Pedestrian di kawasan Jalan Suroto Kotabaru, pada Jumat sore disulap menjadi catwalk bagi 55 model (Foto : @warta.jogjakota.go.id)
Gondokusuman, goindonesia.co – Pedestrian di kawasan Jalan Suroto Kotabaru, pada Jumat sore disulap menjadi catwalk bagi 55 model, yang berjalan melenggang mengenakan batik ecoprint dan lurik karya 12 perancang busana Kota Jogja.
Kotabaru sebagai salah satu kawasan heritage di Kota Jogja, selalu punya sisi menarik untuk diulik. Seperti halnya di pedestrian Jalan Suroto, sebagai garden city yang dibranding Pemerintah Kota (Pemkot) Yogyakarta.
Sekretaris Daerah (Sekda) Kota Yogyakarta, Aman Yuriadijaya mengatakan, untuk memperkuat branding Kotabaru Heritage, banyak upaya yang dilakukan, salah satunya melalui gelaran Wastra Sahaja Fashion Show.
“Kegiatan ini berkesinambungan dan berkelanjutan, berkaitan dengan proses panjang yang kami desain, untuk mengangkat branding Kotabaru Heritage,” katanya pada Jumat (7/7) Sore di Pedestrian Jalan Suroto Kotabaru.
Fashion show yang menampilkan konsep busana ramah lingkungan ini, lanjut Aman, sesuai dengan konsep garden city Kotabaru. Ini juga upaya untuk terus mengangkat potensi Kotabaru, melalui berbagai kegiatan dan pertunjukan.
“Klaster kerja yang menjadi fokus dalam mengangkat potensi Kotabaru itu soal bagaimana kami dapat menjawab terkait apa saja yang bisa dilihat, dinikmati, dibeli dan dilakukan di kawasan Kotabaru,” jelasnya.
Senada dengan itu, Kepala Dinas Kebudayaan Kota Yogyakarta, Yetti Martanti mengungkapkan, banyak media yang digunakan untuk memerkuat branding Kotabaru, seperti halnya yang telah dilakukan melalui berbagai aktivitas yang dikemas dalam Festival Kotabaru Heritage.
“Ada banyak kegiatan yang kami lakukan, salah satunya melalui Fashion Show dengan tema kain batik yang ramah lingkungan, seperti ecoprint dan lurik, dengan melibatkan 12 perancang busana dan 55 model dari Kota Jogja, supaya Kotabaru bisa menjadi daya tarik wisata Kota Jogja selain Malioboro,” ujarnya. (***)
*@warta.jogjakota.go.id