Politik

Apa Sanksi Barat ke Rusia Berimbas ke Alutsista TNI AD? Ini Kata KSAD

Published

on

KSAD Jenderal TNI Dudung Abdurachman (Wildan Noviansah/detikcom)

Jakarta, goindonesia.co – TNI Angkatan Darat (AD) memiliki sejumlah alat utama sistem persenjataan buatan Rusia, semisal helikopter tempur Mi-35P dan Mi-17 V5. Seperti diketahui, Amerika Serikat dan sekutunya memberi sanksi ekonomi kepada Rusia imbas invasi ke Ukraina.

Lantas apakah ketegangan Rusia dan Ukraina serta negara Barat akan berimbas pada suplai suku cadang alutsista milik TNI AD? Menjawab pertanyaan tersebut, Kepala Staf TNI Angkatan Darat Jenderal Dudung Abdurachman mengatakan hal itu menjadi urusan Kementerian Pertahanan dan Mabes TNI.

“Masalah pengembangan alutsista yang sudah berjalan, ada di Ukraina dan sebagainya, kapasitasnya kalau Angkatan Darat menyatakan seperti itu. Tidak di sini (TNI AD). Itu kan kaitannya dengan Kemhan (Kementerian Pertahanan), dengan Mabes TNI,” kata Dudung kepada wartawan di Mabes AD, Jalan Veteran, Jakarta Pusat, Rabu (2/3/2022).

Dudung menekankan lagi kewenangan pengembangan alutsista berada pada Kemhan. TNI AD, Angkatan Laut (AL), dan Angkatan Udara (AU) hanya terlibat dalam pengajuan kebutuhan alutsista.

“Walaupun nanti memang langsung kebutuhan kita kan dari angkatan masing-masing, keputusan untuk pengadaan, untuk pengembangan alutsista, itu kewenangan dari Kementerian Pertahanan,” jelas Dudung.

Dudung menerangkan soal ketersediaan atau stok suku cadang alutsista buatan Rusia, nantinya TNI AD akan berkoordinasi dengan Kemhan.

“Otomatis, otomatis nanti kita juga pasti akan komunikasikan dengan Kementerian Pertahanan,” pungkasnya. {***)

Trending

Exit mobile version