Internasional

Rusia Lancarkan Serangan tak Masuk Akal untuk Kuasai Bekas Fasilitas Nuklir Chernobyl

Published

on

Bekas Reaktor Nuklir Chernobyl (Foto : Istimewa)

Chernobyl menyita perhatian dunia tahun 1986, ketika Reaktor No 4 meledak.

Tidak diketahui apa tujuan Rusia menguasai kembali Chernobyl, yang reaktor No 4-nya terkubur di dalam kubah besi di bawah tanah.

Jakarta, goindonesia.co – Rusia menguasai bekas fasilitas nuklir Chernobyl, di sebelah utara Kiev dan tak jauh dari perbatasan Belarusia, yang membuat Badan Energi Atom Internasional (IAEA) mengeluarkan seruan pengendalian maksimum untuk semua situs nuklir di Ukraina.

IAEA mengeluarkan seruan setelah mendengar kabar pertempuran di sekitar Chernobyl. Beberapa jam kemudian muncul kabar lain bahwa pasukan Rusia tanpa kesulitan menguasai bekas fasilitas nuklir itu. Tidak ada korban jiwa dan kerusakan akibat pertempuran.

Fasilitas Nuklir Chernobyl menyita perhatian dunia setelah terjadi kecelakaan nuklir terburuk di tempat itu pada 26 April 1986. Satu dari empat reaktor nuklir Chernobly, atau Reaktor No 4, meledak membungkus kota kecil Pripyat dengan radio aktif.

Reaktor yang rusak itu kini dikubur oleh struktur kurungan baja di area seluas 4.000 kilometer persegi di sekitar fasilitas yang ditinggalkan.

PM Ukraina Dennys Shmyhal membenarkan kabar Pembangkit Listri Tenaga Nuklir Chernobyl jauh ke tangan pasukan Rusia pada 24 Februari.

“Setelah pertempuran sengit, kendali kami atas Chernobyl hilang,” kata Shmyhal. “Kondisi bekas pabrik Chernobyl, kurungan baja, dan fasilitas penyimpanan limbah nuklir, tidak diketahui,”

Mykhaylo Podolyak, juru bicara kantor Kepresidenan Ukraina, mengatakan serangan Rusia ke Chernobyl sama sekali tidak masuk akal. “Kini, mustahil untuk mengatakan bahwa Chernobyl aman,” katanya. (***)

Trending

Exit mobile version