Penjabat Wali Kota Yogyakarta Singgih Raharjo memberikan sambutan dalam bincang senja budaya rangkaian acara Hanya DI Jogja Festival Budaya di Taman Budaya Embung Giwangan. (Foto : @warta.jogjakota.go.id)
Umbulharjo, goindonesia.co – Pemerintah Kota Yogyakarta melalui Dinas Kebudayaan kembali menggelar kegiatan festival budaya di Taman Budaya Embung Giwangan. Kegiatan kali ini bertajuk Hanya di Jogja Festival Budaya yang berkolaborasi dengan komunitas dan lembaga pada 20-21 April 2024. Keberadaan Taman Budaya Embung Giwangan dengan kegiatan festival itu diharapkan semakin memperkokoh Yogya sebagai kota budaya.
Penjabat Wali Kota Yogyakarta Singgih Raharjo mengapresiasi kegiatan Hanya di Jogja Festival Budaya di Taman Budaya Embung Giwangan. Pihaknya menegaskan keberadaan Taman Budaya Embung Giwangan adalah satu ikon baru di kawasan Yogya selatan yang akan mewarnai destinasi baik itu wisata edukasi maupun budaya.
“Ini (Taman Budaya Embung Giwangan) belum dilaunching seratus persen, tapi sudah bisa digunakan berbagai macam aktivitas. Saya berharap venue ini akan semakin mengokohkan bahwa Yogya adalah kota budaya, Yogya kota pariwisata,” kata Singgih saat membuka bincang senja rangkaian kegiatan Hanya di Jogja Festival Budaya, Minggu (21/4/2024).
Singgih menyatakan Pemkot Yogyakarta juga meneguhkan kembali aktivitas festival-festival yang ada di Yogya dengan meluncurkan Yogya sebagai city of festival. Mengingat sepanjang tahun banyak festival digelar di Yogyakarta seperti seni, budaya, edukasi dan, olahraga. Banyaknya festival itu didukung oleh komunitas-komunitas di masyarakat yang konsisten mengadakannya. Sedangkan pemerintah hadir untuk memberikan fasilitasi.
“Ini (festival budaya) merupakan urat nadi dari muaranya sebuah pelestarian pengembangan kebudayaan,” ujarnya. Dalam kegiatan bincang senja mengangkat tema Kartini Days kebudayaan peran strategis perekonomian bangsa. Dinas Kebudayaan Kota Yogyakarta juga memberikan apresiasi kepada tokoh perempuan yang menginspirasi yakni seniman Yati Pesek, ahli ekonomi Hendri Saparini dan Endang Suraningsih Ketua Bidang II Srikandi BUMN sekaligus Direktur Human Capital Biofarma.
Menurutnya para tokoh itu adalah perempuan-perempuan hebat. Pada masa kini perempuan dan laki-laki semua mempunyai hak yang sama. Semangat atau inspirasi Kartini diharapkan akan memotivasi untuk bis mengisi pembangunan misalnya di bidang budaya.
Sementara itu Kepala Dinas Kebudayaan Kota Yogyakarta Yetti Martanti mengatakan kegiatan hanya di Jogja Festival Budaya adalah kolaborasi dari banyak lembaga. Festival yang mengkolaborasikan berbagai bidang. Tidak hanya pertunjukan seni budaya, ada kuliner dan industri kreatif dengan penampilan pentas musik. Pemanfaatan Taman Budaya Embung Giwangan diharapkan berdampak ke kesejahteraan masyarakat.
“Kita berharap Taman Budaya Embung Giwangan ini menjadi ruang atau media ekspresi, aktualisasi dan mempresentasikan karya-karya (budaya) serta ada dampak manfaat ke masyarakat,” tambah Yetti.
Dia menuturkan penghargaan yang diberikan kepada beberapa tokoh perempuan sebagai salah satu apresiasi kepada para perempuan. Ketiga tokoh perempuan diundang untjk memberikan inspirasi kepada masyarakat. Salah satunya Yati Pesek yang selama ini sudah melakukan aktivitas kerja-kerja budaya khususnya seni pertunjukan kethoprak.
Sedangkan Yeti Pesek menyampaikan pesan agar masyarakat khususnya generasi muda melestarikan seni budaya karena warisan nenek moyang. Jangan sampai ke depan anak-anak melihat seni budaya tidak di Indonesia tapi harus ke luar negeri. “Saya berharap seni budaya di Yogyakarta jangan sampai hilang. Generasi penurus tolong cintai seni budaya Yang belum bisa, belajar. Yang sudah bisa, memberi contoh,” pungkas Yati Pesek. (***)