Berita Provinsi

Pj Bahtiar Membangun Kesepahaman Bersama Pekebun Durian Montong di Polman, “dorong ekosistem bisnis di Bulo”

Published

on

Pj Gubernur Sulawesi Barat Bahtiar Baharuddin saat mengunjungi kawasan durian mereka di Kecamatan Bulo Polman (Foto : @berita.sulbarprov.go.id)

Polman, goindonesia.co – Warga Polewali Mandar (Polman) yang berprofesi sebagai pekebun Durian Montong di Kecamatan Bulo menyambut hangat saat Pj Gubernur Sulawesi Barat Bahtiar Baharuddin mengunjungi kawasan durian mereka di Kecamatan Bulo Polman, Kamis 22 Agustus 2024. Di tempat tersebut, Bahtiar melakukan kunjungan ke lapangan dan melihat langsung kawasan durian yang telah ditanami oleh warga sejak 2005 lalu. 

“Terima kasih Pak Pj Gubernur telah mengunjungi lokasi kami. Jujur kami sangat terharu sebab pak gubernur benar benar datang ke sini dan melihat kondisi kebun kami” ujar Aco Nasruddin, pebisnis budidaya durian montong. 

Kepada kelompok petani durian tersebut Pj Bahtiar Baharuddin  mendorong agar mereka tidak hanya menjual buah durian tetapi juga membangun ekosistem pengembangan komoditi buah Durian di Kebun Raya Bulo. Seperti menjual bibit durian serta mengolah buah durian untuk bahan makanan atau oleh oleh Polman. 

“Terima kasih semua kepada pejuang-pejuang durian dan pejuang hortikultura,” kata Bahtiar, saat melakukan dialog 

Bahtiar menyatakan, menggerakkan sektor pertanian maupun perkebunan seperti Durian harus berpikir seperti seorang CEO, Selain itu harus dikelola dengan jumlah besar. 

“Harus membuka pikiran, ini adalah menanam tanaman bisnis. Setiap yang kita tanam perlu modal dan risiko. Oleh karenanya harus diperhitungkan, jumlahnya harus besar, termasuk harus tahu pasar. Jadi harus tahu bisnisnya dari hulu ke hilir,” kata Bahtiar. 

Untuk sumber modal, Bahtiar menawarkan KUR, namun harus mendapatkan pendampingan sehingga dana KUR yang dikelola betul-betul memberi nilai tambah bagi masyarakat. 

Bahtiar juga mendukung atas upaya petani di Kebun Raya Bulo untuk mendapatkan pendampingan dari Pemda mengenai penanganan hama, baik itu pada komoditas Durian maupun komoditas lainnya. 

 Aco Masruddin selaku perintis pengembangan durian di Bulo mengatakan saat ini terdapat 200 hektar lahan dikelola oleh petani untuk pengembangan durian. Hanya saja dalam dua tahun terakhir telah mengalami penurunan produksi disebabkan hama batang. 

“Kendala dihadapi penyakit kanker batang. Sehingga terjadi penurunan produksi dua tahun terakhir. Sehingga kami berharap adanya ilmu dari Pemda untuk mengedukasi kami disini,” kata Aco. 

Jelasnya, untuk saat ini Polman sebagai satu dari empat kabupaten di Sulawesi menjadi penyuplai terbesar durian di Indonesia. Sehingga sangat penting mendapat perhatian pemerintah. 

Aco juga sangat mendukung program PJ Gubernur Bahtiar terkait pengadaan 1 juta bibit pada 2025. Diharapkan bantuan tersebut dapat dimaksimalkan mendukung petani di Polman sehingga Polman menjadi penyuplai terbesar untuk ekspor ke Cina. (***)

*Pemerintah Provinsi Sulawesi Barat

Trending

Exit mobile version