Connect with us

Berita Provinsi

Kendalikan DBD, Pemprov DKI dan Kemenkes RI Akan Luncurkan Program Pelepasan Nyamuk Aedes Aegypti Ber-Wolbachia

Published

on

Dinkes Provinsi DKI Jakarta dengan mengundang Kemenkes RI dan peneliti Wolbachia yang berasal dari UGM menggelar kegiatan media briefing ‘Program Implementasi Nyamuk Aedes Aegypti Ber-Wolbachia di Jakarta (Foto : @www.beritajakarta.id)

Jakarta, goindonesia.co – Pemerintah Provinsi DKI Jakarta bersama Kementerian Kesehatan (Kemenkes) RI akan meluncurkan program pelepasan nyamuk Aedes aegypti ber-Wolbachia di wilayah Jakarta Barat. Acara peluncuran ini akan dilaksanakan pada Jumat, 4 Oktober 2024, bertempat di RW 07 Kelurahan Kembangan Utara, Kecamatan Kembangan, Jakarta Barat, sebagai langkah inovatif dalam upaya pengendalian penyakit Demam Berdarah Dengue (DBD) di DKI Jakarta.

Dalam rangka peluncuran tersebut, Pemprov DKI Jakarta melalui Dinas Kesehatan (Dinkes) Provinsi DKI Jakarta dengan mengundang Kemenkes RI dan peneliti Wolbachia yang berasal dari Universitas Gadjah Mada (UGM) menggelar kegiatan media briefing ‘Program Implementasi Nyamuk Aedes Aegypti Ber-Wolbachia di Jakarta’, pada Rabu (25/9).

Kepala Dinas Kesehatan Provinsi DKI Jakarta Ani Ruspitawati menjelaskan, salah satu strategi terbaru dan ramah lingkungan sebagai pelengkap program utama Pemberantasan Sarang Nyamuk (PSN) 3M Plus untuk mengurangi penularan DBD adalah dengan menggunakan bakteri alami Wolbachia. Bakteri ini menghambat infeksi virus Dengue, sehingga dapat menurunkan risiko penularan penyakit tersebut di masyarakat.

“Kami akan terus melakukan sosialisasi kepada masyarakat tentang metode Wolbachia dan penerapannya. Selain itu, kami juga mengajak masyarakat mendukung program ini dengan berpartisipasi aktif sebagai Orang Tua Asuh (OTA) yang akan dititipkan ember berisi telur nyamuk ber-Wolbachia. Tentu ada pendampingan dari kami agar masyarakat memahami cara-cara perkembangbiakan jentik dan memantau keberhasilannya,” ungkap Ani.

Ani menambahkan, monitoring dan evaluasi akan dilakukan setiap enam minggu untuk memantau keberhasilan program ini. Targetnya, pada 2025, program pelepasan nyamuk Aedes aegypti ber-Wolbachia dapat dilaksanakan di seluruh kecamatan di Jakarta Barat dan mencapai indikator keberhasilan, yaitu populasi nyamuk Aedes aegypti ber-Wolbachia lebih dari 60 persen.

Sementara itu, Plt. Direktur Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Menular (P2PM) Kementerian Kesehatan RI Anas Ma’ruf menerangkan, Kementerian Kesehatan menerapkan inovasi teknologi Wolbachia untuk menurunkan kasus Demam Berdarah Dengue (DBD) di Indonesia. Teknologi Wolbachia merupakan salah satu inovasi dan bagian dari strategi pengendalian yang tertuang dalam Stranas (Strategi Nasional) Pengendalian Dengue.

“Jakarta Barat menjadi salah satu area yang diprioritaskan untuk penerapan teknologi ini, mengingat tingginya angka kejadian DBD di wilayah tersebut. Implementasi di Kota Jakarta Barat belum pernah dilakukan dan baru akan mulai dilakukan dalam waktu dekat,” ujar Anas.

Sebagai implementasi awal, penerapan teknologi ini juga dilakukan di empat kota lain, yakni Kota Semarang, Kota Bontang, Kota Bandung, dan Kota Kupang, berdasarkan Keputusan Menteri Kesehatan RI Nomor 1341 tentang Penyelenggaran Implementasi Wolbachia sebagai Inovasi Penanggulangan Dengue. Kendati demikian, Anas menegaskan, keberadaan inovasi teknologi Wolbachia tidak serta merta menghilangkan metode pencegahan dan pengendalian dengue yang telah ada di Indonesia.

“Kami tetap mengimbau masyarakat agar terus melakukan gerakan 3M Plus, seperti Menguras, Menutup, dan Mendaur ulang barang atau wadah yang dapat menjadi sarang nyamuk, serta tetap menjaga kebersihan diri dan lingkungan,” tutur Anas.

Di sisi lain, salah satu peneliti Wolbachia, Direktur Pusat Kedokteran Tropis Fakultas Kedokteran, Kesehatan Masyarakat dan Keperawatan Universitas Gadjah Mada (UGM) Riris Andoro Ahmad memaparkan, bakteri Wolbachia merupakan bakteri yang ditemukan secara umum pada sekitar 60% serangga di dunia, seperti lalat buah, kupu-kupu, lebah, capung, dan lainnya. Nyamuk Aedes aegypti secara alami tidak mempunyai bakteri Wolbachia di dalam tubuhnya. Inovasi teknologi ini dilakukan dengan memasukkan bakteri Wolbachia ke dalam tubuh nyamuk melalui ribuan kali percobaan mikro-injeksi pada telur nyamuk Aedes aegypti sampai akhirnya berhasil dan diperoleh nyamuk Aedes aegypti yang dalam tubuhnya mengandung bakteri Wolbachia.

“Perkembangbiakan selanjutnya dilakukan melalui pewarisan Wolbachia dari induk betina nyamuk Aedes aegypti kepada keturunannya. Sehingga, dapat dijelaskan bahwa nyamuk Wolbachia sebenarnya adalah nyamuk Aedes aegypti yang dalam tubuhnya sudah terdapat bakteri Wolbachia yang dikembangbiakkan dari generasi ke generasi. Tidak ada rekayasa genetik dalam teknologi ini, karena secara fisik tidak ada perubahan bentuk maupun sifat dari nyamuk Aedes aegypti ber-Wolbachia dengan nyamuk Aedes aegypti tanpa Wolbachia,” paparnya.

Ia menambahkan, selain di Indonesia, pemanfaatan teknologi Wolbachia juga telah dilakukan di negara lain, seperti Brasil, Australia, Vietnam, Fiji, Vanuathu, Mexico, Kiribathi, New Caledonia, dan Sri Lanka. Hasilnya pun terbukti efektif untuk pencegahan Dengue.

“Program pelepasan nyamuk Aedes aegypti ber-Wolbachia ini telah diuji coba di beberapa wilayah Indonesia dan dunia dengan hasil yang positif dalam mengurangi jumlah kasus DBD. Dalam salah satu penelitian di Yogyakarta, didapatkan hasil bahwa teknologi nyamuk Aedes aegypti ber-Wolbachia mampu menurunkan angka kesakitan akibat DBD sebesar 77% dan menurunkan angka perawatan rumah sakit akibat DBD sebesar 86%,” terang Riris.

Teknologi Wolbachia untuk pengendalian Dengue telah direkomendasikan Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) pada 2021. Setelah dihasilkan bukti-bukti yang kuat, disertai dengan analisis risiko di Indonesia dan rekomendasi WHO, maka dilakukan tahap implementasi secara bertahap, termasuk di wilayah Jakarta.

DBD masih menjadi salah satu ancaman kesehatan serius di Jakarta dan berbagai daerah lainnya di Indonesia, terutama selama musim hujan. Hingga September 2024, tercatat sebanyak 12.107 kasus DBD ditemui di DKI Jakarta.

Rencananya, kegiatan peluncuran teknologi nyamuk Aedes aegypti ber-Wolbachia ini akan dibuka oleh Penjabat (Pj.) Gubernur DKI Jakarta Heru Budi Hartono dan dihadiri oleh berbagai pemangku kepentingan wilayah, perwakilan Kemenkes RI, organisasi kesehatan, media dan masyarakat. Dalam acara tersebut, akan dijelaskan mekanisme pelepasan nyamuk Aedes aegypti ber-Wolbachia, keunggulan teknologi ini dalam pengendalian DBD, serta rencana perluasan program ke wilayah lainnya di Jakarta Barat. (***)

*Dinas Kominfotik Pemprov DKI Jakarta

Continue Reading
Advertisement Berita Vaksin Penting

Berita Provinsi

Jokowi: Plataran IKN Siap Jadi Magnet Investor

Published

on

Peletakan batu pertama Teras Hutan Ibu Kota Nusantara (IKN) By Plataran, Kalimantan Timur (Foto : @www.kaltimprov.go.id)

Plataran, Kalimantan Timur, goindonesia.co – Presiden Joko Widodo melakukan  peresmian peletakan batu pertama Teras Hutan Ibu Kota Nusantara (IKN) By Plataran, Kalimantan Timur, Rabu (25/9/2024).

Jokowi mengatakan Teras Hutan IKN By Plataran akan menyediakan venue dan dining yang berkelas dunia yang akan dibangun diatas lahan kurang lebih 2.000 meter.

“Saya tanya selesainya kapan, Kurang lebih satu tahun, Insya Allah satu tahun, jadi setahun lagi kita akan bisa lihat Plataran sudah ada di IKN,” terangnya

Jokowi meyakini investasi yang dilakukan Plataran di IKN akan menarik investor-investor lainnya untuk berinvestasi di Ibu Kota Nusantara.

“Kita tahu, Plataran kelasnya di sebelah mana, kita semua tahu kalau Plataran sudah masuk ke IKN,”sebut Jokowi

Ketika Plataran sudah masuk ke IKN akan memberikan sebuah semangat, memberikan sebuah spirit bahwa yang lain pasti ikut karena Plataran sudah di IKN.

Turut mendampingi Presiden Jokowi dalam acara ini adalah Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi, Menteri Investasi Rosan Roeslani, Plt. Wakil Kepala Otorita IKN Raja Juli Antoni, Pj Gubernur Kaltim Akmal Malik, serta Founder dan  CEO Plataran Indonesia Yosua Makes.  (***)

*Diskominfo Kaltim

Continue Reading

Berita Provinsi

Gubernur Tutup Benuanta Fest 2K24, Pengunjung Membludak Padati Hutan Bundayati

Published

on

Acara Penutupan Gelaran tahunan masyarakat Kalimantan Utara, Benuantafest 2K24 x Musik Alam (Foto : @diskominfo.kaltaraprov.go.id)

Tanjung Selor, goindonesia.co – Gelaran tahunan yang selalu ditunggu masyarakat Kalimantan Utara, Benuantafest 2K24 x Musik Alam ditutup langsung oleh Gubernur Dr.H. Zainal A. Paliwang, M.Hum. bertempat di Taman Hutan Kota, Bunda Hayati (Bundayati), (24/9). Gubernur dalam sambutannya menyebut bahwa event yang menjadi unggulan kepariwisataan Kaltara yang masuk dalam Calendar of Event (CoE) Kementrian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Republik Indonesia ini menjadi bukti kekayaan Kaltara sebagai etalase Indonesia.

“Musik dan tarian tradisional kita merupakan warisan leluhur yang harus kita lestarikan dan kita banggakan melalui acara ini. Kita tidak hanya menikmati keindahan seni tetapi juga mempererat tali silaturahim antar sesama,” ucap Gubernur.

Dirinya berharap agar event seperti ini dapat terus terselenggara setiap tahun agar kita dapat memperkenalkan budaya dan wisata yang Kaltara miliki. Pada kesempatan tersebut Gubernur Zainal menyampaikan apresiasinya kepada seniman dan budayawan yang terlibat selama pelaksanaan Benuantafest.

“Saya mengajak seluruh masyarakat Kaltara untuk terus memperkenalkan budaya tradisi dan wisata yang kita miliki kepada dunia luar, dan tunjukkan bahwa Kaltara adalah daerah yang kaya akan seni dan budaya,” tambahnya.

Kepada instansi yang telah turut mensukseskan Benuantafest juga tak luput dari ucapan terimakasih gubernur karena telah melaksanakan pameran pembangunan yang berisi capaian pemprov dalam membangun Kaltara.

“Dengan adanya pameran pembangunan tersebut, tentu dapat menjadi salah satu sarana mensosialisasikan capaian kinerja pemerintah kepada masyarakat,” tutup Gubernur Zainal.

Diperkirakan pengunjung dalam 5 hari ditempat yang tergolong masih baru dipergunakan untuk event besar ini tercatat angka 44.027 pengunjung. Pada malam puncaknya, halaman parkir mengular hingga diluar area Benuantafest 2K24 terlihat masyarakat harus memarkirkan kendaraan roda dua dan empatnya sepanjang jalan Sengkawit, dikarenakan padatnya masyarakat yang hadir dan serta antusiasme masyarakat menikmati wisata kuliner, belanja UMKM, hingga menikmati berbagai hadiah dan fasilitas menarik dan inovatif yang dipersembahkan masing-masing oleh stand OPD Kaltara, serta hiburan penutup dari Band Rock legendaris kenamaan Indonesia, Power Metal.

Hadir pada kesempatan tersebut Forkopimda Kaltara, hingga Sekertaris Provinsi Kaltara, Dr. H. Suriansyah, M.A.P., beserta jajaran Kepala Biro dan Dinas di lingkungan Pemprov Kaltara.
(***)

*Pemerintah Provinsi Kalimantan Utara

Continue Reading

Berita Provinsi

Ada Modus Penipuan Baru, DJP Peringatkan Wajib Pajak Agar Lebih Waspada

Published

on

Direktorat Jenderal Pajak (DJP) Pekanbaru (Foto : @mediacenter.riau.go.id)

Pekanbaru, goindonesia.co – Direktorat Jenderal Pajak (DJP) menemukan modus baru penipuan yang mengatasnamakan pegawai DJP. Modus tersebut dilakukan oleh pihak-pihak yang berpura-pura menjadi pegawai DJP lalu melakukan komunikasi dengan wajib pajak.

Komunikasi dilakukan dengan mengirim pesan melalui surat elektronik dan pesan dalam jaringan (daring). Isi komunikasinya adalah menyampaikan pesan bahwa terdapat tagihan pajak atas nama wajib pajak tersebut.

Terhadap tagihan tersebut, pelaku penipuan meminta wajib pajak untuk menyelesaikan tunggakannya melalui penipu dengan cara mengirim sejumlah uang.

Direktur Penyuluhan, Pelayanan, dan Hubungan Masyarakat DJP Dwi Astuti mengimbau agar wajib pajak waspada terhadap modus ini.

“Pelunasan tunggakan pajak hanya dilakukan ke kas negara melalui pembayaran kode billing, bukan ke rekening milik perorangan atau lembaga,” ujar Dwi Astuti dikutip Selasa (24/9/2024).

Dwi juga menambahkan bahwa pembayaran billing pajak dilakukan ke rekening Kas Negara melalui Anjungan Tunai Mandiri (ATM), internet banking, mesin EDC, mobile banking, agen branchless banking, atau pada loket bank/pos persepsi.

Selain modus penipuan di atas, terdapat beberapa modus penipuan lain yang selama ini berkembang di masyarakat, di antaranya pishing situs resmi DJP dan pengiriman file berekstensi apk lewat WhatsApp atau email. 

Berikut ini hal yang dapat dilakukan masyarakat jika menerima pesan atau informasi yang mengatasnamakan DJP:

1. Apabila menerima pesan melalui WhatsApp, periksa nomor WhatsApp di laman resmi DJP sesuai Kantor Pelayanan Pajak (KPP) masing-masing. Tautan seluruh KPP dapat dilihat di pajak.go.id/unit-kerja.

2. Apabila menerima email imbauan, tagihan pajak, atau tautan terkait perpajakan, pastikan domain email berakhiran @pajak.go.id. Apabila domain tersebut bukan @pajak.go.id, maka kami pastikan email tersebut bukan dari DJP.

3. Apabila menerima pesan bermuatan file berekstensi apk dan mengatasnamakan DJP, harap diabaikan. DJP tidak pernah mengirim file berekstensi apk.

4. Apabila menerima pesan yang memuat tautan selain berakhiran pajak.go.id, harap diabaikan. DJP tidak pernah mengirim tautan situs selain berakhiran pajak.go.id.

Bagi masyarakat yang menemukan adanya indikasi penipuan pesan atau informasi yang mengatasnamakan DJP, masyarakat dapat menghubungi saluran pengaduan DJP melalui kring pajak 1500200, faksimile (021) 5251245, email pengaduan@pajak.go.id, Twitter @kring_pajak, situs pengaduan.pajak.go.id, dan live chat www.pajak.go.id. Masyarakat juga diharapkan selalu menjaga keamanan dan kerahasiaan datanya.  (***)

*BIDANG INFORMASI KOMUNIKASI PUBLIK, Mediacenter Riau

Continue Reading

Trending