Kabupaten

Targetkan 6 Gedung Tahun 2025, PT. Glory Industrial Sragen Serap 9.000 Tenaga Kerja

Published

on

Bupati Yuni saat melakukan tinjau lokasi PT. Glory Industrial Semarang – Sragen sabagai rangkaian Seremonial pembukaan akbar dan ulangtahun ke-2 PT. Glory Industrial Semarang – Sragen (Foto : @sragenkab.go.id)

Sragen, goindonesia.co – PT. Glory Industrial Semarang – Sragen atau yang sering disebut sebagai GLS adalah pabrik garmen yang berlokasi di Desa Bener, Kecamatan Ngrampal, Kabupaten Sragen. Industri padat karya ini memproduksi 50.000 lusin pakaian jadi berupa outdoor and mansion ware, hunting gear, pants, dress, skirts, dan baby and kids product setiap bulannya untuk dieskpor ke Jepang dan Amerika Serikat (AS) .

Hal ini disampaikan oleh Founder Indonesia Makalot Group, Michael Song, dalam Grand Opening and 2nd Anniversary GLS pada Sabtu (10/8/2024).

“Saat ini GLS sudah memiliki 2 gedung yang aktif beroperasi, 2 gedung sedang dalam proses pembangunan, dan 2 gedung lagi kami targetkan dibangun tahun 2025. Jadi GLS nanti akan menjadi yang terbesar di antara PT. Glory Industrial lainnya, dengan 6 unit gedung yang masing-masing terdiri dari ruang produksi dan stock opname.” paparnya.

Presiden Direktur GLS itu melanjutkan dengan adanya penambahan bangunan tersebut, GLS akan lebih banyak membuka lapangan pekerjaan. Ia memaparkan bahwa 1 gedung membutuhkan 1.500 karyawan, berarti saat ini GLS telah memiliki 3.000 karyawan yang terbagi dalam 2 gedung. Dengan adanya pembangunan 2 gedung baru di tahun 2024 dan 2 gedung baru yang ditargetkan tahun 2025 maka GLS membutuhkan tambahan 6.000 pekerja. Sehingga total lowongan pekerjaan yang sudah dibuka tahun 2022 dan direncanakan tahun 2024-2025 adalah 9.000 lowongan.

“Selama 2 tahun kami beroperasi di Sragen, semuanya berjalan dengan lancar berkat dukungan dari Pemerintah Kabupaten Sragen. Semoga dengan target kami memiliki 6 gedung akan lebih berkontribusi untuk menciptakan lebih banyak lapangan kerja, meningkatkan sumber daya manusia, dan menumbuhkan perekonomian daerah Kabupaten Sragen.” harapnya.

Pernyataan Song tersebut mendapat tanggapan positif dari Bupati Sragen, dr. Hj. Kusdinar Untung Yuni Sukowati, yang mendukung adanya penambahan 4 gedung dalam kurun waktu 2 tahun ini. Menurutnya kehadiran GLS berpengaruh pada pertumbuhan ekonomi, pengentasan pengangguran, dan menekan angka kemiskinan di Kabupaten Sragen.

“Delapan puluh persen tenaga kerja di GLS ini adalah orang Sragen. Sisanya warga Ngawi, Grobogan, Solo, dan wilayah lain di sekitar Sragen.” terangnya.

Dalam rangkaian acara tinjau lokasi, Bupati Yuni juga sempat berbincang dengan karyawan-karyawati di ruang produksi. Sebuah kebetulan yang menyenangkan baginya karena salah seorang karyawati sewing berasal dari lingkungan tempat tinggal yang sama dengannya yaitu Dusun Gembong, Desa Saradan, Kecamatan Karangmalang.

“Alhamdulillah… GLS ini memanusiakan manusia, hak tenaga kerja dipenuhi dengan baik. Seperti bagian Quality Control (QC) yang harus berdiri kerjanya, 4 jam sekali harus break untuk duduk. Kebebasan untuk beribadah, ke toilet, dan istirahat juga diberikan sebagaimana mestinya.” jelasnya.

Dirinya turut mendo’akan agar GLS bertambah kesuksesannya, semakin maju, kesejahteraan karyawan-karyawatinya terjaga, dan ekspornya meningkat.

Seremonial pembukaan akbar dan ulangtahun ke-2 PT. Glory Industrial Semarang – Sragen dibuka dengan persembahan Tari Gambyong oleh 4 karyawati GLS. Dilanjutkan dengan Glory Fashion Show yang ditampilkan oleh 3 pasang karyawan-karyawati mengenakan pakaian kasual, semi-formal, dan formal produksi GLS dari beberapa brand fashion. Puncak acara ini adalah penandatanganan prasasti oleh Bupati Yuni bersama pimpinan GLS dan Indonesia Makalot Group. (***)

*KABUPATEN SRAGEN

Trending

Exit mobile version