Jakarta, 8 Juni 2021 – Ahli Virologi dan Molekuler Biologi Universitas Udayana Prof. I GustiNgurah Mahardika memastikan, semua vaksin yang disuntikkan kepada masyarakat sudah diuji dengan baik. Kalaupun ada Kejadian Ikutan Pasca Imunisasi (KIPI) biasanya berkaitan dengan faktor genetik.
“Reaksi ikutan KIPI bisa saja terjadi karena genetik individu yang bersangkutan,” katanya, Selasa (8/6/2031).
Dia menambahkan, masyarakat hanya perlu memantau sendiri gejala pasca-vaksinasi dan segera ke dokter jika ada gejala KIPI berat. Untuk itu, Prof. Mahardika meminta masyarakat tidak ragu divaksinasi. “Jadilah pahlawan dengan bersedia divaksinasi,” ujar Prof. Mahardika.
Sebelumnya, Ketua Komisi Daerah (Komda) KIPI Provinsi DKI Jakarta dr. Ellen Roostati Sianipar, Sp.A juga memastikan setiap vaksin COVID-19 yang diberikan aman karena telah melewati sejumlah tahapan penelitian ilmiah. “Semua vaksin sudah diuji coba, melalui tiga fase dan dipastikan aman,” ujar dr. Ellen beberapa waktu lalu.
dr. Ellen memastikan, sejauh ini yang terjadi memang co insidens, artinya tidak berhubungan dengan vaksin. “Gejala bersamaan tetapi sebetulnya tidak disebabkan oleh vaksin atau KIPI yang terjadi biasanya nonserius. Seperti umumnya jika menerima injeksi, ada rasa nyeri atau demam. KIPI serius itu yang jadi perhatian, misal keluhannya berlanjut dan memerlukan perawatan. Sejauh ini yang kita terima laporan kecil dibandingkan jumlah orang yang telah divaksinasi. Meski kecil kami tetap tindak lanjuti dengan melakukan pengkajian,” ujar dr. Ellen.
Dia menjelaskan, untuk menjamin keamanan, sebelum vaksinasi petugas juga telah memberitahu kepada masyarakat bila ada gejala seperti demam, menggigil, mual, atau muntah dianjurkan minum obat. “Kalau ada gejala dianjurkan minum parasetamol dulu tapi kali berlanjut hubungi faskes terdekat. Kalau di Jakarta, semua puskesmas siap atau UGD terdekat. Pasti dilayani,” katanya. ()
***********
Tentang Komite Penanganan COVID-19 dan Pemulihan Ekonomi Nasional (KPCPEN) – Komite Penanganan COVID-19 dan Pemulihan Ekonomi Nasional (KPCPEN) dibentuk dalam rangka percepatan penanganan COVID-19 serta pemulihan perekonomian dan transformasi ekonomi nasional. Prioritas KPCPEN secara berurutan adalah: Indonesia Sehat, mewujudkan rakyat aman dari COVID-19 dan reformasi pelayanan kesehatan; Indonesia Bekerja, mewujudkan pemberdayaan dan percepatan penyerapan tenaga kerja; dan Indonesia Tumbuh, mewujudkan pemulihan dan transformasi ekonomi nasional. Dalam pelaksanaannya, KPCPEN dibantu oleh Satuan Tugas Penanganan COVID-19 dan Satuan Tugas Pemulihan dan Transformasi Ekonomi Nasional.
Tim Komunikasi Komite Penanganan COVID-19 dan Pemulihan Ekonomi Nasional
Narahubung: Lalu Hamdani
No HP 081284519595