Sekretaris Daerah Kabupaten Jepara Edy Sujatmiko (Dokumentasi : Diskominfo Jateng, @jatengprov.go.id)
Jepara, goindonesia.co – Sekretaris Daerah Kabupaten Jepara Edy Sujatmiko meminta semua kalangan untuk menjadikan seribu hari pertama kehidupan (HPK), sebagai upaya penting yang harus di intervensi secara masif. Tujuannya, untuk menurunkan prevalensi stunting di Jepara, demi menjaga kualitas sumber daya manusia (SDM).
“Harus ada upaya masif dari kita selaku pimpinan saat ini. Stunting ini bukan masalah pendeknya (tubuh), tapi perkembangan otak atau inteligensi anak yang harus diutamakan,” kata Edy, dalam rapat koordinasi staf ahli kepala daerah se-Jawa Tengah (Forsakada), di D’Season Hotel, Selasa (20/6/2023).
Disampaikan, prevalensi angka stunting di Jepara mengalami penurunan dari tahun ke tahun. Pada 2019, balita yang mengalami stunting berjumlah 9.254 balita, kemudian 2020 menjadi 7.333 balita, pada 2021 turun menjadi 7.257 balita, dan pada 2022 turun lagi menjadi 7.227 balita.
Sampai 2023, lanjutnya, masih tersisa 5.353 balita. Oleh karena itu, pihaknya akan terus menggenjot penurunan stunting di daerahnya. “Kami targetkan 60 desa di Jepara pada 2024 menjadi bebas stunting,” ucapnya.
Edy menerangkan, upaya cepat yang dilakukannya diwujudkan dalam program prioritas, yang menyasar langsung remaja putri, ibu hamil dan balita, dipadu dengan pemberian tujuh imunisasi anak.
“Ada delapan intervensi yang dibagi dalam empat sasaran dalam gerakan ini, yaitu memberikan setiap minggu tablet tambah darah (TTD) dan screening anemia bagi remaja putri. Kemudian untuk ibu hamil, harus dilakukan pemeriksaan kehamilan rutin, pemberian TTD, dan makanan tambahan mencegah kekurangan energi kronis (KEK), serta pemberian ASI eklusif kepada bayi usia kurang dari enam bulan sejak lahir,” paparnya.
Selain itu, imbuh Edy, pemberian makanan tambahan protein hewani bagi balita, pemeriksaan balita dengan masalah gizi secara rutin, serta peningkatan cakupan dan peluasan jenis imunisasi.
“Makanan tambahan pendamping ASI dan juga imunisasi sangat penting bagi balita. Sejak lahir, harus diberikan sesuai tahapannya. Sehingga, tumbuh kembang anak terjaga dengan baik,” pungkasnya. (***)
*Diskominfo Jateng, @jatengprov.go.id