Masjid Agung Madani Islamic Centre (MAMIC), Pasir Pangaraian, Rohul, Riau (Foto : @mediacenter.riau.go.id)
Pekanbaru, goindonesia.co – Kabupaten Rokan Hulu (Rohul), Provinsi Riau, memiliki beragam destinasi wisata yang berpotensi untuk digandrungi banyak wisatawan. Destinasi wisata yang bisa didatangi bisa berupa wisata alam, religi, hingga sejarah.
Jika wisatawan ingin mengulik destinasi wisata sejarah, Benteng Tujuh Lapis merupakan lokasi yang cocok untuk disambangi. Seperti namanya, benteng ini terbuat dari tujuh lapis dinding tanah. Lokasinya, berada di Desa Dalu-Dalu, Kecamatan Tambusai.
Benteng Tujuh Lapis merupakan peninggalan Tuanku Tambusai. Ia adalah seorang ulama sekaligus pejuang kemerdekaan dari Riau. Benteng ini seakan menjadi saksi bisu akan perjuangan Tuanku Tambusai dan pasukannya dalam bertahan menghadapi serangan penjajahan Belanda.
Benteng Tujuh Lapis telah ditetapkan sebagai Cagar Budaya Nasional oleh Kemendikbudristek pada 28 Juni 2023. Kini kawasan itu, bernama Kampung Pertahanan Tuanku Tambusai.
Benteng tersebut dibuat dengan material tanah liat yang diambil dari tepian Sungai Batang Sosa, Tambusai, di kerjakan oleh masyarakat Dalu-Dalu dengan waktu yang cukup lama. Sewaktu terjadi perang paderi yang dipimpin Tuanku Tambusai, Benteng Tujuh Lapis ini menjadi tempat melanjutkan perjuangan melawan penjajahan Belanda.
Destinasi lainnya yang dapat menjadi pilihan wisatawan saat saat berkunjung ke Rohul adalah Sawah Koto. Lokasinya berada di Desa Rokan Koto Ruang, Kecamatan Rokan IV Koto. Destinasi ini menawarkan hamparan pematang sawah yang dapat memanjakan mata wisatawan. Hamparan sawah padi terbentang sejauh mata memandang. Luasnya mencapai 3 hektare, merupakan tanah milik keturunan Raja Rokan.
Di sini pelancong tidak perlu bersusah payah turun ke sawah hingga terkena lumpur. Sebab lokawista ini memiliki bangunan jembatan kayu panjang di atas hamparan persawahan. Wisatawan bisa menikmati hijaunya persawahan, sembari memilih lokasi untuk berswafoto.
Di Rokan Hulu juga ada lokawista yang menawarkan sumber air panas alami, yakni objek wisata Hapanasan. Lokasinya berada di Kecamatan Rambah, jaraknya sekitar 9 kilometer dari Ibu Kota Rohul, Kota Pasir Pengaraian.
Air panas alami yang mengalir di sini sangat jernih. Pelancong bisa berenang atau sekadar merendamkan kaki. Warga setempat meyakini, air panas Hapanasan bisa untuk terapi kesehatan kulit dan tubuh dengan suhu air yang bervariasi dan sesuai dengan kebutuhan.
Di sini wisatawan bisa rileks. Ditambah lagi suasana di sekeliling kolam air panas ditumbuhi pepohonan rimbun. Keberadaan pepohonan besar ini tempat bermain burung-burung berkicau. Panorama ini menambah kenikmatan bagi pengunjung jika memilih destinasi wisata ini sebagai tujuan berwisata.
Kemudian, destinasi wisata lainnya di Rohul yaitu Air Terjun Aek Martua. Lokawisata ini berada di Dusun Huta Padang, Kecamatan Bangun Purba, Rokan Hulu, Provinsi Riau.
Air Terjun Aek Martua memiliki tiga tingkat air terjun. Setiap tingkat memiliki ukuran dan ketinggian yang berbeda. Tingginya ada yang berkisar 15 meter hingga 40 meter. Untuk mencapai air terjun ini, wisatawan harus berjalan kaki melintasi ribuan anak tangga. Sehingga, banyak pengunjung kerab menyebut air terjun ini dengan sebutan Air Terjun Tangga Seribu.
Di sini wisatawan bisa bermain air di lokasi air terjun pertama, hamparan bebatuan berlumut menjadi pemandangan eksotik di tempat ini. Sementara di lokasi air terjun kedua terdapat cekungan kolam. Tinggi air terjun di sini berkisar 40 meter. Pengunjung harus memiliki keahlian panjat tebing untuk menuju air terjun tertinggi tersebut.
Di sekeliling air terjun ini ditumbuhi pepohonan asri. Begitu mengagumkan, menawan, memanjakan mata memandang. Ditambah dengan perpaduan bebatuan cadas yang alami. Pemandangan ini mampu memikat wisatawan.
Untuk mencapai lokasi ini, pengunjung harus melewati hutan lindung sejauh 3 km. Diperlukan kondisi fisik yang bugar untuk melewatinya. sebab trek yang dilalui terdiri dari tanjakan dan turunan yang lumayan curam. Banyak menguras tenaga.
Destinasi wisata lainnya adalah Masjid Agung Madani Islamic Centre (MAMIC). Masjid yang diresmikan pada 6 Agustus 2010 itu, merupakan ikon Kabupaten Rohul. Masjid ini terletak di Jalan Tuanku Tambusai Kilometer 4, Rambah, Rohul.
MAMIC berdiri megah di lahan seluas 22 hektare. Luas bangunannya 15.800 meter persegi. Sehingga mampu menampung 20.000 jemaah. Merupakan satu di antara masjid terbesar di Riau dengan arsitektur yang megah. Masjid ini menjadi salah satu tempat wisata religi favorit yang dapat menyejukkan hati dan menyegarkan jiwa bagi umat islam di Riau dan sekitarnya.
Arsitektur yang digunakan megadopsi masjid modern bergaya arabian. Di atap bangunan utama terdapat kubah besar berdiameter 25 meter. Diapit dengan empat menara yang tingginya 66.66 meter di setiap sudut bangunan masjid.
Di masjid ini terdapat pula menara Asmaul Husna, tingginya 99 meter yang terbuka untuk umum dan bisa dicapai dengan menggunakan lift yang akan didampingi oleh pemandu. Dari dek pemandangan dibalik kaca bening, terpampang pemandangan Kota Pasir Pengaraian.
Kepala Dinas Pariwisata Provinsi Riau, Roni Rakhmat mengatakan, Kabupaten Rokan Hulu adalah bentang harapan, menyuguhi kecantikan alam, keunikan kultur, bersatu dalam harmoni. Menyimpan sejarah, ragam peninggalan, kuliner, dan permainan anak negeri.
“Rokan Hulu termasuk berada di barisan terdepan dalam merespon dunia kepariwisataan. Paling menarik, tentu saja, bagaimana ia dikelola tanpa meninggalkan kearifan lokal. Dari Benteng Tujuh Lapis, terus ke Bukit Suligi. Adapula Air Terjun Aek Martua, MAMIC, dan Pemandian Air Panas Hapanasan,” ucapnya, Senin.
Lebih lanjut Roni menuturkan, ada persepsi tentang kepariwisataan yang terus tumbuh. Insan pariwisata di Rohul terus mencoba membuka kawasan wisata baru. Harapan mereka, suatu hari nanti, desa itu menjadi bagian dari denyut kepelancongan, Rohul memang luar biasa,” tuturnya.
Ia menambahkan, pariwisata, memang menjanjikan nilai ekonomi, sekaligus merangsang pelakunya dalam melestarikan alam, mempertahankan budaya atau hal-hal positif lainnya.
“Hari ini, yang kita perlukan sesungguhnya tak banyak, hanya sebentuk rasa percaya diri, visi yang kuat, cara mengelola, disusul langkah seayun. Dinas Pariwisata Provinsi Riau, membuka pintu selebar-lebarnya. Mari kita sering-sering berdiksusi. Sering-seringlah kita ini bekerja sama,” ajaknya.
Roni Rakhmat mengakui, bahwa pertumbuhan sektor pariwisata di Rohul terus berkembang. Hal ini tak lepas dari komitmen pemerintah daerah setempat dan dukungan insan pariwisata dan ekonomi kreatif (parekraf) yang terus menggenjot kemolekan di daerah itu.
“Kabupaten Rohul terus membuktikan komitmen untuk memajukan sektor parekraf. Pengelolaan destinasi wisata di sana mampu memikat wisatawan. Destinasi wisata ini juga diharapkan berdampak positif pada masyarakat setempat dan UMKM,” tandas Roni. (***)