Menteri Luar Negeri Indonesia, Retno Marsudi bersama dengan Menteri Luar Negeri Turkiye, DR. Hakan Fidan bertemu untuk mengukuhkan hubungan bilateral (Foto : @kemlu.go.id)
Ankara, Turkiye, goindonesia.co – Pada kunjungan resmi ke Ankara, Menteri Luar Negeri Indonesia, Retno Marsudi bersama dengan Menteri Luar Negeri Turkiye, DR. Hakan Fidan bertemu untuk mengukuhkan hubungan bilateral yang erat antara kedua negara (1/5). Pertemuan ini menandai tonggak penting dalam memperkuat kemitraan yang telah lama terjalin antara Indonesia dan Turkiye.
Menteri Luar Negeri Retno mengapresiasi keramahtamahan yang diberikan oleh Menteri Hakan Fidan, serta menekankan pentingnya komunikasi yang intensif antara kedua negara sebagai cermin dari hubungan yang kokoh. Menlu Retno menjelaskan adanya komitmen bersama untuk meningkatkan kerjasama bilateral dalam berbagai bidang, tidak hanya untuk kepentingan kedua negara, tetapi juga untuk kontribusi pada perdamaian dan kemakmuran global.
“Tak hanya dalam kunjungan, komunikasi yang intensif juga semakin menguatkan hubungan kedua negara. Hal ini menunjukkan komitmen Indonesia dan Turkiye untuk membangun kerjasama bilateral yang kuat serta berkontribusi pada perdamaian dan kemakmuran global” tegas Menlu Retno. Kami sepakat untuk memanfaatkan perayaan 75 tahun hubungan diplomatik tahun depan untuk mengangkat hubungan bilateral kami ke tingkat yang lebih tinggi.”
Salah satu poin penting dalam pertemuan ini adalah pembahasan mengenai Kesepakatan Kemitraan Ekonomi Komprehensif Indonesia-Turkiye (CEPA), yang diharapkan akan menjadi pemacu utama dalam peningkatan perdagangan dan investasi bilateral. Keduanya berkomitmen untuk mempercepat finalisasi kesepakatan ini melalui negosiasi yang intensif.
Selain itu, kedua menteri juga sepakat untuk meningkatkan kerjasama dalam bidang pertahanan, dengan mengadakan pertemuan 2+2 dan dialog militer yang berkelanjutan. Kerjasama strategis dalam pengembangan industri pertahanan juga menjadi fokus utama, dengan keduanya berkomitmen untuk bekerja sama dalam produksi dan pemasaran bersama, seperti pada pembuatan Medium Weight Tank (MWT).
Selain itu, Indonesia dan Turkiye juga menyepakati langkah-langkah konkret dalam memerangi kejahatan lintas batas, dengan penandatanganan Perjanjian Kerjasama Keamanan sebagai langkah awal untuk kerjasama yang lebih luas dalam hal keamanan dan penegakan hukum.
Dalam diskusi mengenai isu global, kedua menteri menegaskan posisi bersama dalam mendukung perdamaian dan keadilan bagi Palestina.
“Indonesia berkomitmen untuk selalu membela kemanusiaan dan keadilan bagi rakyat Palestina, mengadvokasi gencatan senjata yang segera dan berkelanjutan, bantuan kemanusiaan yang tidak terhambat, serta proses perdamaian yang kredibel menuju solusi dua negara” tegas Menlu Retno. Selain itu, Indonesia juga mendukung keanggotaan penuh Palestina di PBB, dan menekankan upayanya, termasuk pernyataan lisan di Pengadilan Internasional pada Februari 2024, untuk memperkuat hak-hak Palestina.
Pertemuan Menlu Retno dan Menlu Fidan tersebut juga menyoroti peran penting Selatan Global sebagai pembangun jembatan dan penentu agenda dalam berbagai forum multilateral, serta sebagai advokat tata kelola global yang adil.
Kunjungan ini juga mencerminkan komitmen Indonesia dan Turkiye dalam memperkuat posisi mereka sebagai pemimpin dalam diplomasi regional dan global, serta dalam membangun hubungan yang lebih kuat dan berkelanjutan di masa depan. (***)
*Sumber: Kementerian Luar Negeri