Liverpool resmi juara Piala Liga Inggris seusai mengalahkan Chelsea 11-10 (adu penalti), Ahad (28/2/2022) malam. (Foto: EPA-EFE/Andy Rain)
Jakarta, goindonesia.co – Liverpool menyudahi penantian sepuluh tahunnya malam ini. The Reds mengangkat lagi Piala Liga Inggris untuk pertama kalinya sejak 2012 silam. Tidak mudah melakukannya. Mereka harus melalui duel sengit 120 menit melawan Chelsea. Tanpa disangka, gol kiper muda Caoimhin Kelleher penentu kemenangan dalam laga ini.
Pertandingan memang sudah berlangsung seru sejak menit awal di Stadion Wembley. Kedua tim silih berganti melakukan serangan. Chelsea sempat mendominasi selama sepuluh menit pertama. The Blues menguasai 57 persen aliran bola dengan satu tendangan ke arah gawang.
Namun, situasi berubah dengan cepat. Liverpool, dalam waktu singkat, berbalik dominan. Gelombang serangan demi serangan dilancarkan Luis Diaz, Mane, Salah hingga babak pertama usai tanpa gol.
Dua tim masih tanpa lelah terus bermain dengan oktan tinggi memasuki babak kedua. Tidak satu pun yang sepertinya enggan mengendurkan serangan.
The Reds, melalui aksi Luis Diaz beberapa kali bikin repot pertahanan lawan. The Blues juga terus mengancam lewat umpan-umpan terobosan bahaya ke depan.
Dua gol sempat mewanai duel paruh kedua. Havertz (Chelsea) mencetak gol lewat tendangan keras dari dalam kotak. Joel Matip (Liverpool) juga mencetak gol melalui sundulan. Namun keduanya dianulir.
Havertz dalam kondisi offside. Gol Matip dibatalkan setelah wasit melihat VAR (video assistant referee) dan melihat pelanggaran dilakukan Van Dijk. The Reds memprotes keputusan itu, namun wasit tetap tidak mengesahkannya.
Serangan demi serangan masih tidak juga berhenti selama babak kedua. Tetap. Tidak ada gol bersarang. Pertandingan waktu normal pun akhirnya usai. Berlanjut ke babak tambahan.
Sepanjang dua kali babak extra time, Chelsea sempat memasukan dua gol, namun lagi lagi dianulir. Dan sama seperti sebelumnya, hingga dua kali 15 menit, skor belum berubah. Laga berlanjut ke babak penalti
Kepa vs Keheller
Keputusan pelatih Thomas Tuchel memasukan Kepa Arrizabalaga menggantikan kiper Edouard Mendy mungkin pilihan strategis. Kepa memang dikenal sebagai spesialis penalti.
Penjaga gawang 27 tahun asal Spanyol kerap mampu melakukan penyelamatan krusial di laga-laga penting.
Sayangnya, skenario tersebut tidak berjalan baik kali ini. Dari 10 tendangan, tidak satu pun mampu diamankan Kepa.
Kiper muda Liverpool Caoimhin Kelleher sebenarnya tidak jauh berbeda. Sepuluh tendangan juga bersarang ke gawangnya tanpa bisa dihalau.
Hanya saja, Kelleher kali ini lebih baik dari Kepa. Ia punya satu pembeda.
Ketika mendapat giliran menendang penalti kesebelas, Kelleher sukses menyarangkannya. Kepa tidak. Bola yang disepaknya melalui titik putih jauh melambung ke atas gawang.
Kepa gagal mencetak gol pada tendangan penalti kesebelas di laga Chelsea vs Liverpool. Sumber: BBC Sport
Kegagalan itu berarti Liverpool resmi mengalahkan Chelsea dengan skor 11-10. Gemuruh suporter meledak seketika. Kesalahan kiper Chelsea disambut gegap gempita.
Liverpool kini resmi memenangkan Piala Liga Inggris (Carabao Cup) untuk kesembilan kalinya. Bagi Jurgen Klopp ini trofi domestik pertama semenjak melatih Si Merah.
Kiper muda Liverpool Caoimhin Kelleher. (Foto: EPA-EFE/Andy Rain)