Pemkot Yogyakarta dan Tim Penanggulangan Inflasi Daerah (TPID) Kota Yogyakarta juga telah memantau ketersediaan dan harga pangan di Pasar Kranggan dan distributor minyak goreng.(Dokumentasi : Portal Berita Pemkot Yogyakarta, @warta.jogjakota.go.id)
Umbulharjo, goindonesia.co – Pemerintah Kota Yogyakarta mengimbau masyarakat tidak panik dalam berbelanja pangan untuk kebutuhan selama Ramadan. Warga diharapkan berbelanja sesuai kebutuhan karena ketersediaan pangan di Kota Yogyakarta mencukupi. Pemkot Yogyakarta juga bekerja sama dengan beberapa daerah untuk memenuhi ketersediaan pangan.
“Harapan saya kepada masyarakat untuk tidak panic buying. Jadi prinsipnya stok makanan tercukupi,” kata Penjabat Walikota Yogyakarta, Sumadi ditemui di Balai Kota Yogyakarta, belum lama ini.
Menurutnya masyarakat tidak perlu takut ketersediaan pangan selama Ramadan sampai Hari Raya Idul Fitri karena stok bahan pangan cukup. Sumadi mengakui ada beberapa bahan pangan yang cenderung mengalami kenaikan harga pada awal Ramadan ini. Misalnya telur ayam, cabai dan bawang merah. Namun demikian bahan pangan tersebut tersedia mencukupi.
“Memang ini hukum ekonomi, ada banyak permintaan karena kebutuhan, tapi jangan panik yang biasa saja,” ujarnya.
Pemkot Yogyakarta mencatat per Kamis (24/3/2023), harga beberapa pangan di pasar antara lain telur ayam mencapai Rp 31.000/kg, cabai rawit merah sekitar Rp 75.000/kg, bawang merah sekitar Rp 28.000/kg, daging ayam broiler sekitar Rp 33.000/kg, beras medium Rp 11.300/kg/, gula pasir Rp 13.500/kg dan daging sapi Rp 130.000/kg.
Dalam memenuhi ketersediaan bahan pangan bagi masyarakat, Pemkot Yogyakarta bekerja sama dengan beberapa daerah yang menjadi produsen pangan. Sumadi menyatakan Pemkot Yogyakarta bekerja sama dengan Kabupaten Sleman untuk penyediaan cabai dan beras di Kota Yogyakarta. Kerja sama dengan daerah juga akan ditambah di Kulonprogo untuk penyediaan cabai di Kota Yogyakarta.
“Kami sudah kerja sama dengan Sleman untuk cabai dan beras. Dalam waktu dekat kita akan kerja sama dengan Kulonprogo untuk suplai ke Kota Yogyakarta. Kalau telur kemungkinan kita kerja sama dengan daerah Blitar maupun dengan Magelang,” terang Sumadi.
Pihaknya juga berharap masyarakat menjaga situasi keamanan dan ketertiban di Kota Yogyakarta. Terutama selama Ramadan sampai Idul Fitri nanti. Termasuk bagi masyarakat yang tidak melaksanakan ibadah puasa agar saling menghormati. Misalnya tidak makan di tempat umum. “Seperti tahun-tahun kemarin kita ciptakan kondisi kota Yogyakarta yang adem ayem,” imbuhnya.
Pemkot Yogyakarta dan Tim Penanggulangan Inflasi Daerah (TPID) Kota Yogyakarta juga telah memantau ketersediaan dan harga pangan di Pasar Kranggan dan distributor minyak goreng. Hasilnya pasokan lancar dan bahan pangan tersedia meskipun ada beberapa yang mengalami kenaikan harga. Oleh sebab itu masyarakat diharapkan berbelanja sesuai kebutuhan, terutama selama bulan Ramadan sampai Lebaran.
“Harapan kami masyarakat berbelanja sesuai kebutuhannya. Terutama kalau beras sekitar akhir Maret awal April sudah panen. Harapan kami masyarakat menyetok bahan pangan sesuai kebutuhan. Saya kira cukup dua minggu atau sebulan cukup untuk stok di rumah masing-masing,” tutur Kepala Dinas Perdagangan Kota Yogyakarta, Veronica Ambar Ismuwardani.
Veronica menyampaikan stok beras dari Bulog DIY diperkirakan aman untuk beberapa bulan ke depan. Pemkot Yogyakarta juga melakukan kerja sama dengan gabungan kelompok tani dari Sleman untuk penyediaan beras di Kios Segoro Amarto. Masyarakat baik konsumen langsung maupun pedagang boleh membeli kebutuhan pangan di Kios Segoro Amarto yang tersedia di Pasar Beringharjo, Kranggan, Demangan dan Prawirotaman.(***)
*Portal Berita Pemkot Yogyakarta, @warta.jogjakota.go.id