Ganda Putri, Apriyani Rahayu/Siti Fadia Silva Ramadhanti (Foto : @pbsi.id)
Jakarta, goindonesia.co – Menang dengan skor tipis 3-2 asal Thailand, Indonesia amankan posisi juara grup C Badminton Asia Mixed Team Championships 2023.
Anthony Sinisuka Ginting:
Terus terang, saya kurang puas dengan permainan hari ini. Saya merasa sedih karena tidak bisa menyumbangkan angka. Sebagai pemain pertama yang turun bermain, saya belum berhasil mendapatkan angka.
Sedih karena saya belum bisa meraih poin kemenangan bagi Indonesia. Dalam laga tadi, saya benar-benar tidak bisa main. Memang saya sempat turun bermain di pertandingan sebelumnya, tetapi memang lawannya tidak bisa dibandingkan dengan Sitthikom yang saya hadapi sekarang.
Lawan yang saya hadapi kali ini berbeda dengan pemain yang sebelumnya. Kali ini lawan juga memiliki kualitas yang jauh lebih baik dibanding lawan saya sebelumnya.
Saya memang tidak menyalahkan soal kekalahan ini karena karpet yang dipakai. Tetapi karpet tersebut tetap berpengaruh terhadap permainan saya. Permukaan karpetnya licin dan tidak seperti karpet yang sering saya pakai bertanding. Berkali-kali saya terpeleset. Saya tidak bisa main.
Memang lawan sebenarnya juga main di lapangan yang sama. Tetapi lawan lebih baik dalam beradaptasi dengan karpet. Saya sebenarnya juga sudah berusaha fokus ke permainan, tetapi tetap sering hilang fokus karena tidak bisa bermain di karpet yang licin.
Tadi saya juga sudah sampaikan ke wasit soal permukaan karpet yang licin ini. Dengan kualitas karpet seperti itu pasti akan memengaruhi penampilan pemain yang lain, dan bukan saya saja.
Gregoria Mariska Tunjung:
Saya minta maaf kepada tim karena saya tidak bisa menyumbang poin. Apalagi di pertandingan pertama, Indonesia juga kalah.
Saya memang turun bermain dalam kondisi tidak fit. Sebenarnya saya sudah memaksa dan mau mencoba seberapa kemampuan. Harus diakui, lawan juga pemain bagus. Dia pun tahu kalau saya lagi sakit saat bertemu di hotel kemarin.
Dalam kondisi batuk dan pilek, serta kepala pusing, saat bermain terasa sangat berat. Saya merasa kesulitan untuk mengatur napas. Memang hingga poin-poin 15-an, saya masih bisa mengimbangi. Tetapi, setiap ada reli, terasa terganggu dan berat untuk mengatur napas.
Terima kasih, saya tadi masih diberi kepercayaan pelatih untuk turun main. Saya sebenarnya ingin menjawab kepercayaan itu dengan bermain maksimal. Namun, kondisi saya memang lagi tidak prima.
Fajar Alfian:
Tadi saat Indonesia tertinggal 0-2 lawan Thailand, kami tidak memikirkannya soal ketinggalan angka itu. Sebaliknya, kami hanya ingin main maksimal dan fokus untuk bisa mendapatkan kemenangan saja. Kami ingin bermain bagus untuk bisa menyumbangkan poin.
Kita akui, lawan yang unggul 2-0, terlihat lebih percaya diri. Apalagi di gim kedua, mereka seperti makin bersemangat untuk menang. Sementara kami malah sering mati sendiri.
Dengan kemenangan kami ini, semoga rekan-rekan jadi bertambah semangat. Pasangan ganda putri dan ganda campuran juga bisa main bagus dan menang.
Muhammad Rian Ardianto:
Alhamdulillah bisa menang dan menyumbangkan poin bagi tim. Kita akui, lawan juga bermain bagus, terutama pada gim kedua. Permainan mereka bisa berkembang dan jadi lebih berani. Apalagi mereka berada di lapangan yang kalah angin, jadi lebih berani menekan dan tidak takut pukulannya akan keluar.
Di gim ketiga, ketika berada di posisi kalah angin, strategi kami hanya ingin mencari poin sebanyak mungkin dulu. Dengan begitu, saat pindah lapangan kami sudah lebih enak dan unggul angka jauh.
Semoga dengan sumbangan angka dari kami, teman-teman yang main belakangan, tambah semangat untuk memenangkan pertandingan lawan Thailand.
Apriyani Rahayu:
Kami tidak memikirkan ketika turun bertanding, posisi Indonesia tertinggal 1-2. Ini tidak memengaruhi fokus kami. Justru sebaliknya, saya fokus ke diri sendiri bagaimana caranya bisa bermain maksimal dan memenangkan pertandingan.
Semoga saja, dengan kemenangan kami ini, Rinov/Pitha jadi tambah semangat dan bisa membawa Indonesia jadi menang. Saya yakin dan percaya saja.
Siti Fadia Silva Ramadhanti:
Tadi saya sempat tegang juga saat main di gim pertama. Maklum ini kejuaraan beregu dan Indonesia tertinggal 1-2. Karena tegang, pola permainan saya di gim pertama kurang maksimal dan kalah.
Pada gim kedua, saya tidak mikir soal kekalahan. Dan lebih baik fokus untuk bermain baik. Terbukti permainan kami bisa lebih berkembang dan bisa menang.
Harapannya, dengan bisa menyamakan kedudukan jadi 2-2, ganda campuran kita yang tampil di partai terakhir, bisa main lebih tenang dan tambah semangat untuk menang.
Rinov Rivaldy:
Tentu senang dan bersyukur bisa main baik dan menang. Dari awal, kami tidak memikirkan soal hasil akhir. Kami hanya fokus bagaimana bermain maksimal dan ternyata bisa menang dan menyumbangkan kemenangan bagi Indonesia.
Tadi kunci kemenangannya, adalah kami mengandalkan strategi bermain lebih menekan lebih dulu. Dari awal, kami lebih menyerang dan membuat lawan kurang bisa berkembang permainannya.
Pitha Haningtyas Mentari:
Syukur alhamdulillah saya dan Rinov bisa main baik. Tadi nggak berpikir akan menang atau bagaimana. Ternyata, kami bisa memastikan Indonesia jadi juara grup.
Tadi saat bermain, saya sebenarnya ada tegangnya juga. Tetapi setelah itu, saya coba menikmati permainan saja. Akhirnya, malah bisa main enak dan bisa menang. (***)
(Sumber : @pbsi.id)