PJ.Wali Kota Mojokerto Moh.Ali Kuncoro (Foto : @gemamedia.mojokertokota.go.id)
Kota Mojokerto, goindonesia.co – Kemajemukan beragama di Kota Mojokerto semakin diperkuat dengan terbentuknya IPARI (Ikatan Penyuluh Agama Republik Indonesia) yang menjadi wadah peningkatan profesionalitas penyuluh agama sebagaimana Surat Edaran Dirjen Bimbingan Masyarakat Islam Kementerian Agama RI, nomor B.4062/DT.II.III/HM.01/08/2023 tanggal 25 Agustus 2023.
Penjabat Wali Kota Mojokerto Moh. Ali Kuncoro menuturkan keberadaan para penyuluh agama memiliki peran strategis di dalam menjaga kerukunan umat beragama.
“Umat dari 6 beragama semua ada di Kota Mojokerto, tentu ini harus bersama-sama kita jaga. Kerukunan antar umat beragama juga harus terus kita kuatkan,” kata sosok yang akrab disapa Mas Pj ini pada Jumat (27/6/2024).
Melalui IPARI Mas Pj berharap para penyuluh agama akan semakin bersinergi untuk mendukung pemerintah untuk menjaga Kota Mojokerto senantiasa menjadi kota yang harmonis.
“Saya berharap para pengurus IPARI Kota Mojokerto yang dipimpin oleh Bu Ulfi dapat menjalankan tugasnya dengan amanah serta dapat memperkuat sinergi dengan lintas sektor terkait di kota Mojokerto sehingga kehadiran IPARI lebih bisa membawa manfaat bagi Umat di Kota Mojokerto tercinta,” imbuhnya.
Ketua IPARI Kota Mojokerto, S. Imroatul Ulfiah, menyampaikan pihaknya siap untuk menjalin kerjasama dengan pemerintah kota Mojokerto, OPD serta seluruh lintas sektor terkait untuk bersama membawa Kota Mojokerto lebih maju melalui program-program yang telah disusun dalam Rakerda pada 25 Juni 2024 kemarin.
“Melalui bidang moderasi beragama kami akan terus melakukan pembinaan kampung moderasi beragama, yakni kampung atau kelurahan yang ada berbagai tempat ibadah yang merupakan miniature serta tolak ukur bahwa kehidupan di Kota Mojokerto yang majemuk ini harmonis, damai,” terang juara Penyuluh Agama Islam (PAI) Award tingkat Jawa Timur tahun 2024 kategori Penegakan Hukum ini.
Lebih lanjut penggagas program Naga Bonar (Ketahanan Keluarga Bebas dari Obat Terlarang dan Narkoba) ini juga memperluas program bimbingan rohani dari IPARI bagi pasien di rumah sakit.
“Untuk bimbingan rohani, kami juga akan berkoordinasi dengan dinas kesehatan atau rumah sakit-rumah sakit yang ada di Kota Mojokerto kepada orang-orang yang sakit dari semua agama serta bimbingan rohani bagi warga binaan dari berbagai agama yang ada di Lembaga Permasyarakatan Kota Mojokerto,” pungkasnya.
Sebagai informasi, Rakerda I IPARI Kota Mojokerto ini mengusung tema Melalui Rakerda Kota Perkuat IPARI dengan Konsolidasi, Kolaborasi dan Pemantapan Program Keumatan. Diikuti oleh 33 Anggota penyuluh dari 6 agama yang ada di kota Mojokerto dan dibuka langsung oleh kepala kantor kementerian Agama kota Mojokerto Abdul Rahman di Lynn Hotel Kota Mojokerto. (***)
*Dinas Komunikasi dan Informatika Kota Mojokerto