Berita

Bos WHO Eropa Wanti-wanti Lonjakan Kasus Covid Gegara Omicron

Published

on

Foto: AP/Markus Schreiber

Jakarta, goindonesia.co – Organisasi Kesehatan Dunia atau WHO memberikan peringatan terbaru soal potensi penularan virus corona varian Omicron di Eropa. WHO itu menyebut Benua Biru sangat memiliki potensi yang tinggi dalam mengalami gelombang kasus.

Dalam sebuah konferensi pers, Direktur WHO Eropa Hans Kluge mengatakan, setengah populasi di benua itu saat ini telah masuk dalam zona penularan Omicron. Bila situasi ini terus terjadi, gelombang infeksi diprediksi akan tiba pada dua bulan mendatang.

“Pada tingkat ini, Institut Metrik dan Evaluasi Kesehatan (IHME) memperkirakan bahwa lebih dari 50% populasi di wilayah tersebut akan terinfeksi Omicron dalam enam hingga delapan minggu ke depan,” ujarnya sebagaimana dilansir AFP, Selasa (11/1/2022).

Omicron sendiri saat ini menjadi salah satu varian baru yang mendominasi angka infeksi di beberapa negara. Pada awal bulan ini, Pusat Pengendalian Penyakit Menular Amerika Serikat (AS) atau CDC mengatakan varian itu berkontribusi sebanyak 95% dari total infeksi nasional.

Akibatnya, Negeri Paman Sam saat ini mengalami lonjakan infeksi yang tinggi. Pada Senin, (10/1/2022), negara adidaya itu melaporkan tambahan 1,35 juta kasus Covid-19.

Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) melabeli Omicron sebagai sebagai Variant of Concern (varian yang menjadi perhatian/VOC). Dengan kategori VOC tersebut, Omicron menjadi varian virus Corona yang diduga mampu menyebabkan peningkatan penularan serta kematian dan bahkan dapat memengaruhi efektivitas vaksin.

Meski begitu, varian yang memiliki 32 mutasi pada protein lonjakannya disebut-sebut memiliki gejala yang sangat ringan. Bahkan, angka kematian akibat penularan varian itu sangatlah kecil bila dibandingkan varian lainnya seperti Delta. (***)

Trending

Exit mobile version