Kepala Dinperinkop UKM Kota Yogyakarta saat mendampingi IKM Kota Yogya saat pelatihan pada tahun 2022. (Foto : @warta.jogjakota.go.id)
Umbulharjo, goindonesia.co – Pemerintah Kota Yogyakarta melalui Dinas Perindustrian Koperasi Usaha Kecil Dan Menengah (Disperinkop UKM) Kota Yogyakarta bersama Pusat Desain Industri Nasional (PDIN) terus mendorong kinerja Industri Kecil Menengah (IKM) dalam mengembangkan produknya.
Selaras dengan hal tersebut, pemerintah kini telah membuka pendaftaran pelatihan dan pendampingan promosi media digital khususnya bagi IKM di Kota Yogyakarta yang berlangsung mulai tanggal 21 – 30 Juni 2024 dengan mengisi formulir ke laman https://bit.lu/PendampingPromosiPDIN.
Kepala Disperinkop UKM Kota Yogyakarta, Tri Karyadi Riyanto mengatakan, langkah ini sebagai upaya pemerintah dalam meningkatkan daya saing IKM khususnya bagi IKM Kota Yogyakarta dalam meningkatkan branding produk mereka.
“Kegiatan ini merupakan upaya kita dalam membantu para IKM yang memiliki produk, namun secara branding belum maksimal,”jelas Tri Karyadi Riyanto saat diwawancarai di ruang kerjanya, Jumat (28/6)
Tri Karyadi menyampaikan, sampai saat ini IKM di Kota Yogyakarta memiliki jumlah 7.500 IKM, 4.000 IKM diantaranya merupakan IKM pangan dan 3.500 IKM lainnya merupakan IKM kerajinan, craft dan lain sebagainya. Sehingga, nantinya IKM yang mendaftar pelatihan dan pendampingan promosi media digital ini akan dikurasi sesuai dengan penilaian dari pihak pendamping yakni Infia Corporation.
“Tentu saja IKM yang masuk adalah IKM yang berorientasi export. Sehingga kami bekerjasama dengan Infia corporation yang merupakan perusahaan dibidang media ini nantinya yang akan mendampingi IKM Kota Yogyakarta yang lolos kurasi. Mereka akan dilatih berbagai ilmu yang berkaitan dengan promosi digitalnya dan cara mempromosikan produknya,”ungkapnya.
Pihaknya mengungkapkan, sampai saat ini antusias IKM Kota Yogyakarta sangat besar untuk mengikuti pelatihan dan pendampingan tersebut. Namun hanya ada kuota 20 IKM yang akan masuk dalam pelatihan dan pendampingan promosi media digital ini.
“Adanya pembatasan IKM ini karena kami ingin memastikan dari kualitas tidak kuantitas. Kami akan fokuskan pendampingan dan akan dipantau hingga IKM on boarding exsport,”ujarnya.
Selain itu, pelatihan dan pendampingan promosi media digital bagi IKM ini menggunakan anggaran Dana Alokasi Khusus (DAK) non fisik Kementerian Perindustrian Tahun 2024.
Sehingga, setelah peserta lolos tahap kurasi akan mendapatkan pelatihan di bulan Juli selama empat hari dan dilanjutkan dengan pendampingan bersama Infia Corporation selama empat bulan mulai dari bulan Juli hingga di bulan November 2024.
Untuk topik pelatihan dan pendampingan diantaranya, pemahaman promosi media digital, pemahaman branding, bedah produk IKM, produksi konten digital, distribusi konten digital.
Tri Karyadi berharap, para IKM yang lolos nantinya tidak berhenti sampai disitu. Namun harapannya dapat terus berkembang dan meningkatkan kualitas branding produk mereka agar semakin banyak produk IKM di Kota Yogyakarta yang dapat diekspor.
“Pastinya tidak berhenti disini, kami berharap para IKM ini terus mencari informasi dari banyak kompetitor. Agar dapat bertanding dan bisa membawa mereka meningkatkan daya saing. Sehingga mereka tidak boleh berpuas diri, masih banyak elemen dan institusi yang mensupport mereka salah satunya Bank Indonesia. Kota Yogyakarta para IKM yang sudah premium disupport oleh BI dan kini berkembang dengan luar biasa,”imbuhnya. (***)
*Portal Berita Pemerintah Kota Yogyakarta