Berita Provinsi

Gelorakan Revolusi Hijau Dengan Menanam 6.000 Bibit Gamal Di Gunung Pamaton

Published

on

Penanaman 6.000 bibit gamal diikuti personil Tahura Sultan Adam, Balai Perbenihan Tanaman Hutan (BPTH), Pemegang Industri Pinjam Pakai Kawasan Hutan (PPKH) dan UPT Kementerian LHK di Kalsel, di area Gunung Pamaton Kawasan Hutan Dengan Tujuan Khusus (KHDTK) Universitas Lambung Mangkurat (ULM) yang juga merupakan wilayah Taman Hutan Raya (Tahura) Sultan Adam, Kabupaten Banjar (Foto : @diskominfomc.kalselprov.go.id)

Banjar, Kalsel, goindonesia.co – Aksi penanaman rutin revolusi hijau oleh Gubernur Kalsel, Sahbirin Noor terus digelorakan di bulan Ramadan 1445 Hijriah dan mendapat dukungan penuh dari Direktur Jenderal Planologi Kehutanan dan Tata Lingkungan Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (LHK), Hanif Faisol Nurofiq.

Kali ini penanaman 6.000 bibit gamal diikuti personil Tahura Sultan Adam, Balai Perbenihan Tanaman Hutan (BPTH), Pemegang Industri Pinjam Pakai Kawasan Hutan (PPKH) dan UPT Kementerian LHK di Kalsel, di area Gunung Pamaton Kawasan Hutan Dengan Tujuan Khusus (KHDTK) Universitas Lambung Mangkurat (ULM) yang juga merupakan wilayah Taman Hutan Raya (Tahura) Sultan Adam, Kabupaten Banjar, Minggu (31/3/2024).

Direktur Jenderal Planologi Kehutanan dan Tata Lingkungan Kementerian LHK, Hanif Faisol Nurofiq mengatakan, bahwa penanaman merupakan salah satu bentuk dari aksi pemulihan lingkungan dan mendorong tutupan lahan di Kalsel sekaligus menindaklanjuti arahan Presiden Republik Indonesia, Joko Widodo dalam melakukan penanaman pohon disepanjang musim penghujan di tahun 2024 yang bertujuan untuk penghijauan dan menambah tutupan lahan di setiap Provinsi.

“Mudah-mudahan dari penanaman kita dapat saling kerjasama dan bersinergi untuk mengawal dalam penanganan lahan kritis di Kalsel sekaligus tercapainya penurunan deforestasi di Indonesia,” kata Hanif.

Sementara itu, Kepala Dinas Kehutanan (Dishut) Provinsi Kalsel, Fathimatuzzahra menyampaikan, penanaman sudah dilakukan pada lahan kritis dengan target 22.000 hektare selama satu tahun yang terus didukung Persetujuan Penggunaan Kawasan Hutan (PPKH), Perizinan Berusaha Pemanfaatan Hutan (PBPH), Komunitas Pecinta Lingkungan, Perhutanan Sosial dan ASN menanam.

Diutarakan Fathimatuzzahra, penanaman yang rutin dilakukan menjadi contoh bagi masyarakat akan pentingnya menjaga lingkungan dengan budaya menanam revolusi hijau.

“Mudah-mudahan aksi penanaman ini dapat menjadi amal ibadah di bulan Ramadan. Mari kita bersama-sama gelorakan revolusi hijau secara berkelanjutan dan menanamkan kesadaran bahwa setiap batang pohon yang ditanam sebagai wujud kepedulian terhadap lingkungan,” tutur Fathimatuzzahra. (***)

*MC Kalsel, Media Center Provinsi Kalimantan Selatan.

Trending

Exit mobile version