Instalasi jaringan hidran kering (Foto : @warta.jogjakota.go.id)
Umbulharjo, goindonesia.co – Pemerintah Kota Yogyakarta setiap tahun berupaya menambah sistem jaringan hidran kering berbasis kampung. Pada tahun 2025, Dinas Pemadam Kebakaran dan Penyelamatan Kota Yogyakarta akan membangun instalasi jaringan hidran kering di Kampung Purbayan. Di samping akses jalan sempit dan padat penduduk, Purbayan juga masuk kawasan strategis yaitu kawasan cagar budaya Kotagede.
“Tahun ini hidran kampung (dibangun) di Purbayan di kawasan strategis di kawasan cagar budaya di Kotagede,” kata Kepala Dinas Pemadam Kebakaran dan Penyelamatan Kota Yogyakarta, Taokhid saat dikonfirmasi, Selasa (18/2/2025).
Dia menyatakan pembangunan hidran kampung di Purbayan itu mengakomodasi usulan lama dari masyarakat yang sudah ada Detail Engineering Design (DED) hidran kampung. Dari peta DED pembangunan hidran kampung meliputi satu Kampung Purbayan di RW 12, RW 13 dan RW 14 Kelurahan Purbayan. Kampung Purbayan dibangun hidran kampung karena akses jalan sempit dan padat penduduk.
“Di sana (Kampung Purbayan) akses jalan sempit dan padat penduduk. Termasuk bangunan-bangunannya banyak bangunan lama (cagar budaya). Ketika ada kejadian kebakaran cepat sekali dampaknya,” paparnya.
Pihaknya mengakui sebenarnya usulan dari masyarakat untuk pembangunan hidran kampung yang belum ada DED-nya banyak. Tapi karena kemampuan anggaran dimiliki daerah satu tahun hanya mempunyai kemampuan satu titik lokasi hidran kampung. Oleh sebab itu prioritas pembangunan hidran kampung menyelesaikan dahulu yang sudah ada DED yang saat ini masih ada sekitar 19 kampung.
“Masih banyak karena memang kondisi kampung di Kota Yogyakarta itu akses jalannya kecil-kecil sehingga mobil damkar tidak biasa masuk. Makanya antisipasi penangananya dengan hidran kampung,” tutur Taokhid.
Menurutnya pemanfaatan hidran kampung secara langsung belum memberikan data signifikan penggunaannya. Artinya tidak ada kejadian kebakaran di wilayah tersebut sehingga patut disyukuri. Namun demikian hal itu tidak melemahkan konsep hidran kampung karena sifatnya antisipasi agar penanganan kebakaran bisa lebih cepat.
“Kita juga sedang mengusulkan pembangunan hidran kampung pada kawasan-kawasan penyangga sumbu filosofi bisa masuk di danais (dana keistimewaan DIY). Tapi memang itu proses dan perjuanganya tidak langsung harus bertingkat sampai provinsi,” ucapnya.
Kepala Bidang Pencegahan Dinas Pemadam Kebakaran dan Penyelamatan Kota Yogyakarta, Moch Nur Faiq menambahkan pembangunan hidran kampung di Purbayan menggunakan pagu anggaran sekitar Rp 1,6 miliar dari APBD Kota Yogyakarta tahun 2025. Sampai saat ini total ada 16 hidran kampung yang telah dibangun Pemkot Yogyakarta antara lain Notoprajan, Pathuk, Kauman dan Prawirodirjan.
“Pembangunan hidran kampung di Purbayan akan dimulai triwulan kedua. Kampung Purbayan itu juga masuk dalam wilayah padat penduduk sehingga rawan risiko kebakaran serta masuk kawasan strategis kawasan cagar budaya,” tandas Faiq. (***)
*Portal Berita Pemerintah Kota Yogyakarta