Berita Provinsi

Tekan Prevalensi Stunting, Pemkab Kampar dan Pemkot Pekanbaru dapat Penghargaan dari Pj Gubri

Published

on

Penjabat (Pj) Gubernur Riau (Gubri), SF Hariyanto serahkan penghargaan saat membuka Rapat Kerja Kesehatan Daerah (Rakerkesda) Provinsi Riau yang diselenggarakan di Pekanbaru (Foto : @mediacenter.riau.go.id)

Pekanbaru, goindonesia.co – Penjabat (Pj) Gubernur Riau (Gubri), SF Hariyanto serahkan penghargaan kepada Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Kampar dan Pemerintah Kota (Pemkot) Pekanbaru. Dua pemda tersebut merupakan daerah terbaik dalam upaya penurunan prevalensi stunting atau tengkes di Riau pada 2023 lalu.

Penghargaan tersebut diserahkan Pj Gubri kepada Kepala Dinas Kesehatan (Kadiskes) Kampar dan Kadiskes Pekanbaru saat membuka Rapat Kerja Kesehatan Daerah (Rakerkesda) Provinsi Riau yang diselenggarakan di Pekanbaru, Kamis (25/7/2024).

Berdasarkan data dari Survei Kesehatan Indonesia 2023, prevalensi stunting Kabupaten Kampar menurun dari 14,50 persen menjadi 7,60 persen. Demikian pula Kota Pekanbaru dari 16,83 persen menurun menjadi 8,70 persen.

“Kita berikan reward kepada daerah yang terbaik dalam upaya penurunan prevalensi stunting. Saya apresisi sekali Kampar dan Kota Pekanbaru dalam keseriusan penanganan stunting di wilayahnya, semoga kabupaten lain juga serius dalam penanganan,” ucapnya.

Lebih lanjut, orang nomor satu di Riau itu  jelaskan, prevalensi stunting Provinsi Riau 2023 telah mencapai target World Health Organization (WHO) yaitu 20 persen. Bahkan, sebutnya, sudah di atas target RPJMN dan RPJMD 2024 yaitu 14 Persen. 

Dengan hasil ini, Provinsi Riau menempati urutan ketiga prevalensi stunting terendah 2023 yaitu 13,6 persen, setelah Bali 7,2 persen, dan Jambi 13,5 persen.

Pj Gubri berharap untuk kabupaten dan kota di Riau pada 2025 mendatang prevalensi stuntingnya menyentuh angka satu digit. Artinya prevalensi stunting di seluruh daerah di Riau diupayakan di bawah angka 10 persen. 

“Saya yakin dan percaya, 2025 stunting di Riau di bawah 10 persen karena prevalensi stunting di Bumi Lancang Kuning ini menunjukkan tren penurunan, dimana 2013 lalu stunting Riau 36,8 persen dan pada 2023 sebesar 13,6 persen,” ujarnya. 

“Artinya selama 10 tahun terakhir kita mampu menurunkan stunting sebesar 23 persen dengan rata-rata 2-3 persen per tahun,” tutupnya. (***)

*(Mediacenter Riau, BIDANG INFORMASI KOMUNIKASI PUBLIK)

Trending

Exit mobile version