Seminar keamanan data dan informasi yang diikuti oleh perwakilan Pusat Data dan Teknologi Informasi (Pusdatin) Kementerian/Lembaga yang diselenggarakan Asosiasi Dinas Komunikasi dan Informatika Provinsi Seluruh Indonesia (Foto : @diskominfo.kaltimprov.go.id)
Jakarta, goindonesia.co – Asosiasi Dinas Komunikasi dan Informatika Provinsi Seluruh Indonesia (ASKOMPSI) menggelar seminar keamanan data dan informasi yang diikuti oleh perwakilan Pusat Data dan Teknologi Informasi (Pusdatin) Kementerian/Lembaga.
Seminar ini diselenggarakan sebagai upaya strategi pencadangan dan pemulihan data di setiap instansi pemerintahan. Terlebih, pasca kasus serangan ransomware yang terjadi di Pusat Data Nasional Sementara (PDNS) milik Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kemenkominfo).
Ketua ASKOMPSI Muhammad Faisal mengungkapkan, seminar keamanan data dan informasi ini sengaja dilakukan di level nasional dengan mengundang setiap perwakilan Pusdatin Kementerian/Lembaga. Selanjutnya, seminar yang sama juga akan dilakukan kepada intansi pemerintah daerah. Sebagai upaya sosialisasi dan pencerdasan pentingnya penguatan keamanan data dan informasi di intansi pemerintahan.
“Ada hal penting yang mendorong kami menyelenggarakan seminar ini. Bukan berarti ASKOMPSI ini lebih pintar dari teman-teman kementerian di pemerintah pusat. Tapi kami memang memulai sosialisasi keamanan data dan informasi dari level atas. Setelah ini akan ada lagi di provinsi dan kabupaten/kota. Sehingga seluruh Indonesia bisa menyadari pentingnya keamanan operasi dalam menjaga data.” ungkap Faisal.
Pernyataan itu ia sampaikan saat memberikan sambutan dalam Seminar Keamanan Informasi dengan tema; Menjaga Keberlangsungan Layanan Mengamankan Pusat Data, di Ruang Jasmine 4 Ayana Midplaza Jakarta, Selasa (30/7/2024).
Kepala Diskominfo Kalimantan Timur (Kaltim) ini juga mengaku, peretasan Pusat Data Nasional Sementara (PDNS) milik Kemenkominfo juga berdampak hingga ke daerah. Terutama pada aplikasi berbagi pakai dari pemerintah pusat.
“Kami di daerah juga terdampak, mulai lagi tanda tangan manual karena SRIKANDI (Sistem Informasi Kearsipan Dinamis Terintegrasi) macet. Kita sudah diingatkan atas kejadian di PDN. Cukup buat syok, pemberitaan dimana-mana. Dan kami juga merasakan kegelisahan itu, bagaimana sorotan masyarakat pada kami. Jadi mari kita saling sinergi dan kolaborasi memperkuat keamanan informasi di instansi kita masing-masing,” terang Faisal.
Kegiatan ini menghadirkan para narasumber ahli di bidang keamanan dan teknologi informasi dari sektor privat. Serta jajaran kementerian lembaga dan perangkat daerah tingkat provinsi.
Seminar dikemas dalam sesi pemaparan dan diskusi panel. Para narasumber yang hadir di antaranya adalah, Deputi Bidang Keamanan Siber, Sandi Pemerintah dan Pembangunan Manusia Badan Siber dan Sandi Negara (BSSN) Sulistyo, Kepala Diskominfo Jawa Barat (Jabar) Ika Mardiah, Country Manager Enterprise and Public Sector Google Cloud Anang Efendy, dan Solution Architect Elitery, Dede Rohmat. (***)
* Bidang Aptika – Dinas Komunikasi dan Informatika Prov. Kalimantan Timur