Berita Kota

Semangat Tatag Teteg Tutug Peringati HUT ke-267 Kota Jogja

Published

on

Penjabat Walikota Yogyakarta Singgih Raharjo menancapkan logo HUT ke-267 Kota Jogja menandai prosesi Wiwitan. (Dokumentasi : @warta.jogjakota.go.id)

Umbulharjo, goindonesia.co – Pemerintah Kota Yogyakarta menggelar  Wiwitan pada Minggu (1/10/2023) malam sebagai wujud doa dan penanda awal rangkaian kegiatan peringatan Hari Ulang Tahun (HUT) ke-267 Kota Jogja. Pada kegiatan itu diluncurkan logo HUT ke-267 Kota Jogja  berupa gunungan dan mengusung tema Tatag – Teteg – Tutug.

Wiwitan ditandai dengan penancapan gunungan logo HUT ke-267 Kota Jogja oleh Penjabat Wali Kota Yogyakarta Singgih Raharjo didampingi Sekda Pemkot Yogyakarta Aman Yuriadijaya. Penampilan tari-tarian dan hiburan musik juga memeriahkan acara Wiwitan itu.

Menurut Singgih melihat filosofi budaya wiwitan adalah pertanda dimulainya sebuah rangkaian acara atau hajat. Apabila orang Jawa  mempunyai hajatan maka akan mengadakan wiwitan. Hal itu sebagai pertanda rasa syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Esa.
“Kalau ini dihubungkan dengan rangkaian HUT Kota Yogyakarta yang ke 267, maka malam ini adalah merupakan wiwitaning rangkaian acara ulang tahun Kota Yogyakarta yang ke 267,” kata Singgih saat membuka Wiwitan rangkaian HUT ke-267 Kota Jogja di Plaza Balai Kota Yogyakarta.

Singgih menyatakan kegiatan Wiwitan memiliki makna doa agar  seluruh rangkaian kegiatan peringatan HUT ke-267 Kota Jogja yang akan dilaksanakan berjalan dengan lancar dan sukses. Pihaknya berharap seluruh Forum Komunikasi Pimpinan Daerah Kota Yogyakarta, Perangkat Daerah Pemkot Yogyakarta, mantri pamong praja, lurah dan masyarakat dapat menjadi bagian dari peringatan HUT ke-267 Kota Jogja. Terutama bersamaan dengan momen Hari Batik sehingga diharapkan selama sepekan menggunakan batik motif Yogya.

Tema HUT ke-267 Kota Jogja yaitu Tatag – Teteg – Tutug menjadi semangat dan harapan dalam melayani masyarakat. Tatag bermakna membangun mentalitas seseorang yang bagus dan menjadi bekal untuk menjalani tantangan. Teteg berarti membentuk ketahanan dan konsisten, ketika mendapatkan respon, kritik maupun halangan dari luar, bagaimana meresponnya agar tetap teguh. Tutug berarti tuntas dalam menjalankan tanggung jawab.

“Tentunya makna dari peringatan ulang tahun ke-267 sesuai dengan tema adalah Tatag Teteg Tutug betul-betul terimplementasi dan teralisir baik,” tambah Singgih.
Adapun logo HUT ke-267 Kota Jogja berupa gunungan yang terdiri dari 5 elemen motif yakni flora hijau, lengkung emas, ornamen umpak joglo, ornamen ulir tugu, dan ekor garuda. Secara filosofis berdasarkan makna pada tiap elemen logo HUT ke-267 Kota Jogja  menunjukkan cita-cita pembangunan Kota Yogyakarta hanya akan terwujud melalui usaha serta kebersatuan para pemimpin dan masyarakat.

Rangkaian kegiatan peringatan HUT Ke-267 Kota Jogja diadakan selama satu pekan mulai 1-7 Oktober. Ada kegiatan sepeda bersama Yogowes dan Wiwitan pada 1 Oktober,  festival batik pada 2 Oktober di Pusat Desain Industri Nasional ( PDIN) Yogyakarta, karnaval budaya pelajar pada  2-5 Oktober, pertunjukan Sekar Rinonce pada 3 Oktober di Teras Malioboro 2, Kolaborasi Wayang Sawega pada 4 Oktober  di Titik Nol Kilometer. Selain itu ada pameran UMKM  Sekati ing Mal dan Bringharjo fashion day pada 5 Oktober, festival angkringan di Pasar Ngasem dan
Malioboro coffee night di Kotabaru dan Loco Cafe pada 6 Oktober. Puncak HUT ke-267 Kota Jogja akan menampilkan Wayang Jogja Night Carnival di kawasan Tugu Yogyakarta pada 7 Oktober. (***)

*@warta.jogjakota.go.id

Trending

Exit mobile version