Dekan Fakultas Teknologi Pertanian UKWMS, Ignatius Srianta saat memberikan sambutannya pada baking competition, di PTC Surabaya. (Foto : Vivin, @kominfo.jatimprov.go.id)
Surabaya, goindonesia.co – Fakultas Teknologi Pertanian Universitas Katolik Widya Mandala Surabaya (UKWMS) mengadakan baking competition atau kompetisi memanggang roti bagi para siswa SMA/SMK di Pakuwon Trade Center (PTC) Surabaya. Kompetisi yang digelar 16 – 17 Agustus 2024 itu sekaligus untuk merayakan Hari Ulang Tahun (HUT) Kemerdekaan Republik Indonesia (RI) ke-79.
Dekan Fakultas Teknologi Pertanian UKWMS, Ignatius Srianta, saat dikonfirmasi Sabtu (17/8/2024) menyampaikan, kegiatan ini bernama ‘Master Baker’, yang merupakan hasil kolaborasi Fakultas Teknologi Pertanian UKWMS bersama perusahaan swasta.
“Nah, kegiatan ini ditujukan untuk memberi kesempatan kepada para siswa-siswi SMA/SMK yang tertarik di bidang bakery dan pastry untuk menyalurkan bakat dan kreativitas mereka dalam membuat produk bakery dan pastry,” jelasnya.
Lebih lanjut, dekan yang biasa disapa Srianta ini menerangkan, kegiatan semacam ini merupakan ajang kreativitas bagi siswa-siswi SMA/SMK, karena mereka biasanya di sekolah itu ada kegiatan-kegiatan terkait cooking, supaya melalui kompetisi ini dapat diisalurkan minat maupun bakat dalam membuat roti. “Tentunya kegiatan ini juga diadakan dalam rangka memeriahkan perayaan hari kemerdekaan Indonesia,” terang Srianta.
Baking competition yang kali keduanya ini diadakan, diharapkan Srianta, semoga bisa digelar secara rutin setiap tahun.
“Ajang ertama itu digelar bulan Maret yang lalu, kemudian yang kedua ini dalam rangka memeriahkan perayaan hari kemerdekaan Indonesia. Maka, momen ini kita gunakan untuk menyalurkan kreativitas dalam bentuk kreasi jajanan atau produk-produk pastry, bakery, menu nusantara,” tutur Srianta.
Srianta menyebutkan, peserta yang mengikuti kompetisi ini dibagi dalam tim yang masing-masingnya terdiri dari tiga orang siswa SMA/SMK.
“Peserta yang masuk ke babak penyisihan ini ada 30 tim. Karena masing-masing tim terdiri dari tiga orang, jadi totalnya 90 siswa. Dan nanti bagi tim yang lolos akan diminta untuk menduplikasi, para juri yang merupakan chef akan memberikan contoh menu kemudian mereka menduplikasi, membuat produk yang sama. Sehingga nanti akan adil semua membuat produk yang sama kemudian dinilai oleh para juri,” sebutnya.
Untuk tema jajanan yang dibuat, Srianta menuturkan, ketentuannya adalah mengkreasikan kue-kue Nusantara. Sehingga menu yang dibuat nanti akan diduplikasi dengan disediakan bahan tertentu, kemudian dengan bahan itu para peserta berkreasi untuk membuat menu yang dicontohkan oleh chef-nya nanti.
“Temanya nusantara karena kompetisi ini kan sekaligus merayakan HUT Kemerdekaan RI ke-79,” tutur Srianta.
Melalui kompetisi ini, Srianta berharap semoga pihaknya dapat memberikan kesempatan bagi seluruh siswa untuk berkontribusi memberikan kreativitas maupun bakat mereka dalam membuat produk yang nantinya mungkin bisa dikomersialisasikan, sehingga para siswa bisa mengembangkan usaha kuliner ke depannya.
“Dari hasil kompetisi ini diharapkan pula para siswa dapat memahami setiap tahapan proses dalam pembuatan roti maupun jajanan. Karena memang juri ini kan bidangnya teknologi pangan dan chef. Sehingga kombinasi antara ilmu dan juga kreasi dari chef supaya para siswa betul-betul memahami bahan-bahan proses dan tren di bidang pastry and bakery,” harap Srianta.
Sementara itu, dua orang yang merupakan peserta Salwa dan Aulia dari kelompok atau tim 13 asal SMK 17 agustus 1945, bernama Salwa Chelselia Shelomita dan Aulia Nur Ubayani menjelaskan, mereka membuat kue thok untuk kegiatan kompetisi ini.
“Kue thok makanan tradisional Indonesia, kuenya memang berasal dari Tiongkok, cuma sudah dibawa ke Indonesia dan menjadi jajanan yang sudah biasa di sini. Bentuknya juga diubah yang kekinian banget seperti bentuk buah dan sayuran. Bedanya dengan pasaran, jajanan ini biasanya memiliki isian kacang hijau namun di kompetisi ini kami kreasikan dengan ubi ungu dan kacang merah,” ucap Salwa. (***)
*Dinas Komunikasi dan Informatika Pemerintah Provinsi Jawa Timur