Connect with us

Pariwisata

Ma’ruf Amin dan Wapres Turki Akan Buka Global Tourism Forum 2021

Published

on

Jakarta, goindonesia.co : Wakil President Turki Fuat Oktay dan Wakil Presiden RI, Prof Ma’ruf Amin akan membuka secara resmi kegiatan Global Tourism Forum_Leaders Summit Asia di Hotel Raffles, Jakarta, 15-16 September 2021.

“Kegiatan secara hybrid ini secara offline hanya dihadiri 70 orang dengan standar prosedur kesehatan yang tinggi sedangkan secara online diiikuti peserta maupun organisasi pariwisata dari  berbagai belahan dunia,” kata Sapta Nirwandar, Chairman Indonesia Tourism Forum ( ITF), penyelenggara event.

Menurut Sapta, ITF yang berafiliasi dengan World Tourism Forum Institute ( WTFI) akan diawali dengan sesi dialog ITF dengan WTFI. Oleh sebab itu President WTFI, Bulut Bagci hadir langsung di Jakarta bersama beberapa pembicara internasional lainnya. Semua kegiatan yang diselenggarakan oleh WTFI diberi judul Global Tourism Forum 

( GTF)

Global Tourism Forum adalah inisiatif dari World Tourism Forum Institute yang berbasis di London.  Mulai tahun 2020, acara World Tourism Forum Institute di berbagai negara diberi judul Global Tourism Forum.

“Di hari pertama, pembicara kehormatan adalah mantan Sekjen UNWTO, Badan Pariwisata Dunia 2009-2017, Dr Taleb Rifai dan di hari kedua 16 September, Tony Blair. mantan Perdana Menteri Inggris1997 – 2007 juga menjadi pembicara kunci,” jelas Sapta Nirwandar.

GTF adalah platform kolaborasi internasional yang berfokus untuk mengatasi tantangan bagi industri perjalanan.  Menggabungkan upaya bersama lembaga pemerintah, pemangku kepentingan industri, dan akademisi.

Oleh karena itu sesuai tema, Leaders Summit Asia, maka Menparekraf Sandiaga Uno akan memimpin sesi Minister Talk membahas Reopening Asean Tourism Destination for Internasional Tourist.

Singapura diwakili oleh Alvin Tan, Menteri Perdagangan dan Industri,  Dr Thong Korn, Menteri Pariwisata Kamboja, Nguyen Van Hung, Menteri Seni, Olahraga dan Pariwisata Vietnam, Menteri Pariwisata dan Olahraga Thailand, Phiphat Ratchakiyprakarn serta Menteri Sumber Daya Utama dan Pariwisata Brunei Darussalam, Dato Seri Setia Awang Haji Ali Bin Apong.

Sesi penting lainnya adalah pada hari pertama diselenggarakan Investor Roundtable dengan keynote speaker Menteri Pertanian RI, Dr H. Syahrul Yasin Limpo, di susul pembicara tamu Ismael Ertug MEP, VP Responsible Rourism for Transformation, Inovation & Strong Digital Europe dari Belgia.

” Tema investor Roundtable ini adalah Tourism Invesment and Finance Accesing Sustainable Funding and Social Impact Capital. Ada Abdulbar M Mansoer, Presdir Indonesia Tourism Development Corporation ( ITDC) yang mengelola kawasan Nusa Dua dan Mandalika, Lombok,” ungkapnya.

Nara sumber lainnya di sesi ini Rajat Misra, Dirjen kawasan Asia Selatan & Asia Tenggara Asian Infrastructure Invesment Bank China, Harry Warganegara Presdir PT Berdikari, David Makes, CEO Sustainable Management dan Pendiri Plataran Menjangan.

Ada David St Ange, mantan kandidat Sekjen UNWTO 2012-2016 dari Maladewa ( Seychelle) dan agenda investor ini dipandu Adi Satria, Senior VP Accor Indonesia dan Malaysia.

” Roundtable Investor alhamdulilah berlanjut ke sesi ke dua bahas Sustainable Investment in Tourism Properties karena pariwisata berkelanjutan ( sustainable) adalah tren dunia dan Indonesia kaya dengan property mewah untuk pariwisata kelas dunia,” kata Sapta Nirwandar.

Di sesi ke dua, tambahnya, ada Emma Wong, PhD, GAICD, akademisi dari Torrens University Australia, Aeron McGrath, Regional Manager of Six Senses Hotel Resort Saudi Arabia dan Michael Scully, Managing Director of First & Foremost Hotels & Resort with Travel Connection Inggris yang dipandu oleh Mary Pratt, pendiri dan brand collaboration counsultant dari Uni Emirat Arab ( UAE).

Bagi Sapta, hal yang sangat membanggakan juga sebagai chairman Indonesia Halal Lifestyle Center ( IHLC) adalah ada satu sesi di hari ke dua, 16 September 2921 yang membahas perkembangan global Halal Tourism.

Para pembicaranya a.l  Reem El Shafaki dari DinarStandar, Dubai, Dr Hamid Slimi, Chairman Halal Expo, Kanada dan James Noh, Dirjen Korea Institute of Halal Industry ( KIHI) Korsel.

” Jadi ajang bergengsi dunia Global Tourism Forum ini menjadi forum untuk saling belajar antara negara anggotanya di dunia. Kalau di Indonesia warga dan pejabatnya masih enggan bicara terbuka soal Halal Tourism atau Halal Muslim Friendly, nah negara nonMuslim seperti Korea, Thailand, Jepang sudah mengambil manfaatnya yang luar biasa,” kata Sapta.

Sesi penting lainnya di hari kedua adalah membahas Transformation of Tourism Industry Under The Women Leadership. Seperti di ketahui organisasi pariwisata dunia juga dipimpin okeh para wanita.

CEO dari World Travel & Tourism Council ( WTTC) Gloria Guevara digantikan olehwanita tangguh lainnya   Julia Simpson sebagai President & CEO. Sementara CEO dari World Tourism Forum Institue ( WTFI) adalah Sumaira Issacs yang du sesi kni  sekaligus akan menjadi moderator.

Indonesia menjadi tuan rumah Global Tourism Forum yang pertama di Asia dan juga pertama dalam hal special session on global halal tourism sehingga seluruh rakyat Indondsia harus pro aktif menjadi tuan rumah yang baik.

” Jangan euphoria tapi tunjukkan bangsa ini mampu mengatasi COVID-19 dengan prokes tinggi,  mampu menjadi negara produsen halal food dunia, mampu membangkitkan bisnis Meeting Incentive, Conference & Exhibition

( MICE) dan pariwisatanya yang terpuruk,” kata Sapta menutup rilisnya.

 FORUM PARIWISATA GLOBAL

Global Tourism Forum adalah inisiatif dari World Tourism Forum Institute yang berbasis di London.  Mulai tahun 2020, acara World Tourism Forum Institute akan diberi judul Global Tourism Forum.

Pariwisata Global, atau disingkat GTF, adalah platform kolaborasi internasional yang berfokus untuk mengatasi tantangan bagi industri perjalanan.  Menggabungkan upaya bersama lembaga pemerintah, pemangku kepentingan industri, dan akademisi, 

GTF berusaha untuk mencapai model pembangunan berkelanjutan untuk pasar perjalanan yang sedang berkembang, serta menyusun strategi untuk memastikan pertumbuhan pariwisata.

World Tourism Forum Institute menyelenggarakan beberapa inisiatif yang bertujuan untuk mempromosikan negara tuan rumah secara internasional.  Sebagai inisiatif WTFI, Global Tourism Forum menyelenggarakan kegiatan terpilih yang dirancang untuk memperkuat branding negara tuan rumah di luar negeri.

 Forum Pariwisata Global juga memainkan peran utama dalam menarik investasi asing langsung ke negara target, dengan bekerja untuk mengidentifikasi peluang bisnis, mempromosikan acara strategis dan memberikan dukungan kepada investor asing yang bersedia mengalokasikan sumber daya di negara target.

Sapta NIRWANDAR

Sapta Nirwandar lahir pada 13 Mei 1954, di Tanjung Karang, Lampung. Menyelesaikan studinya dan lulus dari beberapa universitas di Paris (Institute International d’Administration Publique, Paris; University Paris ISorbonne; Ecole Nationale d’Administration; University Paris IXDauphine) hingga menyelesaikan Doktornya di bidang Administrasi Publik.

Sapta Nirwandar yang juga Wakil Menteri  Pariwisata dan Ekonomi Kreatif, Kabinet Indonesia Bersatu II periode 2011-2014 ini memiliki latar belakang yang luas dalam pelayanan publik internasional dan nasional, termasuk perusahaan milik negara dan akademisi. 

Setelah kembali ke Indonesia, ia melanjutkan karirnya sebagai birokrat dan menduduki beberapa posisi penting di banyak Kantor Pemerintah. Di forum internasional, ia telah terpilih sebagai Anggota Komite Program UNWTO (Organisasi Pariwisata Dunia) yang mewakili kawasan Asia dan Pasifik untuk periode 2007-2013.

Dengan pengalaman yang luas dalam mengembangkan pariwisata, ia diundang untuk berbagi ilmunya di berbagai forum internasional di seluruh dunia. Setelah  pensiun sebagai birokrat, kini beliau aktif mendorong perkembangan industri Halal Lifestyle di tanah air sebagai Ketua Indonesia Halal Lifestyle Center .

Ia sering diundang sebagai pembicara dalam berbagai seminar dan konferensi Halal internasional di luar negeri. Sebagai kepeduliannya yang besar terhadap industri pariwisata dan perjalanan khususnya di Indonesia, 

Sapta juga kini memimpin Indonesia Tourism Forum (ITF) dan aktif membantu pemerintah dalam memajukan pembangunan pariwisata nasional.

Siapa Bulut Bağcı?

Bulut Bağcı adalah seorang pengusaha yang berorientasi ke depan dan berorientasi pada kesuksesan.  Sebagai seorang pengusaha, ia berbakat untuk melihat kekurangan dalam industri dan mengisi celah dengan strategi yang sukses.

Dia lahir pada 1985. Ia lulus dari jurusan Administrasi Pariwisata dengan gelar kehormatan di salah satu universitas paling bergengsi di Turki, Universitas Boğaziçi, Istanbul pada 2009. Ia menempuh pendidikan jangka pendek di Harvard Business School.

Setelah lulus, ia menerima trainee manajemen di Kempinski, Hilton, dan Marriott Hotel Groups.  Beliau telah memiliki lebih dari 10 tahun pengalaman kerja di banyak organisasi non-pemerintah baik di kancah nasional maupun internasional dan lebih dari 10 tahun pengalaman di industri pariwisata.

Sebagai pengelola Pariwisata yang berpengalaman di usia muda, ia melihat tidak adanya konferensi pariwisata internasional yang para pemimpin industri berkumpul untuk membahas masa depan industri pariwisata. 

Oleh karena itu, ia memulai World Tourism Forum Institute sebagai pendiri dan presiden lembaga pada tahun 2010. Meskipun masih sangat muda, World Tourism Forum Institute telah menerima potensi yang signifikan dan mulai disebut-sebut sebagai Davos industri pariwisata internasional.

Sejak 2010, ia telah menjalin hubungan dekat dengan para pemimpin politik dan pariwisata dunia.

Bulut Bağcı menambahkan solusi investasi, pemasaran, dan sumber daya manusia selain acara di negara tuan rumah dan dia memutuskan bahwa “Dunia tidak cukup” lagi untuk World Tourism Forum Institute 

Oleh karena itu, ia memutuskan untuk mengubah nama acara lembaga menjadi Global Tourism Forum untuk mencerminkan perannya yang lebih merangkul di pasar pariwisata global.

Global Tourism Forum akan diselenggarakan beberapa kali dalam setahun, di bawah naungan pemerintah nasional berbagai negara, di pusat-pusat global di seluruh dunia, menyatukan para pemimpin politik dan pariwisata dunia dan perwakilan industri pariwisata. 

Setiap pertemuan Forum Pariwisata Global akan membuat kesan yang luar biasa dan mengatur tren dalam industri pariwisata seperti sebelumnya.

Sebagai presiden World Tourism Forum Institut, Bulut Bağcı adalah pemimpin acara pariwisata internasional seperti Pertemuan Global 2015, KTT Mediterania 2015, Pertemuan Global 2016, Pertemuan Mediterania 2016, KTT Rusia 2017, Pertemuan Global 2017, KTT Afrika 2017, dan  Angola 2019. 

Terlepas dari semua acara ini, dia juga pendiri dan kepala/ inisiatif seperti Tourism 20, Tourism CEO Club, E-Gen Influencer Event, dan World Tourism Awards.  

Mulai tahun 2020, acara lembaganya akan disebut sebagai Global Tourism Forum dan organisasi baru akan diadakan dengan nama Global Tourism Forum.

 Sebagai anggota dari beberapa dewan non-eksekutif, ia sering diundang sebagai pembicara tamu di berbagai acara internasional, konferensi dan memberikan pidato tentang perencanaan dan strategi masa depan mengenai pariwisata internasional.

Siapakah Sumaira Isaacs?

Mantan artis di negara asalnya, seorang pengusaha  seorang Artis – daripada seorang pengusaha serial…

Seorang veteran Industri, dengan pengalaman lebih dari 25 tahun bekerja dalam industri pariwisata dan pariwisata bisnis, mendukung dan mengembangkan beberapa tujuan wisata yang paling produktif.

Sumaira Isaacs telah bekerja baik sebagai praktisi destinasi (DMC, PCO) maupun sebagai konsultan penasihat untuk Badan Pariwisata, Asosiasi dan Pemerintah Daerah di Asia, Afrika, Timur Tengah, dan Amerika Utara.  Dia berspesialisasi dalam pariwisata hingga pengembangan MICE, hingga pengembangan strategi destinasi dan perencanaan aksi.

 Dia  tidak hanya memperluas platform Forum Pariwisata Global secara berkelanjutan ke semua benua, tetapi juga mewujudkan impian pribadinya untuk membantu mengentaskan kemiskinan dan menciptakan lapangan kerja melalui pariwisata, di negara-negara yang dilayaninya.

Pesan dari Sekjen WTFI – Taleb Rifai.

 « Kemitraan apa pun, besar atau kecil, akan bekerja paling baik jika ada tujuan bersama.  Itulah mengapa di WTFI kemitraan penting!  »

 

Forum Pariwisata Global, atau disingkat GTF, adalah platform kolaborasi internasional yang berfokus untuk mengatasi tantangan bagi industri perjalanan.  Menggabungkan upaya bersama lembaga pemerintah, pemangku kepentingan industri, dan akademisi, GTF berusaha untuk mencapai model pembangunan berkelanjutan untuk pasar perjalanan yang sedang berkembang, serta menyusun strategi untuk memastikan pertumbuhan pariwisata. ****

Continue Reading
Advertisement Berita Vaksin Penting

Pariwisata

Punya Beragam Daya Tarik, Desa Wisata Sanankerto Jatim Perkuat Tata Kelola Kelembagaan

Published

on

Desa Wisata Sanankerto merupakan salah satu desa wisata terbaik di Jawa Timur tepatnya di Kecamatan Turen, Kabupaten Malang, dengan ragam daya tarik salah satunya hutan bambu di tengah kota (Foto : @kemenparekraf.go.id)

Jakarta, goindonesia.co – Desa Wisata Sanankerto merupakan salah satu desa wisata terbaik di Jawa Timur tepatnya di Kecamatan Turen, Kabupaten Malang, dengan ragam daya tarik salah satunya hutan bambu di tengah kota.

Lebih dari 115 jenis bambu terpelihara dengan baik, menjadikannya sebagai salah satu destinasi ekowisata yang selalu menarik minat kunjungan wisatawan. 

Local Champion yang juga Sekretaris Desa Sanankerto, Khafid Muzadi, mengatakan Desa Wisata Sanankerto juga terkenal dengan sumber mata air di kawasan ekowisata Boon Pring. Tak hanya sebagai penjaga kelestarian sumber mata air, keberadaannya turut mengaliri persawahan milik warga.

“Jika berkunjung pada musim-musim ramai, wisatawan juga dapat menikmati atraksi khas Tari Topeng Malangan atau Tradisi Selamatan di Bulan Suro dengan arak-arakan tumpeng dari Balai Desa menuju Boon Pring,” ujar Khafid dalam keterangannya, Selasa (24/9/2024). 

Berbagai interaksi budaya dan beragam permainan tradisional saat ini juga terus dikembangkan sebagai atraksi di Desa Wisata Sanankerto. Tepatnya di Kampung Dolanan. 

“Sejumlah produk khas seperti carang mas, opak, rambut nenek, keripik tempe, minuman jamu, kerajinan bambu, dan batik adalah sedikit di antara produk-produk kuliner dan UMKM, yang dapat dibawa pulang sebagai oleh-oleh,” ujar Khafid. 

Meski memiliki berbagai potensi, Khafid mengatakan, Desa Wisata Sanankerto memiliki berbagai tantangan dalam pengembangannya. Terutama dalam penguatan tata kelola kelembagaan yang melibatkan seluruh unsur. 

Mulai dari pemerintah desa, hingga masyarakat serta penguatan kelembagaan BUMDES sebagai pengelola unit usaha di bidang pariwisata. Tantangan regenerasi juga harus dimulai agar pengembangan pariwisata dapat terus berkelanjutan.

Penyelenggaraan Kampanye Sadar Wisata 5.0 (KSW 5.0) dari Kemenparekraf yang sebelumnya dilaksanakan di Desa Wisata Sanankerto dikatakan Khafid, menjadi program yang tepat sasaran, tepat manfaat, dan tepat waktu. 

Kampanye Sadar Wisata 5.0 (KSW 5.0) sebagai program pengembangan desa wisata menjadi jembatan komunikasi antar lembaga dan masyarakat. 

“KSW 5.0 sangat membantu kami menguatkan sisi kelembagaan sehingga local champion sebagai motor penggerak dapat menyatukan berbagai unsur kelembagaan seperti BUMDES, Pokdarwis, UMKM, agar memiliki satu misi dalam pengembangan desa wisata,” tuturnya.

Ia berharap, pengaruh positif yang diberikan KSW 5.0 mampu membuat pengembangan pariwisata Sanankerto lebih terkoordasi dengan baik. 

“Semoga KSW semakin didekatkan lagi kepada masyarakat desa wisata karena semua desa wisata pasti ingin mendapatkan pendampingan KSW 5.0,” kata Khafid.

Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif/Kepala Badan Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Menparekraf/Kabaparekraf) Sandiaga Salahuddin Uno saat menutup rangkaian Program Kampanye Sadar Wisata 5.0 Tahun 2024, mengatakan bahwa peningkatan sumber daya manusia (SDM) sangat penting dalam pengembangan desa wisata. 

“Penting untuk dilakukan upskilling, re-skilling, dan new skilling, dalam peningkatan sumber daya manusia di desa wisata,” kata Menparekraf Sandiaga.

KSW 5.0 merupakan program konkret yang diharapkan tidak hanya meningkatkan kualitas SDM penggerak pariwisata tapi lebih jauh dapat meningkatkan kunjungan wisatawan serta penjualan produk-produk wisata dan ekonomi kreatif di desa wisata. 

“Sehingga kesejahteraan masyarakat di desa-desa wisata semakin baik, juga aspek kualitas dan keberlanjutannya terjaga,” ujar Menparekraf Sandiaga. 

Untuk menggali lebih dalam tentang Desa Wisata Sanankerto, bisa langsung kunjungi akun Instagram resminya di @desawisatasanankerto.  (***)

*Biro Komunikasi Kemenparekraf/ Baparekraf RI

Continue Reading

Pariwisata

Libur Lebaran Wisata Air Hitam Diserbu Wisatawan

Published

on

Destinasi wisata Air Hitam Dermaga Kereng Bangkirai di Kelurahan Kereng, Kecamatan Sabangau, Kota Palangka Raya (Foto : @palangkaraya.go.id)

Palangka Raya, goindonesia.co – Destinasi wisata Air Hitam Dermaga Kereng Bangkirai di Kelurahan Kereng, Kecamatan Sabangau, Kota Palangka Raya dipadati pengunjung atau wisatawan saat libur lebaran.

Dari pantauan awak Media Center Palangka Raya pada Sabtu (13/4/2024) di lokasi destinasi wisata Air Hitam tersebut, tampak penuh sesak dipadati pengunjung. Baik mereka yang datang dari dalam kota maupun luar Kota Palangka Raya.

Untuk memasuki area wisata air hitam ini pengunjung hanya dipatok harga karcis Rp5.000,00 per orang. Harga yang relatif murah ini sangat diminati masyarakat. Hal itu dibuktikan dengan tingginya arus kendaraan yang datang ke salah satu lokasi wisata favorit di Kota Palangka Raya itu.

Ketua Kelompok Sadar Wisata, Kereng Bangkirai, Sabran Husin menyampaikan, kenaikan pengunjung pada hari libur lebaran ini, lebih tinggi dari hari biasanya, bisa mencapai ribuan orang per hari.

“Peningkatan terjadi mulai dari hari kedua Idulfitri. Hal itu bisa dilihat banyaknya pengunjung yang menaiki wahana susur sungai,” katanya.

Disebutkan Sabran, pada obyek wisata air hitam itu warga yang datang tidak hanya sekedar berfoto, namun juga menaiki beragam wahana wisata susur sungai. Seperti kapal pondok terapung, getek, bebek mesin dan bebek gowes yang yang disediakan di sekitaran Dermaga Kereng Bangkirai.

Tidak hanya sampai di situ saja, pengunjung wisata juga dapat memanfaatkan deretan gazebo untuk bersantai, serta menyantap aneka kuliner yang dijual. Semua itu menjadi wahana pendukung dari fasilitas destinasi wisata air hitam.

Sementara itu Ibay salah seorang wisatawan mengungkapkan, destinasi wisata air hitam menjadi alternatif yang tepat untuk mengisi libur lebaran.

“Saya bersama keluarga bisa menikmati keindahan wisata air hitam, selagi masih libur lebaran,” tuturnya dengan singkat. (***)

*(MC. Kota Palangka Raya, Pemerintah Kota Palangka Raya)

Continue Reading

Pariwisata

Akomodasi Kekinian Inovatif Jadi Daya Tarik Wisatawan untuk Berkunjung

Published

on

Menparekraf Sandiaga Salahuddin Uno saat mengunjungi Bobocabin Gunung Mas dalam rangkaian kunjungan kerjanya memantau kesiapan pelaku pariwisata menghadapi musim libur lebaran (Foto : @kemenparekraf.go.id)

Kabupaten Bogor, goindonesia.co– Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif/Kepala Badan Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Menparekraf/Kabaparekraf) Sandiaga Salahuddin Uno mendorong pelaku pariwisata termasuk di industri amenitas untuk terus berinovasi dalam menghadirkan produk sehingga menjadi daya tarik yang kuat bagi wisatawan khususnya generasi muda untuk berkunjung.

Menparekraf Sandiaga saat mengunjungi Bobocabin Gunung Mas dalam rangkaian kunjungan kerjanya memantau kesiapan pelaku pariwisata menghadapi musim libur lebaran, Senin (8/4/2024), mencontohkan salah satu akomodasi inovatif yakni seperti yang ditawarkan Bobobox Group dengan menghadirkan Bobocabin di Gunung Mas, Puncak, Bogor. 

“Saya sampaikan ini adalah lokomotif penciptaan akomodasi kreatif yang kekinian untuk wisatawan di saat liburan dan bisa menangkap peluang untuk Gen-Z,” kata Menparekraf.

Bobocabin merupakan akomodasi inovatif dan kekinian dengan konsep elevated camping yang mengusung pengalaman baru berkemah dengan menggunakan teknologi Internet of Things (loT). Seperti smart glass windowcolorful LED LightQR code door lock, dan bluetooth audio speaker. 

Bobocabin Gunung Mas mulai dibuka pada 2022 dan sejak beroperasi hingga saat ini telah direservasi oleh 47 ribu wisatawan dengan tingkat okupansi mencapai 85,25 persen. 

“Kawasan ini juga masuk dalam kawasan desa wisata yang kita resmikan, yaitu Desa Wisata Tugu Selatan. Kami mendorong agar inovasi-inovasi lainnya dapat terus dilakukan,” ujar Menparekraf Sandiaga. 

Turut hadir dalam kesempatan tersebut, Pj Bupati Bogor, Asmawa Tosepu; CEO dan Co – Founder Bobobox, Indra Gunawan; Kepala Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Kabupaten Bogor, Yudi Santosa; serta Business Relations Senior Manager Bobobox, Dennis Depriadie. 

Turut hadir mendampingi Menparekraf Sandiaga, Sekretaris Deputi Bidang Industri dan Investasi Kemenparekraf/Baparekraf, Oni Yulfian.  (***)

*Biro Komunikasi Kemenparekraf/Baparekraf RI

Continue Reading

Trending