Infografis Kotabaru Ceria (Foto : @warta.jogjakota.go.id)
Umbulharjo, goindonesia.co – Pemerintah Kota Yogyakarta melalui Dinas Pariwisata akan menggelar kegiatan Kotabaru Ceria pada 27 April 2024 di beberapa tempat publik di Jalan Suroto. Kotabaru Ceria menampilkan berbagai kegiatan mulai dari penampilan seni sampai panggung musik. Kegiatan itu diharapkan bisa menjadi destinasi wisata alternatif di Yogyakarta sehingga bisa memecah keramaian wisatawan di Malioboro.
Kepala Dinas Pariwisata Kota Yogyakarta Wahyu Hendratmoko mengatakan Pemkot Yogyakarta melalui Dinas Pariwisata berkomitmen untuk mengangkat semua potensi wisata yang dimiliki Kota Yogyakarta. Pemkot Yogyakarta tidak boleh bertumpu pada destinasi pariwisata utama yaitu Tugu, Malioboro dan Kraton (Gumaton). Untuk itu Dinas Pariwisata Kota Yogyakarta mencoba mengangkat semua potensi yang dimiliki kawasan-kawasan penyangga Gumaton. Yang paling dekat Gumaton adalah Kotabaru.
“Kawasan Kotabaru memiliki berbagai macam keunikan dan story telling akan coba kita angkat dengan sebuah event yang konsisten kita laksanakan tiap malam minggu pada akhir bulan. Mulai April ini akan kita laksanakan kegiatan Kotabaru Ceria,” kata Wahyu dalam jumpa pers di Balai Kota Yogyakarta, Kamis (25/4/2024).
Kotabaru Ceria akan menghadirkan beberapa kegiatan yakni taman ria, workshop, bazar ria, talk show, penampilan seni, panggung musik dan marching band. Kegiatan dimulai pukul 14.00-22.00 wib di halaman Kantor Dinas Pariwisata dan taman pedestrian di sepanjang Jalan Suroto Yogyakarta. Kotabaru Ceria menjadi ruang ekspresi dan apresiasi bagi insan kreatif di Kota Yogyakarta.
“Kita beri nama Kotabaru (Ceria) agar bisa lebih mengangkat kawasan cagar budaya ini menjadi salah satu destinasi wisata alternatif siang hari maupun malam hari. Terutama untuk bisa memecah keramaian yang selama ini terpusat di kawasan Malioboro,” paparnya.
Dia menyatakan kegiatan Kotabaru Ceria tidak akan menutup lalu lintas di Jalan Suroto. Kegiatan akan memanfaatkan tempat publik di Jalan Suroto seperti taman pedestrian untuk menampilkan berbagai macam aktivitas kesenian yang bisa menarik perhatian wisatawan seperti pagelaran musik.
“Kotabaru Ceria akan rutin kita laksanakan setiap sebulan sekali. Kegiatan ini untuk merespon beberapa masukan pada saat momen Libur lebaran. Banyak wisatawan yang memberikan masukan untuk memperbanyak event di malam hari dan dilaksanakan di venue yang tidak jauh dari Malioboro,” tutur Wahyu.
Dia menyampaikan pada acara Kotabaru Ceria juga akan ada kegiatan Tur Titik Putih yaitu berupa kegiatan peduli sampah bersama-sama. Kegiatan itu berupa memungut dan memilah sampah di Jalan Suroto dan sekitarnya sebagai bentuk kampanye dan edukasi kepada masyarakat bahwa sampah harus diselesaikan mulai dari hulu agar tidak menambah beban sampah.
Wahyu menyebut pergerakan wisatawan ke Kota Yogyakarta saat libur Lebaran kemarin meningkat sekitar 75 persen dari Lebaran tahun lalu. Pada Lebaran tahun 2023 pergerakan wisatawan ke Yogyakarta sekitar 340.000 pada Lebaran 2024 menjadi sekitar 425.000. Kebanyakan wisatawan masih menjadikan kawasan Malioboro sebagai tujuan wisata di Kota Yogyakarta.
“Selama ini karakteristik wisatawan kalau siang hari wisata ke pantai dan lainnya di wilayah kabupaten penyangga. Pada malam hari menikmati suasana wisata malam di Yogya, sehingga memperbanyak pergerakan angka wisatawan. Maka kami coba menggunakan strategis dengan mengadakan event rutin Kotabaru Ceria sebagai destinasi wisata alternatif di Yogya,” pungkasnya.(***)
*Portal Berita Pemerintah Kota Yogyakarta