Kepala Dinas PKUKM Kota Yogyakarta, Tri Karyadi Riyanto Raharjo saat pembukaan pendampingan digital marketing UMKM, di Kantor Pertanahan Kota Yogyakarta (Foto : @/warta.jogjakota.go.id)
Umbulharjo, goindonesia.co – Pemerintah Kota Yogyakarta bersinergi dengan Kantor Pertanahan Kota Yogyakarta memberikan pendampingan digital marketing kepada para pelaku Usaha Mikro Kecil Menengah (UMKM). Pendampingan digital marketing UMKM itu merupakan kegiatan gerakan sinergi reforma agraria 2024 dari Kementerian Agraria dan Tata Ruang (ATR)/Badan Pertanahan Nasional (ATR/BPN).
Menurut Kepala Dinas Perindustrian Koperasi dan Usaha Kecil Menengah (PKUKM) Kota Yogyakarta, Tri Karyadi Riyanto Raharjo gerakan reforma agraria tidak hanya mengatur terkait pertanahan. Tapi juga memberikan dampak positif kepada masyarakat dalam hal ini pelaku UMKM di Kota Yogyakarta. Oleh sebab itu Kantor Pertanahan Kota Yogyakarta bersinergi dengan Pemkot Yogyakarta melalui Dinas PKUKM dalam gerakan sinergi reforma agaria.
“Spiritnya pemberdayaan UMKM untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat. Bagaimana UMKM bisa berdaya melalui gerakan sinergi reforma agaria,” kata Tri Karyadi saat pembukaan pendampingan digital marketing UMKM, di Kantor Pertanahan Kota Yogyakarta, Senin (22/4/2024).
Pihaknya mengapresiasi dan mengucapkan terima kasih atas gerakan reforma agraria di Kota Yogyakarta yang memberikan pendampingan digital marketing kepada pelaku UMKM. Khususnya UMKM di Ngampilan yang menjadi sasaran penerima manfaat gerakan reforma agraria di Kota Yogyakarta. Gerakan itu juga sejalan dengan visi Pemkot Yogyakarta yaitu mewujudkan Kota Yogyakarta sebagai kota pendidikan berkualitas, pariwisata berbasis budaya dan pusat pelayanan jasa, yang berwawasan lingkungan. Salah satunya dengan meningkatkan sumber daya UMKM.
“Melalui gerakan sinergi reforma agraria ini benar-benar diimplementasikan. Salah satunya dengan meningkatkan kapasitas UMKM melalui digital marketing,” ujarnya.
Ada sekitar 20 perwakilan pelaku UMKM di Ngampilan yang diundang dalam pendampingan digital marketing dari target 100 kepala keluarga (KK) penerima manfaat gerakan reforma agraria. Tri Karyadi menyampaikan Ngampilan dipilih salah satunya karena sumber daya UMKM cukup banyak dan potensi produknya heterogen. Dia menilai salah satu kelemahan pelaku UMKM adalah pemasaran sehingga perlu didukung dengan promosi baik offline maupun online.
”Gerakan reformasi agraria tidak sekadar melatih tapi ada pendampingan kepada UMKM setelah dilatih., Kami tidak ingin berhasil pada tataran output saja selesai, tapi harus membawa dampak kepada pelaku UMKM di Ngampilan. Bagaimana materi bisa diimplementasikan oleh para pelaku UMKM,” terang Tri Karyadi.
Sementara itu Kepala Kantor Pertanahan Kota Yogyakarta Rudi Prihantoro mengatakan pendampingan digital marketing kepada pelaku UMKM merupakan salah satu implementasi pelaksanaan Peraturan Presiden nomor 62 tahun 2023 tentang percepatan pelaksanaan reforma agraria. Dalam peraturan itu mengamanatkan penyelenggaraan penataan aset dan penataan akses yang berfokus pada peraturan dan pengelolaan agraria dengan tujuan meningkatkan sebesar-besar kemakmuran rakyat.
“Pada dasarnya reforma agraria ada dua yaitu dalam rangka pemanfaatan tanah yang berkeadilan dan penataan tanahnya untuk menuju kesejahteraan masyarakat. Di Yogyakarta untuk penataan aset sudah dimiliki masyarakat pelaku UMKM, sehingga kita pada masalah aksesnya ada pendampingan digital marketing UMKM. Semoga gerakan sinergi reforma agraria ini bermanfaat dan ada progresnya,” jelas Rudi saat membuka pendampingan digital marketing UMKM .
Kegiatan akses reforma agraria di Kota Yogyakarta dilaksanakan di Ngampilan dengan target 100 KK yang bergerak di bidang UMKM. Hasil pemetaan sosial kegiatan akses reforma agria diketahui pelaku UMKM di Ngampilan bergerak di kuliner dan kerajinan. Sebelum pelatihan pendampingan digital marketing UMKM dimulai, Kantor Pertanahan Kota Yogyakarta, Dinas PKUKM Kota Yogyakarta dan para pelaku UMKM mengikuti kegiatan gerakan sinergi reforma agraria Kementerian ATR/BPN secara daring.
Salah satu pelaku UMKM Ngampilan yang mengikuti pendampingan, Siti Darojat menyambut baik dengan program pendampingan digital marketing UMKM gerakan sinergi reforma agraria di Kota Yogyakarta. Selama ini dia sebagai pelaku UMKM fesyen batik, ecoprint, tenun dan lurik sudah memanfaatkan media sosial untuk memasarkan produknya. “Ini cukup membantu, karena kebanyakan pelaku UMKM memang belum bisa maksimal untuk pemasaran online. Jadi ini memang bermanfaat,” imbuh Siti.(***)
*Portal Berita Pemerintah Kota Yogyakarta