Sport

Hari Pertama Tes MotoGP di Mandalika: Seluruh Pebalap dan Kru Bebas Omicron

Published

on

Foto : Suasana test sirkuit Mandalika (screenshoot detik20)

Jakarta, goindonesia.co – Tes pramusim MotoGP 2022 di Pertamina Mandalika International Circuit resmi digelar hari ini, Jumat (11/2). Di tengah maraknya kasus positif Corona akibat varian Omicron, seluruh pebalap dan kru dipastikan dalam kondisi negatif.
Demikian diungkapkan Komando Lapangan MotoGP Mandalika Marsekal TNI (purn) Hadi Tjahjanto. Hasil 100% negatif tersebut didapat setelah dilakukan tes PCR terhadap seluruh pebalap dan kru tim yang akan turun hari ini.

“Allhamdulilah semua kru dan pebalap tes pramusim MotoGP Mandalika bebas COVID-19,” kata Hadi saat meninjau Sirkuit Mandalika, seperti dikutip detikoto dari Antara.

Untuk diketahui, seluruh pebalap dan kru tim MotoGP tidak menjalani karantina terpusat sejak tiba di Mandalika pada awal pekan ini. MotoGP dan penyelenggara lokal serta Satgas COVID-19 menggunakan sistem travel bubble untuk mensukseskan event ini.

“Selama acara balapan di area paddock Sirkuit itu yang masuk adalah kru dan pebalap. Pengawasan penerapan protokol kesehatan terus kita diperketat, sehingga semuanya di tes PCR termasuk mengambil sampel warga yang ada di lingkar sirkuit,” lanjut Hadi.

Seluruh rider MotoGP beserta rombongannya tidak menjalani karantina sebagaimana diwajibkan pada pengunjung yang datang dari luar negeri. Setelah tiba di bandara pada Senin (7/2) sore waktu setempat mereka langsung diarahkan ke hotelnya masing-masing.

Tidak adanya kewajiban karantina buat rombongan MotoGP termuat dalam surat edaran Satgas COVID-19. Dikutip dari Antara, Satgas COVID-19 telah mengeluarkan Surat Edaran Nomor Nomor 5 Tahun 2022 tentang Protokol Kesehatan Sistem Bubble pada Kegiatan MotoGP 2022 di Mandalika dalam Masa Pandemi COVID-19. Surat edaran tersebut terbit pada 3 Februari.

Dijelaskan Kepala Bidang Penanganan Kesehatan Satgas COVID-19, Alexander K Ginting, para pebalap dan ofisial tim serta MotoGP sudah berada pada skema perlindungan travel bubble.

“Kalau sudah karantina bubble, artinya karantina terpusat tidak dikerjakan karena tumpang tindih. Bubble kan ada dalam karantina yang gelembungnya bergerak tapi tidak boleh pecah. Sehingga setiap bubble akan konsisten dalam bubble-nya masing masing tanpa menjadi pecah,” tegas Alexander beberapa hari lalu, dikutip dari Antara. (***)

Trending

Exit mobile version