Connect with us

Berita Kota

Sekda Batam Jefridin Lepas Peserta Tour de Batam UCI 1.2 One Day Race ICF Indonesia Serie

Published

on

Tour de Batam UCI 1.2 One Day Race ICF Indonesia Serie (Foto : @mediacenter.batam.go.id)

Batam, goindonesia.co – Sekretaris Daerah (Sekda) Kota Batam, Jefridin, M.Pd. selaku Ketua Harian ISSI Kepri mewakili H. Muhammad Rudi selaku Ketum ISSI Kepri secara resmi melepas peserta “Tour de Batam UCI 1.2 One Day Race ICF Gran Fondo Indonesia Series” yang berlangsung di Palm Springs Golf/Nuvasa Bay, Nongsa, Sabtu (5/10/2024).

Ajang balap sepeda internasional ini menjadi bagian dari rangkaian acara yang diinisiasi oleh Ikatan Sport Sepeda Indonesia (ISSI) atau Indonesia Cycling Federation (ICF), berlangsung selama dua hari, mulai 5 hingga 6 Oktober 2024.

Sebagai tuan rumah, Batam kembali mendapatkan perhatian dunia, dengan hadirnya 12 Negara yang terdiri dari 200 pembalap dari berbagai negara, baik dari level kontinental, tim nasional, hingga klub sepeda. Diantaranya dari Negara Singapura, Inggris, Australia, Malaysia, Thailand, Italia, Perancis, Jerman, Belanda, Jepang, USA dan Afrika Selatan.

Di antara mereka, terdapat tim papan atas seperti Trengganu Cycling dari Malaysia, yang juga merupakan pimpinan klasemen UCI Asia Tour 2023, serta beberapa tim unggulan lainnya. Jefridin mengungkapkan rasa bangga dan apresiasinya atas kepercayaan yang diberikan kepada Kota Batam sebagai tuan rumah event internasional ini.

“Tour de Batam UCI 1.2 adalah kesempatan bagi kita untuk memperkenalkan Batam kepada dunia, bukan hanya sebagai kota industri, tetapi juga sebagai destinasi wisata olahraga. Event ini tentu akan membawa dampak positif bagi ekonomi lokal serta mempromosikan potensi investasi yang dimiliki Kota Batam,” ungkapnya.

Acara ini juga diharapkan memperkuat citranya sebagai pusat sport tourism di Indonesia. Dalam kategori kontinental, terdapat 6 tim besar yang berlomba, di antaranya Malaysia Cycling Pro dan dua tim dari Indonesia, Kelapa Gading Bikers dan Nusantara Cycling.

Selain itu, dua tim nasional, yaitu dari Singapura dan Indonesia, turut memeriahkan kompetisi ini. Tak ketinggalan, empat klub sepeda dari Singapura dan Indonesia, juga berlaga dalam event ini. Tak hanya balapan profesional, acara ini juga menggelar Gran Fondo yang diikuti oleh 112 peserta dengan delapan kategori. (***)

*Media Center Batam News

Continue Reading
Advertisement Berita Vaksin Penting

Berita Kota

Dipantau Pemkot Tangerang 24 Jam, 12 Anak Penghuni Panti Asuhan dalam Kondisi Sehat dan Ceria

Published

on

Tes kesehatan dan konseling psikis anak penghuni panti asuhan oleh DP3AP2KB Kota Tangerang (Foto : @www.tangerangkota.go.id)

Kota Tangerang, goindonesia.co – Pemerintah Kota (Pemkot) Tangerang terus mengawal penanganan kasus dugaan pelecehan di dalam panti asuhan, di Kunciran Indah, Kecamatan Pinang. 

Terkini, 12 anak penghuni panti asuhan yang dibawa ke Rumah Perlindungan Sosial (RPS) Dinas Sosial (Dinsos) Kota Tangerang terpantau sehat dan ceria. 

Diketahui, saat ini 12 anak penghuni panti asuhan sedang menunggu hasil tes kesehatan dan konseling psikis yang telah dilakukan pada Jumat (4/10) lalu. Yakni, sebagai langkah proses asesmen DP3AP2KB Kota Tangerang bersama Polres Metro Tangerang Kota. 

Kepala DP3AP2KB Kota Tangerang Tihar Sopian menyatakan, 12 anak tersebut saat ini dalam kondisi sehat dan ceria. Di dalam RPS, anak-anak pun beraktivitas normal dengan pantauan petugas selama 24 jam penuh. 

“12 anak ini belum dinyatakan korban, karena masih proses pendalaman dengan hasil tes kesehatan, konseling psikis atau visum jika nanti dibuktikan. Mereka hanyalah anak-anak yang berada di dalam panti asuhan tersebut, tapi belum tentu mereka termasuk korban,” jelas Tihar. 

Kini, aktivitas anak-anak tersebut di dalam RPS Dinsos Kota Tangerang terlihat baik dan ceria. Mulai dari bermain bersama, trauma healing dengan story telling atau bercerita bersama psikolog, hingga nonton film bersama. 

“Anak-anak benar-benar dipantau dan dipastikan kebutuhan, kebersihan dan kesehatannya terjamin dengan baik. Mulai dari makan yang teratur, mandi atau kebersihan pakaiannya, hingga fasilitas bermain mereka pun dipenuhi,” tegas Tihar. 

“Selama 24 jam petugas piket menjaga dan memantau mereka. Yakni, gabungan petugas dari DP3AP2KB dan Dinsos Kota Tangerang,” tambahnya. 

Kata Tihar, Pemkot Tangerang pun sudah melakukan pendataan kependudukan terhadap 12 anak tersebut. Hasilnya, telah diberikan ke Dinkes Kota Tangerang untuk kepentingan pemeriksaan kesehatan. Serta disampaikan ke Unit PPA Polres Metro Tangerang Kota untuk dokumen pemeriksaan lanjutan. 

“Karena masih dalam asesmen atau pendalaman pihak kepolisian, saat ini 12 anak tersebut masih dalam naungan RPS Dinsos Kota Tangerang. Selanjutnya akan dikembalikan ke keluarga jika sudah dinyatakan selesai dan baik secara kesehatan,” kata Tihar. 

Sebagai informasi, Pemkot Tangerang melalui OPD terkait fokus dan tegas mengawal kasus ini. Mulai dari asesmen, pemindahan atau pengamanan anak-anak panti, tes kesehatan, konseling psikis, trauma healing, visum hingga memastikan segala kebutuhan anak-anak terpenuhi. (***)

*Pemerintah Kota Tangerang

Continue Reading

Kabupaten

Budaya Larung Meriahkan Festival Pesisir

Published

on

Prosesi adat Sedekah Laut atau Larung Laut yang dipusatkan di kawasan Tanjung Pasir, Kecamatan Teluk Naga bagian dari rangkaian Festival Pesisir (Foto : @tangerangkab.go.id)

Tangerang, goindonesia.co – Sebagai bagian dari rangkaian Festival Pesisir dalam memperingati Hari Jadi Kabupaten Tangerang ke-392, digelar prosesi adat Sedekah Laut atau Larung Laut yang dipusatkan di kawasan Tanjung Pasir, Kecamatan Teluk Naga, Minggu (06/10/2024).

Tradisi yang kental dengan budaya pesisir ini menjadi daya tarik tersendiri bagi masyarakat dan wisatawan yang hadir.

Camat Teluk Naga, Zam Zam Manohara, mengungkapkan bahwa prosesi Sedekah Laut merupakan bentuk ungkapan syukur masyarakat pesisir kepada Allah SWT atas limpahan rezeki dari laut yang selama ini menjadi sumber penghidupan utama bagi warga setempat.

“Sedekah Laut ini bukan hanya tradisi, tetapi juga sebuah bentuk rasa syukur kami atas hasil laut yang melimpah. Tradisi ini sudah berlangsung turun-temurun dan selalu menjadi momen yang dinantikan masyarakat,” ujar Zam Zam.

Ia menjelaskan, prosesi Sedekah Laut biasanya dilakukan dengan melarung hasil bumi ke laut, sebagai simbol penghormatan dan harapan akan keselamatan serta keberkahan bagi para nelayan yang berlayar.

Tradisi ini juga dipercaya sebagai cara untuk menjaga keseimbangan alam dan menghormati laut sebagai sumber kehidupan.

“Melalui prosesi ini, kami juga ingin mengingatkan generasi muda tentang pentingnya menjaga kelestarian alam dan tradisi leluhur yang sarat makna. Ini adalah warisan yang harus kita pertahankan,” tambahnya.

Kepala Desa Tanjung Pasir, Arun, menambahkan bahwa Sedekah Laut ini sudah biasa dilakukan secara turun-temurun. Menurutnya, masyarakat pesisir di tanjung pasir menganggap laut sebagai sumber penghidupan yang harus dihormati dan dijaga kelestariannya. Tradisi larung laut juga bisa menjadi salah satu daya tarik wisata budaya yang terus dikembangkan oleh desa.

Menurutnya, dengan adanya Festival Pesisir, prosesi adat seperti Sedekah Laut semakin dikenal oleh wisatawan, baik domestik maupun mancanegara.

“Sedekah Laut ini adalah salah satu kekayaan budaya kami di Tanjung Pasir. Kami berharap tradisi ini dapat terus dilestarikan dan menjadi bagian dari wisata budaya yang semakin diminati. Dengan adanya Festival Pesisir, kami bisa memperkenalkan tradisi ini kepada banyak orang,” ujar Arun.

Ia berharap, dengan semakin dikenalnya tradisi Sedekah Laut, potensi wisata budaya di Desa Tanjung Pasir akan semakin berkembang, dan memberikan dampak positif bagi perekonomian masyarakat setempat.

Festival Pesisir yang diisi dengan prosesi Sedekah Laut ini dihadiri oleh berbagai kalangan, mulai dari masyarakat lokal, wisatawan, hingga para kepala perangkat daerah. Tradisi larung sesajen ini juga diiringi oleh berbagai pertunjukan seni budaya, menambah semarak perayaan Hari Jadi Kabupaten Tangerang ke-392. (***)

*Pemerintah Kabupaten Tangerang, Diskominfo Kab.Tangerang

Continue Reading

Berita Kota

Pemkot Bandung Gercep Tangani Kasus Kekerasan Seksual

Published

on

Ilustrasi kekerasan seksual (Foto : @www.bandung.go.id)

Bandung, goindonesia.co – Pemerintah Kota (Pemkot) Bandung bergerak cepat usai mendapatkan laporan terkait kekerasan seksual pada warga di Kecamatan Bandung Kidul.

Kepala Dinas Pemberdayaan Perempuan dan Anak (DP3A) Kota Bandung, Uum Sumiati mengatakan korban berinisial AS berusia 12 tahun warga Kecamatan Bandung Kidul bersama Unit PPA Polrestabes Bandung, wali korban, LBH dan pengurus RW setempat datang ke UPTD Perlindungan Perempuan dan Anak (PPA) DP3A Kota Bandung pada Jumat, 4 Okotober 2024.

“UPTD PPA menerima permohonan pemeriksaan psikologis dari Penyidik Unit PPA Polrestabes Bandung terkait kasus kekerasan seksual terhadap anak. Penyidik hadir bersama korban, wali korban, lembaga bantuan hukum, dan pengurus RW,” ujarnya.

Uum mengungkapkan, untuk penanganan korban sudah dilakukan asesmen awal kepada wali korban (pamannya). Hal iti karen korban menceritakan kepada pamannya bahwa mengalami kekerasan seksual dari ayah temannya.

“Kekerasan seksual terjadi pada 21 September 2024. Pada Rabu 3 Oktober 2024 malam, terlapor dibawa dari rumahnya ke Polrestabes Bandung dan saat ini dalam tahanan Polrestabes Bandung. Rencana tindak lanjut pemeriksaan psikologis pada Rabu 9 Oktober 2024 pukul 13.00 WIB,” tegasnya.

Dalam upaya mencegah terjadinya kekerasan terhadap perempuan dan anak, DP3A Kota Bandung terus melakukan sosialisasi hingga terkait hal tersebut.  

Uum menyampaikan terkait Pencegahan Kekerasan terhadap  perempuan dan anak, pada tahun 2024, DP3A sudah melaksanakan kegiatan sosialisasi dan  edukasi baik kepada masyarakat, peserta didik maupun tenaga kependidikan.

“Melalui kegiatan inovasi Senandung Perdana (Sekolah dan Layanan Perlindungan Perempuan dan Anak) telah berjalan di 10 kelurahan dengan kasus yang relatif tinggi dan 30 SMP Negeri di Kota Bandung,” ungkapnya.

Lebih lanjut, Uum menambahkan, adanya Deklarasi Bandung Menuju Zerro Bullying secara offline diikuti 75 SMP Negeri dan secara online 112 SMP Negeri dan swasta.  
“Ini sebagai upaya juga ditingkat kependidikan untuk menekan perundungan,” ujarnya.

Selain itu, pihaknya juga menguatkan Satgas TPPK di Sekolah melalui Guru BK SMP Negeri dan swasta. Selain itu, penguatan Puspel PP ( Pusat Pelayanan Pemberdayaan dan Perlindungan Perempuan) kelurahan dan PATBM (Perlindungan anak Terpadu Berbasis Masyarakat) yang diikuti 151 kelurahan.

“Konvensi Hak Anak untuk Gugus Tugas KLA (Kota Layak Anak) dan Forum Anak. Selanjutnya pada minggu ke-3 bulan Oktober ini akan melakukan edukasi kepada Pesantren sekaligus Deklarasi Bandung menuju Zerro Bullying di Lingkungan Pesantren,” bebernya. (***)

*Diskominfo Kota Bandung

Continue Reading

Trending