Leo dan Daniel (Humas PP PBSI)
JAKARTA: Lewat sebuah pertandingan yang penuh drama dan perjuangan pantang menyerah, tim putra Indonesia berhasil menang tipis 3-2 atas Korea Selatan. Christian Adinata menjadi penentu kemenangan Skuad Muda Garuda.
Christian yang tampil di partai kelima saat skor 2-2, sempat dicekam ketegangan. Namun, setelah bisa menguasai keadaan dan beradaptasi dengan lapangan, dia akhirnya mampu mengatasi Jeong Min Sun, 21-19, 11-21, 21-17.
“Puji tuhan bisa menyelesaikan pertandingan dan tak ada cedera. Senang bisa main maksimal dan menyumbangkan poin, meski tegang tapi akhirnya bisa mengatasi,” tutur Christian usai Pertandingan kepada Tim Humas PBSI.
“Tadi start di gim pertama kurang bagus dan banyak kesalahan sampai ketinggalan 3-11. Tetapi makin lama feeling saya bisa kembali. Saya pelan-pelan bisa mengejar dan akhirnya menang,” ujar Christian.
Chico Aura Dwi Wardoyo yang tampil sebagai ujung tombak tim Indonesia, sukses menunaikan tugas. Dia membawa Skuad Garuda Muda memimpin 1-0 atas Korea Selatan pada pertandingan kedua babak penyisihan Grup A Kejuaraan Bulutangkis Asia Beregu (BATC) 2022.
Pada laga yang berlangsung Kamis (17/2/2022) pagi di Setia City Convention Centre, Selangor, Malaysia, Chico bermain lebih tenang dan percaya diri saat menghadapi Jeon Hyeok Jin. Lewat pertarungan selama 66 menit, Chico menang 21-18, 15-21, 21-19.
“Senang bisa melaksakan tugas dengan baik dan bisa sumbang poin kemenangan untuk Indonesia. Semoga dengan kemenangan saya ini makin memotivasi teman-teman yang lain untuk juga bermain maksimal dan menang,” ujar Chico.
Di gim ketiga saat memimpin18-12, Chico seperti kehilangan fokus. Permainan monoton dan kurang bervariasi. Pukulan-pukulannya bisa diantisipasi lawan, sehingga sempat tersusul hingga 18-16. Syukurlah setelah itu kapten tim Merah-Putih ini bisa kembali fokus ke permainan terbaiknya.
“Tadi saya agak kurang in dan sempat kehilangan konsentrasi. Setelah itu saya lebih berkonsentrasi dan bisa in kembali. Saya mencoba fokus untuk mengambil satu poin agar lebih tenang di poin-poin kritis. Syukurlah akhirnya menang,” ujar Chico.
Sayang pada partai kedua, penampilan Pramudya Kusumawardana/Yeremia Erich Yoche Yacob Rambitan gagal menyumbangkan angka. Hanya dalam durasi 31 menit, mereka menyerah kalah kepada Jin Yong/Na Sung Seung, 10-21, 19-21.
“Kecewa tak bisa menyumbang poin untuk Indonesia. Setelah gagal saat lawan Hong Kong, kami kini kalah lagi. Yang pasti saya mendapat banyak pelajaran saat pertama kali di BATC ini. Ternyata tekanan mental main di beregu itu berbeda dengan di kejuaraan perseorangan,” sebut Yeremia.
Setelah kalah jauh di gim pertama, pada gim kedua Pramudya/Yeremia sebenarnya sudah mulai menemukan bentuk permainan. Mereka bisa mengejar hingga angka 19-20. Namun, kesalahan Pramudya yang tak mampu menyeberangkan shuttlecock, mengakhiri laga.
“Kekalahan tadi, terus terang karena kami belum bisa beradaptasi dengan lapangan dan shuttlecock. Atmosfernya belum dapat. Kami juga kurang tenang dan bernapsu untuk segera dapat poin agar menang. Kami bermain terlalu menggebu-gebu,” kata Yeremia.
Indonesia tertinggal 1-2 setelah pemain tunggal kedua, Ikhsan Leonardo Imanuel Rumbay dikalahkan Kim Joo Wan. Meski sudah berjuang keras dan pantang menyerah, Ikhsan takluk 18-21, 14-21.
“Tadi saya kurang konsisten saja, di gim pertama sempat bisa unggul, namun saya kemudian banyak melakukan kesalahan. Di gim kedua, juga sudah terlaku jauh ketinggalannya,” tutur Ikhsan.
Pasangan Leo Rolly Carnando/Daniel Marthin kembali tampil apik dengan membawa Indonesia menyamakan kedudukan 2-2. Pasangan berjulukan The Babbies ini menang atas Noh Jin Seong/Yoon Dae Il dengan skor 21-13, 21-13 dalam 32 menit.
“Kami main normal saja. Bisa mengeluarkan permainan terbaik dan tidak memikirkan soal Indonesia tertinggal 1-2,” ujar Daniel.
“Ya tadi permainan kami lebih oke. Adaptasi dengan lapangan juga jauh lebih baik,” timpal Leo. (***)