Daerah

Kabupaten Lumajang Alami Penurunan Angka Stunting yang Signifikan dalam 3 Tahun Terakhir

Published

on

Talk Show berjudul “Cegah Stunting Itu Penting” dalam acara Jelita di Studio LPPL Radio Suara Lumajang (Foto : Dok. Kominfo-lmj, @portalberita.lumajangkab.go.id)

Lumajang, goindonesia.co – Kabupaten Lumajang, Jawa Timur berhasil mencatatkan penurunan angka stunting yang signifikan dalam tiga tahun terakhir. Data yang diambil dari aplikasi online pencatatan dan pelaporan gizi berbasis masyarakat (e-PPGBM) dan versi Survei Status Gizi Indonesia (SSGI) menunjukkan progres yang menggembirakan dalam upaya penanganan stunting.

Berdasarkan data e-PPGBM, angka stunting di Kabupaten Lumajang menurun secara konsisten. Pada tahun 2020, angka stunting mencapai 10,63 persen, kemudian turun menjadi 6,6 persen di tahun 2021, 6,3 persen di tahun 2022, dan mencapai 5,3 persen di tahun 2023.

Sementara itu, versi SSGI yang digunakan secara nasional juga mencatat penurunan yang positif. Pada tahun 2021, angka stunting mencapai 34,01 persen, lalu turun menjadi 23,08 persen di tahun 2022. Data untuk tahun 2023 masih belum dirilis.

Kepala Bidang Pemerintahan dan Pembangunan Manusi, Bappeda Kabupaten Lumajang, Ahmad Muizul Mahzus menjelaskan, bahwa pemerintah Kabupaten Lumajang telah melakukan dua jenis intervensi dalam penanganan stunting, yaitu Intervensi Spesifik dan Intervensi Sensitif.

“Intervensi spesifik berhubungan langsung dengan sasaran yang terdampak stunting, sedangkan intervensi sensitif mendukung upaya dalam pencegahan stunting melalui beberapa program pendukung,” ungkap dia dalam acara Jelita di Studio LPPL Radio Suara Lumajang, Selasa (13/2/2024).

Dalam Talk Show berjudul “Cegah Stunting Itu Penting”, Ahmad Muizul Mahzus juga menyampaikan bahwa Pemkab. Lumajang telah melibatkan 13 Perangkat Daerah (PD) dalam upaya pencegahan dan penurunan angka stunting. (***)

*(Kominfo-Lumajang)

Trending

Exit mobile version