Luapan emosi pemain Maroko setelah pertandingan usai. (Foto : Istimewa)
Jakarta, goindonesia.co : Seperti berdansa dengan Serigala, itulah yang dilakukan Maroko saat mengalahkan Portugal di babak delapan besar Piala Dunia 2022 Qatar.
Singa Afrika Maroko pun mencatat sejarah sebagai negara Afrika pertama yang melaju ke semifinal Piala Dunia 2022 di Qatar.
Pada pertandingan yang berlangsung di Al Thumama Stadium, Sabtu (10/12/2022) Maroko menaklukkan Portugal 1 – 0 lewat gol yang dicetak Y En-Nesyri pada menit ke-42.
Setelah unggul 1 – 0 hingga turun minum, Maroko masuk lapangan babak kedua dengan kepercayaan diri yang tinggi. Mereka lebih banyak bermain di area sendiri untuk bertahan, dengan sekali-sekali melakukan serangan balik jika ada kesempatan.
Pola bertahan di tengah kepungan hampir seluruh pemain Portugal yang merangsek seperti serigala lapar, dapat diantisipasi dengan sistem pertahanan hit and run oleh Maroko. Ya, itu tadi mereka seperti berdansa dengan serigala di tengah lapangan.
Sistem pertahanan yang diperkokoh untuk mempertahankan keunggulan membuat penguasaan bola berbanding sangat jauh, 26 persen berbanding 74 persen untuk Portugal.
Portugal yang harus mengejar ketertinggalan kemudian memasukkan Cristiano Ronaldo pada menit ke-50 untuk menggedor pertahanan lawan.
Namun penampilan Kiper Maroko, Benoun yang begitu ciamik membuat sejumlah peluang emas Portugal dapat dimentahkan. Termasuk satu tendangan keras Bruno Fernandez yang membentur tiang gawang.
Maroko sempat bermain dengan 10 pemain akibat W Cheddira yang dihadiahi kartu kuning kedua dan disusul kartu merah pada menit 90+3.
Kendati demikian, bermain 10 pemain dalam 5 menit waktu tambahan sejak dikeluarkannya Cheddira, justru Maroko yang mendapat peluang emas.
Sayangnya tendangan salah satu pemain depan Maroko yang sudah berhadapan dengan kiper Portugas tidak dapat menjadikan gol sehingga kedudukan tetap 1 – 0.
Usai wasit meniup pluit Panjang pertanda berakhirnya pertandingan, Ronaldo terlihat menangis menuju ruang ganti. Kekecewaan yang begitu berat, lantaran timnya harus pulang sebelum gelanggang lengang.
Kemenangan Maroko atas Portugal paling tidak telah menjungkirbalikkan berbagai prediksi. Banyak yang berpendapat bahwa Maroko selalu beruntung sejak berlangsungnya babak penyisihan hingga sampai di babak delapan besar.
Sehingga kemenangan 3 – 0 atas Spanyol di babak 16 besar lewat adu penalti dianggap sebagai keberuntungan.
Padahal dari babak penyisihan Grup tim ini tidak pernah kalah setelah menahan Kroasia 0 – 0 di laga perdana, kemudian menang atas Belgia 2 – 0 dan mengalahkan Kanada 2 – 1.
Sejak dari babak penyisihan gawang Bono hanya kebobolan 1 kali ketika melawan Kanada.
Di semifinal, Maroko akan berhadapan dengan pemenang antara Prancis dan Inggris yang baru akan dimainkan pada Minggu (11/12/2022) dini hari nanti.
Akankah Maroko membuat kejutan yang lebih besar melaju ke final melawan tim-tim besar yang ditunggunya di semifinal? Mari kita nantikan. (***)