Sirkuit Mandalika Indah sekali (Sumber: www.gridoto.com)
Jakarta, goindonesia.co – Perhelatan akbar MotoGP Mandalika 2022 boleh jadi sudah usai beberapa hari lalu. Miguel Oliveira “si Dokter Gigi” yang berhasil finish di posisi teratas, menorehkan sejarah kemenangan pertama MotoGP di Mandalika. Pria kelahiran tahun 1995 ini mulanya tidak masuk dalam “kamus jawara” di balapan MotoGP. Nama-nama besar yang muncul dan diprediksi sebagai pemenang berkisar di antara Marc Marquez, Fabio Quartararo, Joan Mir, dan Francesco Bagnaia.
Namun takdir di bumi Mandalika berkata lain, Marc Marquez bahkan “absen” tanding saat hari H. Sungguh rasanya plot twist. Satu kali Marc Marquez jatuh pada sesi latihan bebas kedua (FP2), dua kali saat sesi kualifikasi pertama (Q1), ternyata jatuh lagi untuk keempat kalinya saat sesi warm up. Jatuhnya Marquez disebut sebagai highside. Kala itu Marquez sedang melakukan tikungan di Turn 7 lalu kehilangan kendali motornya. Ia jatuh terpelanting ke arah atas dan motornya juga berguling-guling cukup keras. Jatuh yang kali ini rupanya lebih keras dari sebelumnya dan membuat pria kelahiran tahun 1993 ini harus dibawa ke RSUD Mataram.
Rasanya langsung seperti ada semangatku yang berkurang, mengingat Marquez sangat dinantikan balapannya di Sirkuit Mandalika. Dari kesekian pembalap lainnya, Marquez paling banyak menyita perhatian publik di Indonesia. Sayang seribu sayang, Marquez harus gagal tampil di Sirkuit Mandalika.
Keputusan dari dokter pun menyatakan Marquez tidak bisa bertanding karena kemungkinan adanya gegar otak akibat benturan dari kecelakaan yang dialaminya. Balapan selanjutnya di Argentina hanya berselang dua minggu lagi. Pria yang dijuluki The Baby Alien ini pun langsung dibawa ke Barcelona untuk pemeriksaan dan pengobatan lebih lanjut oleh para dokter ahli. Kabarnya, ia mengalami diplopia, gangguan penglihatan yang sebelumnya juga pernah ia alami akibat cedera.
The show must go on. Balapan MotoGP tetap dihelat dan mundur sekitar 1 jam karena hujan deras disertai petir melanda Kawasan Mandalika. Balapan yang semula 27 lap juga dipangkas menjadi 20 lap saja demi pertimbangan keselamatan dan performa tubuh para pembalap. Balapan mulai dan berjalan dengan seru, ada satu pembalap yang akhirnya terjatuh sebelum selesai lap yaitu Jorge Martin dan Andrea Dovizioso juga terpaksa harus berhenti balapan karena motornya mati mesin pada lap ke tujuh. Sampai akhirnya balapan usai dan Miguel Oliveira, Fabio Quartararo dan Johann Zarco resmi jadi 3 pembalap tercepat di Sirkuit Mandalika.
Bangga rasanya ketika Mandalika menjadi mendunia saat event MotoGP ini. Persiapan sarana prasarana di Mandalika sudah sangat mumpuni. Kesiapan sirkuit sebagai area balapan dan tentunya Wifi cepat juga menjadi hal yang utama. Internet menjadi salah satu hal yang sangat krusial karena siaran langsung diadakan saat itu dan ditonton oleh seluruh orang di dunia.
IndiHome sebagai layanan fixed broadband unggulan milik PT Telkom Indonesia (Persero) Tbk turut mendukung kelancaran internet stabil di Mandalika. Layanan IndiHome internet stabil ini diwujudkan dengan adanya exclusive lounge Bale TelkomGroup di Bukit 360 di Sirkuit mandalika. Keren banget ya, saya jadi tambah bangga dengan kesiapan Mandalika untuk event internasional sekelas MotoGP!
Selain kemegahan dan fasilitas Sirkuit Mandalika, ada juga hal lainnya seperti budaya, kuliner dan juga pariwisata Lombok yang menjadikan ajang balapan lengkap dengan paket liburan bagi para pembalap MotoGP. Nah, kebetulan saya menemukan budaya, kuliner dan lokasi pariwisata yang menarik dari Lombok. Barangkali bisa saya simpen dulu buat jadi list wajib saat berkunjung ke Mandalika.
Budaya Merarik sebagai kearifan lokal di Lombok
Budaya ini sungguh unik karena “merarik” artinya perkawinan. Dalam budaya merarik ini, sang wanita akan diculik oleh pihak keluarga lelaki. Kemudian pada saat esok pagi atau siangnya keluarga dari pihak lelaki atau kepala dusun yang telah menggunakan pakaian adat akan memberikan kabar atau disebut sebagai “selabar”. Kabar ini diberikan kepada keluarga pihak perempuan, bahwa anak gadisnya sudah setuju untuk dilakukan pernikahan. Biasanya anak gadis yang diculik ini sudah ada dasar suka sama suka dengan pria yang menculiknya, dan sudah ada niatan untuk menikah di antara mereka berdua.
Selanjutnya ada tahapan untuk menyampaikan “pesuke” yang berarti “suka” yang tujuannya adalah untuk membicarakan “penyerah” atau penyerahan di antara kedua belah keluarga mempelai. Hal-hal yang dibicarakan biasanya meliputi biaya pernikahan yang seluruhnya akan dibebankan kepada pihak laki-laki sesuai dengan adat Lombok dan disesuaikan dengan status tingkat sosial.
Kuliner Sate Bulayak dan Nasi Balap Puyung yang menggoda selera iman
Tahun depan kalau ada rezeki (semoga) saya pengen banget nonton langsung MotoGP di Sirkuit Mandalika. Tentunya saya akan mencari dua menu khas Lombok yang menurut saya menggoda selera iman. Sate Bulayak, konon terbuat dari daging sapi yang telah dilumuri dengan bumbu khas Lombok dan ditambah potongan lontong yang dinamai Bulayak. Kalau lontong biasanya dibungkus dengan daun pisang, nah kalau di Lombok lontongnya dibungkus dengan daun aren. Untuk bumbunya sate bulayak ini terbuat dari kacang tanah yang sebelumnya sudah disangrai sampai harum lalu ditumbuk, lalu direbus dengan santan dengan tambahan bumbu dapur lainnya.
Kalau nasi balap puyung ini isinya adalah nasi putih, ayam suwir, tumis buncis ayam kriuk dan kedelai goreng. Menariknya nasi balap puyung ini disajikan dengan alas daun kelapa. Kalau kita masih merasa kurang, lauknya bisa ditambah dengan telur asin loh. Membayangkan kedua menu ini kok membuat perut saya kriuk-kriuk ya, jadi pengen mencoba langsung di Lombok.
Keindahan Pantai Seger Kuta dan Taman Wisata Pusuk Sembalun
Ternyata Pantai Kuta tidak hanya dimiliki secara monopoli oleh Bali. Lombok juga punya Pantai Seger Kuta yang pemandangan alamnya indah banget. Apalagi pantai ini termasuk Kawasan wisata di Mandalika. Kalau dari Bandara Internasional Lombok jaraknya sekitar 21 kilometer saja.
Selain ke pantai, saya juga ingin mengunjungi Taman Wisata Pusuk Sembalun yang berlokasi di Kawasan lereng Gunung Rinjani, Desa Sembalun Bumbung di Kabupaten Lombok Timur. Pemandangan pegunungan dan hutan menjadikan taman wisata ini menjadi daya tarik bagi wisatawan. (***)