Menteri Pertanian dalam kunjungan kerjanya di Merauke (Foto : @suara.merauke.go.id)
Merauke, goindonesia.co – Karantina Papua Selatan siap mengawal program food estate dan pengembangan kawasan energi pangan melalui program nasional yang telah ditetapkan Presiden RI di wilayah ujung timur Indonesia.
Dukungan ini disampaikan Kepala Karantina Papua Selatan Cahyono, saat mendampingi Menteri Pertanian dalam kunjungan kerjanya di Merauke beberapa waktu lalu.
Melalui program Presiden ini, salah satu titik konsentrasi yang dilakukan oleh semua pihak yang berkepentingan pada sektor Pertanian di Papua Selatan adalah perluasan lahan sawah dan pengembangan tanaman tebu yang cukup potensial untuk dikembangakan.
Dapat dipastikan kedua program ini akan memberikan dampak positif bagi pemerintah pusat dan daerah, tentunya juga bagi masyarakat Papua Selatan.
“Peran strategis karantina adalah memastikan setiap bibit yang masuk dalam kondisi sehat dan bebas dari Organisme Pengganggu Tumbuhan Karantina (OPTK)” ungkap Cahyono, Jumat (19/4/2024).
Food Estate tebu di Merauke merupakan Proyek Strategis Nasional (PSN) guna mendukung ketersediaan gula nasional dan penyediaan bioethanol sebagai bahan bakar nabati nantinya.
“Dalam Perpres No. 40 Tahun 2023, _road map_ percepatan swasembada meliputi peningkatan produktivitas tebu sebesar 93 ton/hektar melalui praktik agrikultur berupa pembibitan, penanaman, pemeliharaan tanaman, dan tebang muat angkut,” tambah Cahyono.
Karantina secara rutin berkoordinasi dengan PT. GPA terkait pembibitan yang saat ini sedang dalam masa percobaan tanam.
“Kemudian mengawasi tempat Pengasingan dan Pengamatan (Singmat) sebagai area melihat perkembangan bibit yang berasal dari kultur jaringan” tutupnya.(***)
* Dinas Komunikasi dan Informatika Kab. Merauke