Sosialisasi Keberlanjutan Program Pemberdayaan Masyarakat UMKM Melalul Usaha Pertashop di Wilayah Kalimantan di Ruang Rapat Sutan Syahrir Kantor Bappeda Kalsel Banjarbaru. (Foto :@diskominfomc.kalselprov.go.id)
Banjarbaru, goindonesia.co – Guna meningkatkan perekonomian masyarakat pedesaan, Pemerintah Provinsi Kalimantan Selatan melaksanakan Sosialisasi Keberlanjutan Program Pemberdayaan Masyarakat UMKM Melalul Usaha Pertashop di Wilayah Kalimantan di Ruang Rapat Sutan Syahrir Kantor Bappeda Kalsel Banjarbaru.
Kepala Dinas Pemberdayaan Masyarakat dan Desa Kalsel, Faried Fakhmansyah mengatakan kegiatan sosialisasi pertashop ini diperuntukkan untuk pelaku UMKM, Koperasi, Pondok Pesantren dan Bumdes dengan harapan dapat mendorong pertumbuhan ekonomi masyarakat.
“Kami menyambut baik kegiatan ini dilaksanakan ditingkat desa. Karena usaha tersebut dapat mengukur tingkat kemajuan desa dari tiga komponen yaitu sosial, ekonomi, dan lingkungan,” kata Faried, Kamis (11/7/2024).
Menurutnya, untuk meningkatkan pertumbuhan ekonomi di pedesaan, salah satu solusinya adalah mengembangkan program Pertashop melalui kegiatan Bumdes desa.
“Dengan 1.705 Bumdes, program ini dapat membantu pertumbuhan ekonomi masyarakat,” ujarnya.
Oleh karena itu, dalam mengembangkan program ini, peran serta masyarakat sangat penting untuk mendukung keberhasilan program ini. Masyarakat dapat mendukung dengan menjalankan program ini dengan baik, sehingga memberikan dampak positif bagi pertumbuhan ekonomi di pedesaan.
“Program Pertashop ini membuka peluang usaha bagi pelaku UMKM dan diharapkan dapat memberikan manfaat yang lebih besar bagi masyarakat pedesaan. Dengan adanya program ini, diharapkan pertumbuhan ekonomi masyarakat pedesaan semakin meningkat dan masyarakat semakin sejahtera,” ungkapnya.
Sementara itu, Kepala Bappeda Kalsel, Ariadi Noor mengharapkan program pertashop di pedesaan intervensinya dapat diperkuat. Karena keberadaan BBM pasti berdampak sebagai upaya penggerak ekonomi masyarakat.
“Kita ingin melalui program ini dapat mengurangi tingkat kemiskinan. Meskipun Kalsel sebagai daerah yang punya nilai persentasi angka kemiskinan kecil di Indonesia,” kata Ariadi.
Untuk itu program Pertashop pun hadir untuk menjadi penggerak ekonomi di daerah pedesaan dan menurunkan angka kemiskinan. Masyarakat pedesaan juga perlu mengetahui dan memanfaatkan syarat-syarat serta permodalan yang dibutuhkan untuk mengembangkan program Pertashop.
“Ada dukungan modal usaha dari perbankan seperti Bank BSI, BRI, dan Mandiri. Melalui program Pertashop, kita dapat memajukan dan meningkatkan ekonomi pedesaan,” pungkasnya. (***)
*MCKalsel, Media Center Provinsi Kalimantan Selatan