Peserta seleksi PPLP Panjat Tebing Bali di GOR Kompyang Sujana Denpasar tampak menunjukkan kebolehannya, Senin (30/8/2021).
Bali, goindonesia.co –Pusat Pendidikan dan Latihan Pelajar (PPLP) Panjat Tebing didirikan di Bali. Sejumlah pelajar yang selama ini menekuni olahraga panjat tebing, mengikuti seleksi untuk nantinya menjadi penghuni PPLP Panjat Tebing Bali.
Dengan didirikannya PPLP Panjat Tebing maka Bali sudah memiliki tiga PPLP, yakni PPLP Pencak Silat, PPLP Atletik dan PPLP Panjat Tebing, yang semuanya merupakan program Kemenpora.
“Kuota untuk PPLP Panjat Tebing ini lima atlet, jadi peserta seleksi ini bersaing untuk menjadi yang terbaik,” ucap Kadisdikpora Provinsi Bali I Ketut Ngurah Boy Jayawibawa saat meninjau seleksi atlet di Lintasan Panjat Tebing GOR Kompyang Sujana, Denpasar, Senin (30/8/2021).
Seleksi atlet penghuni PPLP Panjat Tebing berlangsung sehari diikuti 41 atlet terdiri dari 20 putra dan 21 putri. Kabupaten Tabanan dan Bangli tidak mengirim atlet, sedangkan syarat minimal ikut seleksi adalah kelas VII SMP dan maksimal kelas X SMA/SMK.
Bagi pihak Disdikpora Bali, ini adalah angin segar bagi atlet panjat tebing usia dini. Selain itu, cabor panjat tebing juga salah satu unggulan di Kemenpora, plus sudah masuk ke event olimpiade.
“Kini tugas kami bersama Pengprov FPTI Bali dan Pengkab/Pengkot FPTI se-Bali dalam mencari potensi. Nanti teknis pelatihannya kami serahkan kepada Pengprov FPTI Bali,” imbuhnya.
Selain itu, yang lebih membanggakan adalah, Bali menjadi satu-satunya provinsi di luar Pulau Jawa yang mendapat jatah PPLP Panjat Tebing. “Ini semua jatah dari pusat, di sana yang menentukan semua. Dan Bali mendapat kuota lima orang,” sambungnya.
Sementara Ketua Umum Pengprov FPTI Bali I Putu Yudi Atmika yang turut hadir dalam seleksi menambahkan, dari lima orang itu, dicari di tiga nomor yakni lead, boulder dan speed.
“Kuota dari pusat itu memang Bali dijatah lima orang atlet, namun ke depan tidak menutup kemungkinan akan ditambah, tapi supportnya nanti secara swadaya dari Pengprov FPTI Bali,” ujar Yudi Atmika.
Diakuinya, Bali memang mendapat jatah PPLP ini karena prestasi pemanjat tebing Bali selalu moncer di kancah nasional, khususnya junior. Selain prestasi, pembinaan atlet panjat tebing usia dini Bali juga dinilai mengalami peningkatan.
“Banyak aspek yang dinilai pusat dan itu prosesnya tahunan. Selain itu kapasitas dan kapabilitas pengurus FPTI di Bali juga dinilai serius dalam pembinaan atlet selama ini,” tandasnya. (***)