Kabupaten

Tradisi Apitan Desa, Arak Tujuh Gunungan Hasil Bumi

Published

on

Kirab Budaya dalam rangka Sedekah Bumi Apitan di desa Dempet (Foto : @www.demakkab.go.id)

Demak, goindonesia.co – Kirab Budaya dalam rangka Sedekah Bumi Apitan di desa Dempet menarik perhatian masyarakat.  Tradisi dan budaya masyarakat ini digelar sebagai  bentuk wujud syukur kepada Tuhan yang Maha Esa, atas rezki  dan barokah masyarakat Desa Dempet dari hasil panen yang melimpah, Selasa (04/06/24).

Dalam kirab budaya tersebut menampilkan  tujuh gunungan hasil bumi desa yang diarak mengelilingi desa dengan jarak tempuh sekitar 2 kilometer.

Pantauan dilapangan,  warga antusias mengikuti prosesi mulai dari anak-anak hingga orang tua tumpah ruah  melihat sekaligus mengikuti tradisi yang digelar tahunan itu. 

Camat Dempet, Sarkawi mengatakan, tradisi apitan ini merupakan ungkapan syukur masyarakat atas hasil panennya.

”Banyak masyarakat Kecamatan Dempet berprofesi sebagai petani yang rata-rata menanam padi, kacang hijau dan palawija seperti halnya kacang hijau, bawang merah dan lain-lain”, kata Sarkawi.

Sarkawi juga mengungkapkan bahwa seluruh desa di Kecamatan Dempet menggelar tradisi Apitan atau Sedekah Bumi di desa masing-masing.  “Semuanya melaksanakan tradisi sedekah bumi, tapi nggak semuanya mengadakan kirab. Jadi ada yang hanya menggelar ketoprak dan wayang, ada yang hanya selametan di Musholla atau Masjid masing-masing”, jelasnya.

Hal serupa disampaikan Kepala Desa Dempet, Suwondo. Bahwa Sedekah Bumi atau Apitan di Desa Dempet digelar rutin setiap tahun sebagai ungkapan syukur masyarakat setempat kepada Allah SWT lantaran diberikan hasil bumi yang melimpah. Selain itu tradisi apitan juga sebagai upaya untuk nguri-nguri tradisi budaya yang sudah ada sejak dulu. (***)

*Pemerintahan Kabupaten Demak

Trending

Exit mobile version