Berita Provinsi

Ada Arak-arakan dan Pencak Silat di Rayo Onom di Kuansing

Published

on

Acara Rayo Onom yang disertai serangkaian kegiatan yang dilakukan seperti pelepasan rombongan Datuk Penghulu serta arak-arakan sampek-sampek dan kunjung Rumah Godang empat suku di kenegerian Koto Tuo Baserah serta pertunjukan silat di Balai Pisah.  (Foto : @mediacenter.riau.go.id)

Kuansing, goindonesia.co – Kepala Dinas Kebudayaan (Kadisbud) Provinsi Riau, Raja Yoserizal Zen mewakili Penjabat (PJ) Gubernur Riau SF Hariyanto menghadiri acara Rayo Onom di Baserah Kabupaten Kuansing pada Rabu (17/4). Kegiatan berlangsung meriah dan dihadiri masyarakat Kuansing.

Raja Yoserizal Zen mengatakan, pada acara Rayo Onom ada serangkaian kegiatan yang dilakukan seperti pelepasan rombongan Datuk Penghulu serta arak-arakan sampek-sampek dan kunjung Rumah Godang empat suku di kenegerian Koto Tuo Baserah. Kemudian, ada pertunjukan silat di Balai Pisah. 

Menurutnya, banyak warisan budaya yang ada di Koto Tuo Baserah, salah satunya Buah Golek yang sedang lakukan kajian dan pendokumentasiannya di momen ghayo onom ini. Perlu komitmen antara masyarakat dan pemerintah dalam upaya pelestarian objek budaya dalam memelihara nilai-nilai penting yang melekat dalam setiap peristiwa kebudayaan yang dilakukan.

“Diperlukan keseriusan dari pemkab Kuansing untuk memberi penguatan kepada karya budaya yang ada di masyarakat Kuansing, khususnya budaya yang terancam punah,” katanya.

Raja Yoserizal Zen berharap Disparbud Kuansing segera mendaftarkan Buah Golek dan Sampek-Sampek Rayo Onom untuk pengakuan warisan budaya tak benda secara nasional.

Dikatakannya lagi bahwa pentingnya perlindungan kepada sejumlah karya budaya bukan saja menjadi kepentingan komunitas atau pemangku adat. Namun, diperlukan keberpihakan pemerintah agar ekosistem kebudayaan dapat terwujud secara patut.

“Kebudayaan yang kita pahami adalah kebudayaan yang dinamis, sesuai dengan kondisi masyarakat pendukungnya. Namun untuk mewariskan nilai-nilai kearifan lokal menjadi tanggungjawab semua pihak yang berkaitan. Sehingga ekosistem kebudayaan tercipta dan mengokohkan keberlangsungan nilai budaya ke masa depan,” tutupnya. (***)

*BIDANG INFORMASI KOMUNIKASI PUBLIK, @mediacenter.riau.go.id

Trending

Exit mobile version