Bisnis dan Ekonomi

Menparekraf dukung game lokal sebagai subsektor ekonomi kreatif

Published

on

Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif/Kepala Badan Pariwisata dan Ekonomi Kreatif, Sandiaga Salahuddin Uno saat mencoba memainkan salah satu game lokal buatan anak bangsa. ANTARA/HO-Kemenparekraf

“Alangkah baiknya jika di game yang di-develop, lokasinya ya di situ (destinasi pariwisata super prioritas) sekalian kita mempromosikan (pariwisata), misalnya game-nya di (Candi) Borobudur atau Danau Toba. Salah satunya adalah untuk membangkitkan pariwisata”

Jakarta , goindonesia.co – Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif/Kepala Badan Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Sandiaga Salahuddin Uno berkomitmen mendukung pengembangan game lokal sebagai salah satu subsektor ekonomi kreatif.

Sandiaga berharap lebih banyak game lokal yang hadir dengan menampilkan kekayaan budaya serta keindahan alam tanah air sebagai unsur di dalam game.

“Alangkah baiknya jika di game yang di-develop, lokasinya ya di situ (destinasi pariwisata super prioritas) sekalian kita mempromosikan (pariwisata), misalnya game-nya di (Candi) Borobudur atau Danau Toba. Salah satunya adalah untuk membangkitkan pariwisata juga sisi ekonomi kreatifnya,” ujar Sandiaga Uno dalam keterangan tertulis yang diterima di Jakarta, Senin.

Data Newzoo menyebutkan pada periode 2016 hingga 2019 pendapatan industri game di Indonesia mengalami peningkatan signifikan. Pada 2019, Indonesia memperoleh pendapatan sebesar 1,08 miliar dolar AS dari industri game dan e-sports.

Tercatat ada 52 juta penduduk Indonesia yang merupakan gamer. Namun dari jumlah atau potensi pasar yang besar tersebut, sebagian besar masih dinikmati pengembang game dari luar negeri. Karenanya Menparekraf mengajak lebih banyak pengembang untuk menghadirkan game lokal. Salah satunya dapat melibatkan unsur lima destinasi pariwisata super prioritas di dalam game.

Developer game lokal Indonesia sudah memiliki banyak karya game yang sudah dihasilkan dan dipublikasikan bahkan dimainkan oleh gamer di seluruh dunia.

Namun tidak sedikit gamer maupun masyarakat umum di Indonesia yang tidak tahu dan tidak memainkan game karya developer lokal Indonesia.

Deputi bidang Pemasaran Kemenparekraf/Baparekraf Nia Niscaya mengatakan pihaknya mendukung melalui kegiatan “Beli Game Lokal” yakni promosi game produksi anak bangsa yang merupakan kolaborasi Kemenparekraf/Baparekraf dengan Asosiasi Game Indonesia (AGI) dan empat platform e-commerce di Indonesia, yaitu Tokopedia, JD.ID, Shopee, dan BukaLapak.

Dalam “Beli Game Lokal”, Kemenparekraf/Baparekraf memberikan insentif kepada game-game lokal Indonesia berbasis PC dengan nilai diskon sampai dengan Rp100.000. Kampanye Beli Game Lokal telah berlangsung sejak 2 hingga 8 Agustus 2021, menawarkan serangkaian promo menarik untuk pembelian sekitar 20 judul game lokal seperti Coffee Talk, DreadOut, dan World of Celestian Tales.

“Kami berkolaborasi dengan Deputi Bidang Ekonomi Digital dan Produk Kreatif. Khusus dari pemasaran mengampanyekan Beli Game Lokal, call to action dari Main Game Lokal. Harapannya program ini dapat dimanfaatkan sebaik-baiknya oleh masyarakat dan konsumsi game lokal di Indonesia semakin meningkat. Hal ini menunjukkan bahwa kualitas produk game lokal tidak kalah dengan produk game negara lain,” ujar Nia Niscaya. (***)

Trending

Exit mobile version