Health

Ancaman Omicron Nyata, Menkes Ungkap Nasib Sekolah Tatap Muka

Published

on

Foto: Sejumlah siswa-siswi mengikuti Pembelajaran Tatap Muka (PTM) di Sekolah Dasar Negeri (SDN) 01 Pondok Labu, Jakarta Selatan, Senin (3/1/2022). (CNBC Indonesia/ Muhammad Sabki)

Jakarta, goindonesia.co – Pembelajaran Tatap Muka (PTM) yang telah berjalan 100% di Jakarta terjadi di tengah kasus Covid-19 yang meningkat akibat Omicron. Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin menyatakan soal aturan kegiatan PTM.

Dalam rapat bersama Komisi IX DPR RI, dia mengatakan aktivitas pembelajaran di sekolah bergantung pada level sebuah daerah. Jika wilayah berada di level 3 hanya diperbolehkan 50% saja untuk kegiatan tersebut.

“Ada aturannya PTM, turun level 3 harus 50%, ada level vaksinasi minimum harus dicapai. Risiko lebih tinggi otomatis turun ke 50% bisa 0% kalau sudah level 4,” jelas Budi, Selasa (18/1/2022).

Sebelumnya Komisi Perlindungan Anak Indonesia (KPAi) sempat mengungkapkan kekhawatiran soal PTM. Sebab ada 10 sekolah di Jakarta yang ditutup setelah PTM digelar 100% sejak 3 Januari 2022.

Menurut Komisioner KPAI Retno Listyarti, meski kasus yang muncul bukan varian Omicron namun tidak dapat disepelekan.

“Perlu diingat, bahwa pola penularan dari Covid-19 di antaranya adalah kerumunan dan sulit jaga jarak. PTM 100% dengan kapasitas 100% siswa sangat berpotensi karena bersama-sama berada dalam satu ruangan tertutup selama waktu yang cukup lama (sekitar 3-5 jam). Anak-anak sangat rentan tertular dan menularkan,” ujar Retno, pada pekan lalu.

KPAI sudah memprediksi hal ini akan terjadi. Sebab anak-anak SD belum vaksinasi lengkap dua dosis.

Potensi penularan selesai liburan Natal dan tahun baru jadi pertimbangan, ungkapnya. Atas hal ini dia mengatakan pihaknya mendorong Pemerintah Provinsi DKI Jakarta mengevaluasi soal kebijakan PTM.

“KPAI mendorong Pemprov DKI Jakarta melakukan evaluasi menyeluruh, mempelajari pola kerentanan dan nasal penularan, sehingga dapat diantisipasi penyebarannya,” kata Retno.

KPAI memberi saran sebaiknya PTM di ibukota sebanyak 50% lebih dulu. Aktivitas itu bisa dipertahankan hingga kondisi lebih aman untuk pelaksanaan PTM. (***)

Trending

Exit mobile version