Desa Wisata Sumogawe. (Foto: Istimewa)
Jakarta, goindonnesia.co : Setelah mendapat kucuran dana Rp1 miliar dari Gubernur Jateng Ganjar Pranowo, Desa Wisata Kampung Susu Sumogawe, Kecamatan Getasan, Kabupaten Semarang, kini banyak diburu kaum wisatawan.
Dana bantuan sebesar Rp1 miliar yang digontorkan Ganjar, semua digunakan untuk pengembangan sarana dan prasarana wisata.
Desa Wisata ini diresmikan pada 2017. Awalnya hanya mengandalkan produk olahan makanan berbahan baku susu sapi. Seperti sabun susu, permen susu, yogurt, yang diproduksi warga secara rumahan.
Berbagai produk tersebut biasanya hanya dipamerkan di Balai Desa manakala ada kunjungan wisatawan. Atau, memanfaatkan rumah warga yang memiliki usaha susu olahan.
Namun, setelah mendapat bantuan dari Pemprov Jateng, Desa Wisata Kampung Susu kini bahkan telah memiliki rest area dan dua mobil shuttle.
Menurut pKepala Desa Sumogawe, Marsudi Mulyo Utomo, pada 2020 pihaknya mendapat bantuan Rp1 miliar dari Pemprov Jateng untuk pengembangan wisata.
“Awalnya kendala yang kita alami memang masalah finansial, kesadaran masyarakat dan lahan. Alhamdulillah pada 2020 ada bantuan dari Gubernur Rp1 miliar, saya belikan dua mobil shuttle, bangun rest area dan juga ada gazebo, patung sapi dan parkir,” ujarnya, Kamis (17/3/2022).
Bantuan itu, sekaligus menunjukkan bentuk kepedulian Pemprov terhadap perkembangan Desa Wisata.
“Itu salah satunya untuk memompa semangat Pokdarwis (kelompok sadar wisata),” lanjutnya.
Bagian Pemasaran Desa Wisata Kampung Susu, Sri Wuryani menuturkan, pihaknya mengalami banyak kendala. Mulai dari sarana dan prasarana hingga penataan UMKM.
“Dulu awalnya banyak kendala. UMKM tidak tertata rapi, karena belum punya rest area. Kalau ada kunjungan kita tempatkan di Balai Desa ala kadarnya, atau kalau tidak kita ke warga. Alhamdiulillah ada bantuan dari Gubernur, ini luar biasa. Kami sangat senang sekali,” ungkapnya.
Sehingga, Pokdarwis mampu mengembangkan Desa Wisata Kampung Susu dengan lebih baik lagi.
“Kami bisa jalankan Desa Wisata Kampung susu ini dengan baik, dan UMKM dapat tertata rapi karena di sini ada tempat pameran. Seluruh UMKM berjumlah sekitar 50-60 bisa tercover. Kalau ada kunjungan mereka bisa menitipkan produk di pamerkan di tempat yang disediakan desa melalui bantuan tersebut,” imbuhnya.
Saat ini, Desa Wisata Kampung Susu menawarkan paket wisata. Mulai dari edukasi produk dan susu perah hingga rest area untuk menikmati kuliner khasnya.
“Paket wisata mulai harga Rp40 ribu sampai Rp200 ribu per orang. Saat ini per Minggu ada dua sampai tiga kelompok yang berkunjung, kebanyakan siswa dan ibu-ibu PKK,” tandasnya.
Kasi Pengembangan Daya Tarik Wisata Disporapar Jateng, Riyadi Kurniawan, mengatakan bantuan Desa Wisata dilakukan sejak 2020. Saat itu pihaknya sudah menganggarkan Rp18,5 miliar untuk 100 desa, dan pada 2021 jumlah yang dianggarkan Rp32 miliar untuk 260 desa.
Sedangkan untuk 2022, anggaran bantuan Desa Wisata dialokasikan Rp18,5 miliar. “Di tahun 2022 ini kita sudah menganggarkan Rp18,5 miliar untuk 131 desa wisata,” katanya.
Melalui dana pengembangan desa wisata itu, potensi desa diharapkan bisa digali dan menjadi sajian pariwisata atau produk pariwisata.
“Sehingga nantinya kita punya berbagai macam pilihan kepada wisatawan, untuk ditawarkan ke desa wisata yang dikunjungi. Itu sebagai pengungkit ekonomi masyarakat tingkat desa,” jelas Riyadi.
Ditambahkan, jumlah desa wisata di Jateng juga terus meningkat. Dari yang semula hanya sekitar 500 desa, sekarang naik menjadi 717 desa.
“Masing-masing desa wisata mempunyai keunikan tersendiri, atau memiliki perbedaan antara satu desa dengan desa wisata lainnya,” ucapnya. (***)