Menteri Pemuda dan Olahraga Republik Indonesia (Menpora RI) Dito Ariotedjo bangga kompetisi bola basket antar pelajar DBL Indonesia 2023 sukses besar menggelar final seri Jakarta di Indonesia Arena, Jumat (17/11) malam.(foto:raiky/kemenpora.go.id)
Jakarta, goindonesia.co : Menteri Pemuda dan Olahraga Republik Indonesia (Menpora RI) Dito Ariotedjo bangga kompetisi bola basket antar pelajar DBL Indonesia 2023 sukses besar menggelar final seri Jakarta di Indonesia Arena, Jumat (17/11) malam.
Menurut Menpora Dito, antusias penonton yang hadir untuk menyaksikan partai final seri Jakarta sangat luar biasa, apalagi laga final ini digelar di Indonesia Arena yang bertaraf dunia. “Saya ucapkan terima kasih kepada DBL yang sudah sukses menggelar laga final seri Jakarta. Antusias penonton sangat luar biasa, kalian semua pasti bangga bisa merasakan lapangan basket yang berkelas dunia,” ujar Menpora Dito.
Menpora Dito menyampaikan sesuai arahan Presiden Joko Widodo setelah selesai kejuaaraan dunia basket, Indonesia Arena harus terus digunakan untuk menggelar acara olahraga lainnya.” Dan, DBL Indonesia perdana dengan berhasil membuktikan sukses menggelar kejuaraan basket antar pelajar yang mendapat sambutan luar biasa dari para penonton,” tambah Menpora.
“Saya berharap pertandingan DBL bisa terus dilaksanakan di Indonesia Arena, bahkan saya ingin semua tim yang terbaik di semua seri bisa merasakan bertanding di indoor stadium bertaraf dunia ini,” harapnya.
Meski hanya pertandingan kompetisi antar SMA, 12.000 penonton memadati Indonesia Arena. Seluruh tempat duduk yang tersedia penuh. Final DBL Jakarta 2023 menjadi ulangan final setahun sebelumnya. Kedua finalis tahun lalu di sektor putra dan putri kembali bertemu. Di putra, SMA Bukit Sion berjumpa SMA Jubilee.
Pada sektor putra, Bukit Sion (Buksi) memulai pertandingan dengan baik. Mereka selalu memimpin di kuarter pertama yang ditutup dengan keunggulan 10-6. Jubilee bangkit di kuarter dua, namun buzzer beater tiga angka Efrael Yerusyalom Enrichia membuat Buksi tetap unggul tiga poin saat jeda paruh pertama.
Drama terjadi di penghujung kuarter empat. Buksi sempat beberapa kali unggul jauh, tapi Jubulee pantang menyerah dan terus mengejar. Puncaknya terjadi ketika laga tersisa semenit lagi.
Owen Toar membawa Buksi unggul empat poin dengan tersisa satu menit delapan detik. Namun secara luar biasa Jubilee mengejar melalui tembakan tiga angka Stephen Sundinata dan layup Kanara Haady Pasha sehingga berbalik unggul setengah bola. Jubilee pun mengamankan kemenangan dengan selisih setengah bola saja, 53-52.
Pada final putri yang digelar lebih dulu, SMAN 70 memulai laga dengan kurang baik. Jubilee tancap gas dan bisa unggul jauh 8-0 berkat dua kali tembakan tiga angka di menit-menit awal pertandingan. SMAN 70 langsung mengambil time-out.
Situasi mampu diubah. SMAN 70 perlahan mulai mengejar dan bahkan bisa berbalik unggul setengah bola di akhir kuarter pertama dengan 16-15. Di kuarter dua, pertandingan berjalan semakin seru. Terjadi kejar mengejar angka.
Memasuki kuarter ketiga, SMAN 70 semakin menunjukkan dominasinya. Keira Hadinoto dan kawan-kawan mulai bisa memperlebar keunggulan dari Jubilee. SMAN 70 bisa terus menjauh dan menang dengan skor akhir 54-43. (***)
*Kementerian Pemuda dan Olahraga RI