Ketua IDAI Cabang Kalteng Ni Made Yuliari saat sampaikan sambutan (Foto : Tomy, @mmc.kalteng.go.id)
Palangka Raya, goindonesia.co – Ikatan Dokter Anak Indonesia (IDAI) Cabang Kalteng gelar kegiatan Regional Immunization Champions Workshop, di Hotel Neo Palangka Raya, Sabtu (14/9/2024).
Ketua IDAI Cabang Kalteng Ni Made Yuliari mengatakan saat ini pembangunan Indonesia harus didukung oleh sumber daya manusia yang berkualitas.
“Sumber daya manusia yang berkualitas kita dapatkan kalau anak-anak kita sehat baik secara fisik maupun rohani dan terhindar dari penyakit, termasuk penyakit yang bisa dicegah dengan imunisasi,” ujarnya.
Lebih lanjut dijelaskan, imunisasi dapat mencegah penyakit yang bisa ditularkan, yang menyebabkan anak-anak sakit dan pada akhirnya menurunkan kualitas hidup serta menyebabkan stunting.
“Namun pada kenyataannya imunisasi banyak mendapatkan penolakan dari masyarakat, seperti isu bahwa imunisasi yang tidak halal dan lain-lain. Untuk itu dibutuhkan kerja sama dengan lintas sektoral untuk menyebarkan informasi yang benar terkait imunisasi, sehingga program imunisasi ini bisa diterima baik oleh masyarakat dan menurunkan angka stunting serta menciptakan sumber daya manusia yang berkualitas,” tukasnya.
Selanjutnya, mewakili Kadis Kesehatan Prov Kalteng, Kepala Seksi Surveillance dan Imunisasi Yaesar Wawan mengungkapkan upaya percepatan vaksinasi dilakukan untuk membentuk hard immunity yang ditargetkan 70 persen secara nasional atau 181,5 juta penduduk, dengan target per hari 1 juta dan secara bertahap akan ditingkatkan hingga 2 juta per hari.
“Tujuan pemberian imunisasi adalah untuk membentuk kekebalan tubuh agar tidak mudah terinfeksi virus penyebab penyakit. Bayi yang tidak diimunisasi, akan menyebabkan penyakit berbahaya, menular dan berat. Anak-anak yang tidak diimunisasi juga lebih rentan terhadap masalah kesehatan lain, seperti campak, diare, pneumonia, kebutaan dan malnutrisi,” jelasnya.
Sementara itu, Sekretaris Pokja PAUD Kalteng Syafruddin saat membaca sambutan Bunda PAUD menyampaikan, imunisasi adalah suatu pencapaian terbesar dalam bidang kesehatan masyarakat, namun masih ada tantangan-tantangan yang harus dihadapi dalam memberikan imunisasi kepada masyarakat.
“Anak-anak kita yang tidak diimunisasi akan mendapatkan tubuh yang lemah dan sering sakit-sakitan. Hal itu jika dibiarkan akan mempengaruhi tumbuh kembangnya dan meningkatkan risiko stunting,” bebernya.
Ia menyebut imunisasi yang dilakukan tepat waktu dapat mengurangi stunting pada anak.
“Semua imunisasi mempunyai cara kerja yang sama yaitu dengan meningkatkan sistem kekebalan tubuh untuk memberikan perlindungan terhadap penyakit-penyakit berbahaya yang dapat dicegah dengan imunisasi,” pungkasnya.
Usai dibuka, kegiatan dilanjutkan dengan penandatanganan komitmen bersama secara simbolis.
Turut hadir Ketua Ikatan Dokter Indonesia (IDI) Kalteng Miko Uria Mapas dan Kepala Balai Besar POM Kalteng Ali Yudhi Hartanto. (***)
*MULTIMEDIA CENTER PROVINSI KALIMANTAN TENGAH