Pariwisata

Menparekraf Apresiasi Kolaborasi Brand Lokal Nevertoolavish dengan Merek Global Clarks Promosikan Budaya Urban Jakarta

Published

on

Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Sandiaga Salahuddin Uno mengapresiasi kolaborasi brand lokal Nevertoolavish (Dokumentasi : Biro Komunikasi Menparekraf)

Jakarta, goindonesia.co – Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif/Kepala Badan Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Menparekraf/Kabaparekraf) Sandiaga Salahuddin Uno mengapresiasi kolaborasi brand lokal Nevertoolavish (NTL) yang berkolaborasi dengan brand sepatu asal Inggris, Clarks Original, untuk memperkenalkan budaya urban Jakarta. 

Kolaborasi Nevertoolavish dengan Clarks Originals ini diterapkan pada sepatu ikonik The Wallabees Boot. Clarks Wallabee sendiri merupakan salah satu sepatu ikonik dari koleksi Clarks Originals Series. Lahir pada tahun 1967, Wallabee adalah sepatu Clarks yang paling banyak berkolaborasi dengan brand lain. 

Pada koleksi ini, Nevertoolavish dan Clarks Originals mencoba memperkenalkan urban Jakarta, dengan mengusung tema The Commuters yang diaplikasikan melalui outline peta Jakarta di bagian upper sepatu. Tulisan “JAKARTA” di bagian belakang heel, dan tag aksesori tambahan ala graffiti di dekat tali untuk memperkuat kesan street art Nevertoolavish. 

“Saya bangga banget karena teman-teman Nevertoolavish ini dari masa remaja hingga sekarang sudah berprestasi. Nevertoolavish ini merupakan konsep berwadahkan seniman street art. Dan ini sudah dipakai Presiden Joko Widodo. Ia pernah dibuatkan desain peta Indonesia di jaket denimnya,” kata Menparekraf Sandiaga dalam “Weekly Brief with Sandi Uno” yang berlangsung secara hybrid di Gedung Sapta Pesona, Jakarta, Senin (19/12/2022).

Menparekraf mengatakan Kemenparekraf siap berkolaborasi dengan Nevertoolavish dalam mempromosikan 5 Destinasi Super Prioritas. 

Foto: Biro Komunikasi Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif/Badan Pariwisata dan Ekonomi Kreatif

“Kalau dari saya konkret karena memang saya dan latar belakang saya pebisnis juga, Nevertoolavish ini sudah menorehkan prestasi dan pemerintah harus memberikan apresiasi dan tentunya harus membantu promosi, yang terpenting bagaimana terinstitusionalisasi menuju ke sebuah brand yang berkelas dunia, dan don’t worry bro pemerintah di belakang kalian,” kata Menparekraf Sandiaga. 

Sementara itu, Deputi Bidang Pemasaran Kemenparekraf/Baparekraf, Ni Made Ayu Marthini, menyampaikan rasa kagumnya pada karya Nevertoolavish yang berkolaborasi dengan Clarks. Ia berharap Nevertoolavish juga dapat menggelorakan Gerakan Nasional Bangga Buatan Indonesia (Gernas BBI), sehingga produk-produk ekonomi kreatif dan UMKM Indonesia dapat mendunia. 

“Kami punya gerakan namanya Gernas BBI, kami ingin ini digelorakan melalui kolaborasi Nevertoolavish ini dengan komunitas, sehingga betul-betul orang Indonesia itu bangga, tidak ragu-ragu lagi, sudah kreatif, keren, kuat, dan good value for money,” kata Made Ayu. 

Sementara itu, Creative Director Nevertoolavish, Adwiya Pascahaja, mengatakan tidak menyangka Nevertoolavish bisa berkolaborasi dengan brand internasional. Ia berharap kolaborasinya dengan Clarks bisa disukai dan diterima di dunia. 

“Kalau untuk berkolaborasi dengan Clarks kami juga seperti mendapatkan durian runtuh, karena memang strategi kami adalah untuk bisa berkolaborasi bukan cuma dengan teman-teman lokal yang hebat-hebat, tapi kami juga mengincar brand luar yang sudah banyak dikenal orang secara global. Tujuannya tentunya supaya bisa naik kelas secara jangkauan market dan industri itu sendiri. Clarks adalah salah satunya. Kita ngobrol, 1 frekuensi, dan alhamdulillah bisa kolaborasi bareng,” kata Adwiya. 

Adwiya juga berharap bisa berkolaborasi dengan Kemenparekraf dalam mengenalkan dan mempromosikan destinasi wisata dan produk ekonomi kreatif Indonesia. 

Turut hadir juga dalam kesempatan tersebut, Direktur Pemasaran Ekonomi Kreatif Kemenparekraf/Baparekraf, Erwita Dianti.  (***)

Biro Komunikasi

*** Sumber : Biro Komunikasi Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif/Badan Pariwisata dan Ekonomi Kreatif

Trending

Exit mobile version