Banten, 26 Mei 2021 – Indonesia menerima kedatangan sejumlah vaksin tahap ke-13. Kali ini tiba 8 juta dosis Sinovac dalam bentuk bulk. Kedatangan ini membuat jumlah vaksin yang telah diterima Indonesia menjadi 83,9 juta dosis, kombinasi antara vaksin jadi dan bulk.
Khusus vaksin bulk, diolah lebih lanjut oleh Bio Farma untuk menjadi vaksin jadi yang siap didistribusikan dan digunakan dalam program vaksinasi COVID-19.
“Pemerintah selalu menjaga ketersediaan stok vaksin agar pelaksanaan vaksinasi sesuai dengan target tahapan yang telah ditetapkan,” kata Menteri Koordinator Bidang Perekonomian yang juga Ketua Komite Penanganan COVID-19 dan Pemulihan Ekonomi Nasional (KPCPEN) Airlangga Hartarto di Bandara Internasional Soekarno-Hatta, Senin (25/5/2021). Dalam kesempatan itu, Menko Airlangga didampingi Menteri Komunikasi dan Informatika (Menkominfo) Johnny G. Plate, Wakil Menteri Kesehatan Dante Saksono, dan Juru Bicara Satgas Penanganan COVID-19 Prof. Wiku Adisasmito.
Dia juga memastikan, pemerintah selalu menjamin keamanan (safety), mutu (quality), dan khasiat (efficacy). Sehingga tidak perlu ada keraguan bagi masyarakat dalam menerima vaksin. Vaksin yang disediakan di Indonesia melalui proses evaluasi oleh Badan POM yang sudah mendapat pertimbangan dari ITAGI, WHO, dan para ahli.
“Presiden Joko Widodo menyebut vaksinasi COVID-19 adalah merupakan game changer, yaitu salah satu langkah krusial yang menentukan kesuksesan kita untuk mengakhiri pandemi ini,” ujar Airlangga.
Untuk mencapai herd immunity atau kekebalan kelompok, menurut Airlangga, dibutuhkan 70% penduduk atau sekitar 181,5 juta penduduk Indonesia perlu divaksinasi.
Di tahap pertama dengan target sasaran SDM Kesehatan dan Tahapan Kedua adalah untuk Lansia dan Petugas Publik adalah total sekitar 40 juta jiwa. Realisasi pelaksanaan vaksinasi sampai hari ini adalah sekitar 25,2 juta. Rinciannya tahap I bagi SDM Kesehatan: vaksinasi dosis I lebih 1,5 juta jiwa, dosis II lebih 1,4 juta jiwa. Tahap II bagi Lansia: vaksinasi dosis I lebih 3,1 juta jiwa, dosis II lebih 2,1 juta jiwa. Tahap II bagi Petugas Publik: vaksinasi dosis I lebih 10,4 juta jiwa, dosis II lebih 6,5 juta jiwa.
“Pelaksanaan Vaksinasi perlu dipercepat,” katanya.
Dalam rangka percepatan tercapainya herd immunity, Airlangga menambahkan, pemerintah segera memulai vaksinasi tahap ketiga yaitu bagi masyarakat rentan dengan dengan beberapa kriteria yang diperhatikan seperti aspek geospasial dengan angka kejadian COVID-19 yang tinggi/zona merah; dan aspek sosial ekonomi.
Dia juga mengatakan, pemerintah sangat menyambut baik dan mendukung pelaksanaan program vaksinasi Gotong Royong yang digagas pengusaha melalui Kamar Dagang Indonesia (KADIN). Berjalan paralel dengan program vaksinasi pemerintah, program vaksinasi Gotong Royong yang juga gratis karena dibiayai perusahaan dan menggunakan merek vaksin yang berbeda ini, akan mempercepat terbangunnya herd immunity di Indonesia. Mulai 18 Mei 2021 sudah dilaksanakan Vaksinasi Gotong Royong menggunakan Vaksin Sinopharm untuk 21.616 karyawan dari 27 Perusahaan dan 18 fasilitas kesehatan yang berlokasi di DKI Jakarta, Jawa Barat, Banten, Kepulauan Riau, dan Maluku.
Masih menurut Airlangga, pemerintah akan berupaya keras untuk suksesnya vaksinasi di Indonesia, namun kunci dari keberhasilannya adalah harus didukung oleh semua pihak, semua komponen masyarakat dari seluruh bagian Indonesia. Dan tentunya dengan tetap harus menerapkan protokol kesehatan secara disiplin.
“Vaksinasi COVID-19 dan kedisiplinan masyarakat harus dilaksanakan secara bersama,” tegasnya.
Dikatakannya, pemerintah akan terus mendorong peningkatan kedisiplinan masyarakat dalam menerapkan protokol kesehatan 3M, memakai masker, menjaga jarak, dan mencuci tangan. Pemerintah terus mengintensifkan penerapan 3T, testing, tracing, dan treatment sebagai bagian dari upaya keras dalam menangani pandemi COVID-19.
Airlangga juga mengingatkan, kewaspadaan semua pihak tidak boleh mengendur terutama setelah liburan Idul Fitri kemarin dan jangan sampai terjadi pandemi gelombang ke-2 dan bahkan ke-3 yang dialami negara lain terutama India.
Dia juga berharap, kerja sama yang baik dari semua pihak dalam penanggulangan pandemi COVID-19 khususnya program vaksinasi dapat terus dikembangkan. “Sehingga bangsa kita berhasil mengendalikan pandemi COVID-19 dan memulihkan perekonomian nasional,” ujar Airlangga.
***********
Tentang Komite Penanganan COVID-19 dan Pemulihan Ekonomi Nasional (KPCPEN) – Komite Penanganan COVID-19 dan Pemulihan Ekonomi Nasional (KPCPEN) dibentuk dalam rangka percepatan penanganan COVID-19 serta pemulihan perekonomian dan transformasi ekonomi nasional. Prioritas KPCPEN secara berurutan adalah: Indonesia Sehat, mewujudkan
rakyat aman dari COVID-19 dan reformasi pelayanan kesehatan; Indonesia Bekerja, mewujudkan pemberdayaan dan percepatan penyerapan tenaga kerja; dan Indonesia Tumbuh, mewujudkan pemulihan dan transformasi ekonomi nasional. Dalam pelaksanaannya, KPCPEN dibantu oleh Satuan Tugas Penanganan COVID-19 dan Satuan Tugas Pemulihan dan Transformasi Ekonomi Nasional.
Tim Komunikasi Komite Penanganan COVID-19 dan Pemulihan Ekonomi Nasional
Narahubung: Lalu Hamdani
No HP 081284519595