Saat dunia masih bergelut dengan covid-19 varian Omicron, kini muncul istilah Demicron. Kenali gejalanya. Ilustrasi virus corona N439K.
Jakarta, goindonesia.co – Dunia masih dibuat pusing dengan kemunculan covid-19 varian Omicron. Sejumlah kasus muncul pada sejumlah negara yang dilaporkan pertama kali berasal dari negara di benua Afrika.Indonesia pun mewaspadai penambahan kasus positif virus corona B.1.1.529.
Setelah sebelumnya sejumlah negara tetangga seperti Malaysia dan Singapura mendeteksi masuknya varian Omicron itu ke negaranya.Belum lagi selesai dengan varian Omicron kini muncul istilah baru bernama Delmicron.Melansir Deccan Herald seperti diberitakan Kompas.com, Jumat (24/12/2021), Delmicron bukanlah varian baru dari virus corona seperti Alpha, Beta, dan lainnya.
Itu adalah kombinasi dari dua strain yang ada, yakni varian Delta dan Omicron.Delmicron diketahui merupakan varian ganda dari Covid-19 yang menyebar dengan cepat di AS dan Eropa.Mengutip laporan anggota gugus tugas Covid-19 Maharashtra India Dr Shashank Joshi, Delmicron telah menyebabkan lonjakan kasus atau tsunami kecil di seluruh AS dan Eropa.
Times of India, Jumat (24/12/2021) melaporkan karena Delmicron merupakan gabungan dari Delta dan Omicron, itu dianggap sangat menular dan dapat menyebabkan gejala yang parah.Akan tetapi diperlukan lebih banyak penelitian untuk mendapatkan pengetahuan terperinci tentang sifatnya.
Sebagai kombinasi Delta dan Omicron, infeksi Delmicron cenderung menunjukkan gejala yang kurang lebih sama dengan varian induknya.Gejala-gejala umum meliputiv suhu tinggi Batuk terus-menerus, kehilangan atau perubahan pada indra penciuman atau perasa.Sakit kepala, pilek hingga sakit tenggorokan.
Varian Delta mendominasi dari pertengahan April hingga pertengahan Juni dan terutama bertanggung jawab atas gelombang kedua virus corona yang merenggut jutaan nyawa di seluruh dunia.
Strain virus ini menyebabkan gejala yang parah dan bahkan risiko rawat inap lebih besar.Selain itu, ketegangan pasca infeksi juga dapat menyebabkan gejala jangka panjang seperti kabut otak, nyeri otot, dan rambut rontok.Sementara itu varian Omicron, diyakini menyebabkan gejala yang lebih ringan.Meski cukup menular, namun tidak menimbulkan gejala yang parah dan risiko rawat inap lebih rendah.
Namun, para ahli percaya bahwa varian Omicron dapat melampaui kekebalan yang diberikan oleh infeksi dan vaksinasi alami.Gejala awal infeksi Omicron diantaranya sakit tenggorokan, sakit kepala dan kelelahan.Kehilangan bau dan rasa tidak dilaporkan dalam kasus omicron.
KATA WHO
Melansir India Today, Jumat (24/12/2021), meski telah mulai dibicarakan, Delmicron belum dijelaskan oleh Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) maupun Pusat Pengendalian Penyakit AS (CDC).Keduanya belum mengatakan apa-apa seputar klaim varian baru yang disebut Delmicron.Istilah tersebut muncul setelah dilaporkan oleh Dr Shashank Joshi.
Dr Joshi tampaknya benar-benar berbicara tentang situasi di mana varian Delta dan Omicron menyebabkan lonjakan kasus Covid-19 di wilayah tertentu.Jadi, ini bukan varian baru dari novel coronavirus tetapi pada dasarnya adalah situasi di mana varian Delta dan Omicron ditemukan hadir pada pasien Covid-19 yang sama atau menyebar dengan cepat di wilayah yang sama.
Untuk meresmikan sebuah nama varian novel coronavirus, badan kesehatan global PBB mengidentifikasi kemudian memberinya label atau nama.Nama-nama tersebut dipilih setelah konsultasi yang luas dan tinjauan dari banyak sistem penamaan potensial.
WHO memberikan label untuk varian yang ditetapkan sebagai Variants of Interest atau Variants of Concern.Perlu disebutkan bahwa meskipun WHO menetapkan nama-nama ini, WHO juga tetap menggunakan nama ilmiah.Varian Omicron secara ilmiah dijuluki B.1.1.529.
KASUS Omicron di Indonesia
Sementara di Indonesia, kasus baru covid-19 varian omicron bertambah. Kementerian Kesehatan mencatat ada tambahan 11 kasus baru omicron di Indonesia. Penambahan kasus ini berdasarkan hasil Whole Genome Sequencing pada Jumat (24/12/2021). Kondisi ini membuat total kasus konfirmasi positif omicron di Indonesia sejumlah 19 orang.
Kontan.co.id memberitakan sebelas kasus konfirmasi baru Omicron merupakan imported case, berasal dari pelaku perjalanan internasional yang baru kembali dari Turki, Jepang, Korea Selatan, dan Arab Saudi.
Juru Bicara Vaksinasi Covid-19 Kementerian Kesehatan, dr. Siti Nadia Tarmidzi menyampaikan temuan kasus omicron di pintu negara menunjukkan hasil penguatan surveilans dan peningkatan pemeriksaan WGS. Terutama bagi pasien dari pelaku perjalanan yang terkonfirmasi positif.Sehingga langkah penanganan dapat dilakukan dengan cepat.
Nadia juga mengimbau masyarakat untuk tetap waspada dengan penyebaran omicron yang sangat cepat, menunda perjalanan ke luar negeri, dan disiplin menjalankan protokol kesehatan, serta segera mengikuti vaksinasi Covid-19.
“Kesadaran diri untuk tidak bepergian terlebih dahulu harus dilakukan. Apalagi di tengah suasana libur Natal dan Tahun Baru ini penting bagi kita untuk saling menjaga satu sama lain,” ujar Nadia dalam keterangan tertulis, Jumat (24/12).
Saat ini semuanya menjalani karantina di Jakarta. Ke-11 kasus tersebut adalah:
1. DAH, laki-laki, 58 th, dari Turki
2. NAN, aki-laki, 21 th, dari Turki
3. SS, laki-laki, 53th, dari Turki
4. ADS, laki-laki, 49 th, dari Turki
5. NF, perempuan, 59 th, dari Turki
6. ASPP, laki-laki, 21 th, dari Turki
7. R, laki-laki, 33 th, dari Jepang
8. AW, laki-laki, 32 th, dari Korea Selatan
9. RP, laki-laki, 40 th, dari Jepang
10. W, laki-laki, 44 th, dari Jepang
11. I, laki-laki, 28 th, dari Arab Saudi. (***)