Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan dalam forum Dialogue Between C40 Mayors and UN Secretary General-Advancing Carbon Neutrality and Resilent Recovery for Cities and Nations Jumat (16/4/2021)(Dokumentasi Pribadi/INSTAGRAM ANIES BASWEDAN)
JAKARTA, goindonesia.co – Direktur Eksekutif Indo Barometer M Qodari memprediksi, Ketua Umum Partai Gerindra Prabowo Subianto akan berhadapan dengan Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan pada Pemilihan Presiden 2024 bila koalisi PDI Perjuangan dan Partai Gerindra untuk mengusung Prabowo sebagai calon presiden terwujud.
“Kalau ini tercipta dan Prabowo-Puan misalnya jadi paslon, maka kemudian tentunya partai politik seperti Golkar, Nasdem, PKS, akan mencari calon yang lain. Calon yang lain itu dari mana, saya kira kemungkinan besar adalah Anies Baswedan,” kata Qoadri saat dihubungi Kompas.com, Sabtu (29/5/2021).
Qodari menyebut, Anies berpeluang besar menjadi penantang Prabowo karena selalu berada di papan atas dari berbagai hasil survei elektabilitas calon presiden bersama Prabowo dan Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo.
Selain itu, menurut dia, Anies memiliki basis massa yang telah terdefinisi dengan jelas yakni kelompok Islam.
“Nanti akan dipakai sentimen keagamaan, sentimen Islam, karena Anies naik jadi gubernur di Jakarta ini dengan menunggang sentimen Islam tersebut,” ujar dia.
Qodari pun memprediksi, bila Anies maju sebagai calon presiden, calon wakil presiden yang akan digandeng bukan dari kalangan ketua umum partai.
“Kemungkinan besar wakilnya Anies itu bukan dari ketua umum partai karena ketua umum partai akan saling berebut satu dengan yang lain dan akhirnya wakilnya adalah bukan orang partai,” kata Qodari.
Di samping itu, Qodari memprediksi PDI-P dan Gerindra akan menggaet partai-partai bernuansa Islam ke dalam koalisi pengusung Prabowo.
“Yang pasti PKB, kemudian bisa PPP, tetapi kalau dianggap PPP itu juga partai Islam tradisionalis dan lebih memilih partai Islam modernism mungkin PAN yang akan ditarik bergabung dengan koalisi PDI-P, Gerindra, dan PKB,” kata dia.
Diberitakan sebelumnya, PDI-P dan Gerindra sama-sama membuka peluang untuk berkoalisi dan mengusung Prabowo pada Pilpres 2024.
Sekretaris Jenderal Partai Gerindra Ahmad Muzani mengungkapkan, peluang itu terbuka karena hubungan baik antara kedua partai.
“Hubungan kita yang baik dengan PDI-P, saudara-saudara semua tahu. Sejak beliau belum ditetapkan Menhan sampai sekarang, baik, tidak ada masalah,” kata Muzani, Kamis (27/5/2021), dikutip dari kompas.tv.
“Itu jadi kemungkinan adanya peluang untuk dimungkinkannya Pak Prabowo maju bersama PDI Perjuangan,” kata dia.
Sekretaris Jenderal PDI-P Hasto Kristiyanto pun memberi lampu hijau atas kemungkinan koalisi PDI-P dan Gerindra. “Kami membuka diri, pernyataan dari Mas Muzani mungkin karena melihat bagaimana kedekatan hubungan antara Pak Prabowo dengan Ibu Megawati Soekarnoputri,” kata Hasto dalam sebuah diskusi yang digelar PARA Syndicate, Jumat (28/5/2021). (***)