Internasional

Stok Vaksin Covid-19 Dunia Sedang Melimpah

Published

on

Foto: Peserta mengikuti vaksinasi booster COVID-19 di Sentra Vaksinasi Booster, Pondok Indah Mall 3, Jakarta, Rabu (23/3/2022). Pemerintah Provinsi DKI Jakarta terus menggenjot program vaksinasi terutama booster. (CNBC Indonesia/ Andrean Kristianto)

Jakarta, goindonesia.co – Memasuki tahun ketiga pandemi Covid-19, vaksin corona kini mulai mudah didapat dan bahkan diprediksi akan memiliki banyak pasokan hingga berlebih.

Kini industri vaksin global menghadapi permintaan yang berkurang karena banyak produsen, yang terlambat masuk industri tersebut, mulai memperebutkan pasar vaksin yang melambat. Tren ini diprediksi akan mengendalikan penjualan vaksin oleh raksasa farmasi global dari Pfizer hingga AstraZeneca.

Hal ini juga menimbulkan masalah baru bagi pabrikan lokal dari India hingga Indonesia yang membangun kapasitas raksasa untuk memproduksi vaksin, dan kini harus bergulat dengan kelebihan pasokan vaksin.

“Pasokan melebihi permintaan di sebagian besar dunia, bahkan dengan banyak negara meluncurkan suntikan booster,” kata Scott Rosenstein, penasihat perawatan kesehatan khusus yang berbasis di New York untuk Eurasia Group, dikutip dari Straits News, Selasa (29/3/2022)

“Begitu persepsi ditetapkan bahwa Omicron cenderung tidak menyebabkan penyakit parah, dan vaksin tidak melakukan pekerjaan yang baik dalam mencegah infeksi sambil tetap memberikan perlindungan yang kuat terhadap penyakit parah, permintaan vaksin Covid-19 telah menurun drastis.”

Ia juga memperkirakan produksi vaksin akan berkurang tahun ini dan tahun depan, kecuali ada varian nyata “bola lengkung” yang lebih ganas dari varian Delta dan Omicron saat ini.

Di seluruh dunia lebih dari 11 miliar dosis telah diberikan. Serapan vaksin juga semakin meningkat di negara-negara miskin dengan tingkat cakupan vaksin yang rendah.

Namun, setelah bergulat dengan kekurangan parah tahun lalu, Covax, inisiatif berbagi vaksin yang didukung Organisasi Kesehatan Dunia yang memasok negara-negara berpenghasilan rendah hingga menengah, mengatakan bahwa stok melebihi permintaan pada Januari lalu.

Distribusi, kapasitas penyerapan, dan keragu-raguan sekarang menjadi tantangan utama untuk mendapatkan senjata di tempat-tempat seperti Afrika.

Dapat dikatakan, jumlah vaksin yang dibutuhkan di tahun-tahun mendatang diperkirakan akan menurun dari awal pandemi. Sementara itu, semakin banyak produsen yang membobol pasar.

Lebih dari 9 miliar dosis dapat diproduksi pada tahun 2022, tetapi permintaan vaksin dapat menurun ke tingkat sekitar 2,2 miliar hingga 4,4 miliar dosis per tahun pada tahun 2023 dan seterusnya, dengan gambaran yang lebih jelas muncul dari waktu ke waktu, menurut perusahaan analitik Airfinity. (***)

Trending

Exit mobile version