publik

Corona Jakarta Darurat, Prediksi 100 Ribu Kasus Aktif Kian Dekat

Published

on

PPKM Darurat Jakarta. (Rifkianto Nugroho/detikcom)

Jakarta, goindonesia – Kasus Corona di Jakarta belum juga mereda. Kasus aktif COVID-19 di Ibu Kota kini mendekati angka 100 ribu.

Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan berungkali mewanti-wanti lonjakan kasus aktif Corona. Dan, per kemarin kasus aktif Corona sudah mendekati 100 ribu kasus. Seperti yang dikutip dari detik.com

“Kasus Jakarta angka persisnya 91.163 orang kasus aktif di Jakarta. Ini meningkat dari angka 88 ribu yang hari kemarin,” kata Anies dalam konferensi virtual, Senin (5/7/2021).

Anies menuturkan 40 persen dari total kasus aktif membutuhkan perawatan di rumah sakit.

“Kita memiliki jumlah orang yang dirawat cukup besar karena dari pengalaman selama ini dari jumlah kasus aktif sekitar 40 persen butuh perawatan,” jelasnya.

Prediksi Anies 100 Ribu Kasus Aktif Jakarta

Anies sudah memprediksi kasus aktif di Jakarta bisa mencapai 100 ribu kasus pada periode Juli ini. Anies menyebut besar kemungkinan kasus aktif di DKI mencapai 100 ribu dalam beberapa hari ke depan.

“Besar kemungkinan ini mencapai 100 ribu dalam hitungan hari ke depan. Artinya, seluruh komponen harus turun tangan. Seluruh komponen turun tangan,” ujar Anies.

Anies meminta warga Jakarta kompak di masa pembatasan. Artinya, warga Jakarta diminta membantu sesama yang sedang kesulitan.

“Pada saat pembatasan mari kita bantu sesama. Jadi saya mengajak warga Jakarta kita bantu sesama. Ketua RT ketua RW garda terdepan yang insyaallah akan bisa melindungi sesama kita,” ujar Anies Baswedan.

Data Kasus Aktif

Kasus aktif COVID-19 di DKI naik signifikan. Tren kenaikan cenderung cepat. Berikut ini data penambahan kasus aktif Corona di DKI sejak 15 Juni:

– 15 Juni: kasus aktif 19.244 (148 penambahan kasus aktif)
– 16 Juni: kasus aktif 20.311 (1.067 penambahan kasus aktif)
– 17 Juni: kasus aktif 22.338 (2.027 penambahan kasus aktif)
– 18 Juni: kasus aktif 24.511 (2.173 penambahan kasus aktif)
– 19 Juni: kasus aktif 27.112 (2.601 penambahan kasus aktif)
– 20 Juni: kasus aktif 30.142 (3.030 penambahan kasus aktif)
– 21 Juni: kasus aktif 32.060 (1.918 penambahan kasus aktif)
– 22 Juni: kasus aktif 32.191 (131 penambahan kasus aktif)
– 23 Juni: kasus aktif 35.705 (3.514 penambahan kasus aktif)
– 24 Juni: kasus aktif 40.637 (4.932 penambahan kasus aktif)
– 25 Juni: kasus aktif 44.931 (4.294 penambahan kasus aktif)
– 26 Juni: kasus aktif 51.434 (6.503 penambahan kasus aktif)
– 27 Juni: kasus aktif 57.295 (5.861 penambahan kasus aktif)
– 28 Juni: kasus aktif 62.126 (4.831 penambahan kasus aktif)
– 29 Juni: kasus aktif 65.923 (3.797 penambahan kasus aktif)
– 30 Juni: kasus aktif 70.039 (4.116 penambahan kasus aktif)
– 1 Juli: kasus aktif 74.020 (3.981 penambahan kasus aktif)
– 2 Juli: kasus aktif 78.394 (4.374 penambahan kasus aktif)
– 3 Juli: kasus aktif 82.383 (3.989 penambahan kasus aktif)
– 4 Juli: kasus aktif 86.994 (4.611 penambahan kasus aktif)
– 5 Juli: kasus aktif 91.163 (4.169 penambahan kasus aktif)

Pemprov DKI Jakarta telah menyiapkan sejumlah skenario untuk mengantisipasi gelombang kedua pandemi Corona. Anies sempat mengatakan, jika tak ada pengetatan, kasus aktif di Jakarta bisa menembus angka 100 ribu.

“Bila tidak dilakukan pengetatan segera, 100 ribu kasus aktif di Jakarta akan tercapai antara tanggal 8-13 Juli 2021,” demikian isi dari dokumen yang diterima detikcom, Rabu (30/6/2021).

Anies memaparkan itu dalam rakor PPKM darurat yang dipimpin oleh Menko Kemaritiman dan Investasi Luhut Binsar Pandjaitan pada Selasa (29/6/2021). Dalam dokumen tersebut dipaparkan enam poin skenario DKI untuk mengantisipasi lonjakan kasus itu. Salah satunya khusus rumah sakit kelas A di Jakarta akan dikhususkan untuk ICU COVID-19.

Adapun RSDC Wisma Atlet dikhususkan untuk penanganan pasien dengan gejala sedang hingga berat. Lalu rumah susun akan diubah menjadi fasilitas isolasi terkendali untuk pasien dengan gejala ringan.

“Mengubah stadion indoor dan gedung-gedung konvensi besar menjadi rumah sakit darurat penangan kasus darurat kritis, diusulkan untuk dalam satu manajemen RSDC Wisma Atlet,” demikian lanjutan dokumen tersebut.

Trending

Exit mobile version