Connect with us

Kabupaten

Taber Laut Desa Batu Beriga Kembali Digelar, Algafry Ajak Lestarikan Budaya

Published

on

Acara adat budaya Taber Laut, di Pantai Batu Panjang, Desa Batu Beriga (Foto : Prayogi J./kolase, @bangkatengahkab.go.id)

Lubuk Besar, goindonesia.co – Tampak suasana berbeda di Pantai Batu Panjang, Desa Batu Beriga, pada Minggu (12/05/2024) pagi. Pantai Batu Panjang yang biasanya ramai dikunjungi masyarakat untuk piknik, kali ini dipadati masyarakat untuk menyaksikan acara adat budaya Taber Laut.

Tak hanya masyarakat sekitar, Bupati Bangka Tengah, Algafry Rahman, juga turut hadir untuk menyaksikan kegiatan tahunan yang penuh makna.

“Kegiatan hari ini merupakan bentuk syukur masyarakat Desa Batu Beriga atas nikmat Allah Swt. yang sangat luar biasa berupa hasil laut yang melimpah yang menjadi pencaharian utama masyarakat Desa Batu Beriga,” ucap Algafry.

Ia juga berpesan kepada masyarakat Desa Batu Beriga untuk selalu kompak dan bekerja sama dalam membangun Desa Batu Beriga dan menjaga kelestarian alam sekitar.

“Terima kasih kepada masyarakat Desa Batu Beriga yang selalu melestarikan budaya, semoga Desa Batu Beriga selalu dilindungi Allah dan dimurahkan rezekinya,” harap Algafry.

Dalam rangkaian acara budaya tersebut, Algafry bersama tokoh adat bergerak ke pinggir pantai untuk menabur daun taber. Acara dilanjutkan dengan membaca doa dan makan olahan hasil laut bersama masyarakat.

Senada dengan Algafry, Kepala Desa Batu Beriga, Gani, menyampaikan bahwa Taber Laut merupakan ungkapan syukur keluarga Desa Batu Beriga selaku desa pesisir yang didominasi oleh nelayan dalam menyukuri hasil laut yang mereka dapat, serta untuk menjaga silaturahmi antar masyarakat.

“Adat ini bukan milik kelompok, bukan milik golongan, tapi adat ini milik seluruh masyarakat Desa Batu Beriga yang harus kita jaga dan kita tingkatkan lagi kedepannya,” kata Gani.

Gani juga menyampaikan bahwa ada beberapa larangan yang harus dipatuhi, diantaranya tidak boleh menyelupkan barang yang sudah dimasak di kompor kedalam air laut, tidak boleh melaut selama 3 hari dimulai setelah acara adat ini, dan bagi anak-anak hanya diperbolehkan bermain di sekitar area Taber Laut.

“Larangan ini sangat baik untuk menjaga kebersihan laut dan pantai, serta memberikan kesempatan kepada biota laut untuk berkembang biak sehingga diharapkan setelah larangan selesai, masyarakat bisa memperoleh hasil laut yang lebih banyak,” ungkap Gani.

Kegiatan juga diramaikan dengan hiburan berupa tarian kreasi dan pantomim siswa SD dan SMP.

Turut hadir dalam kegiatan ini, yakni Kepala Biro Kesra Provinsi Kepulauan Bangka Belitung, Camat Lubuk Besar, serta perwakilan Dinbudparpora Bateng. (***)

* Sumber: Diskominfosta Bangka Tengah

Continue Reading
Advertisement Berita Vaksin Penting

Kabupaten

Puluhan Anak Muda Jagoan Digital Banyuwangi Dilatih Tren Pemograman Terkini

Published

on

Program inkubasi digital anak-anak muda Banyuwangi yang rutin digelar sejak 2021 “Jagoan Digital Banyuwangi” kembali digelar (Foto : @banyuwangikab.go.id)

Banyuwnagi, goindonesia.co – Program inkubasi digital anak-anak muda Banyuwangi yang rutin digelar sejak 2021 “Jagoan Digital Banyuwangi” kembali digelar. Setelah mengikuti sesi mentoring secara online, 28-29 Agustus, sebanyak 75 peserta yang telah lolos seleksi memasuki mentoring offline, di Banyuwangi, 5-6 September 2024.

Dalam sesi ini puluhan anak muda tersebut mendapat materi tren pemograman terkini. Kurikulum materi yang diberikan di Jagoan Digital, didesain komprehensif mulai dari pengenalan basic programming hingga pemanfaatan teknologi digital terkini.

“Kami ingin Jagoan Digital bisa menjangkau segmen yang lebih luas. Selain menjadi inkubasi bagi bisnis startup, juga memfasilitasi anak-anak muda Banyuwangi untuk memperdalam pemograman di bidang tekonologi digital,” kata Bupati Banyuwangi Ipuk Fiestiandani, Jumat (6/9/2024).

“Konsep ini setelah melihat perkembangan tren teknologi digital yang terus berkembang, seiring dengan beragamnya peluang yang bisa diambil,” tambah Ipuk.

Dalam sesi ini materi yang diberikan mengarahkan mindset untuk memahami bagaimana industri programming dan IT.

Founder Jagoan Banyuwangi, Dias Satria, menambahkan Jagoan Digital tahun ini para peserta tidak lagi atas nama tim melainkan individual. Banyak peserta yang berasal dari remote worker dan mereka yang bergelut pekerjaan terkait teknologi digital.  

“Di awal diberikan basic untuk membangun mindset sebagai seorang IT, dan wawasan tentang teknologi artificial intelligent (AI) for engineer,” kata Dias.

Selanjutnya diajarkan basic algoritma sebagai dasar kreatif berpikir bagi programmer untuk mendesain sebuah produk IT yang punya manfaat. Kemudian diajarkan UI/UX desain tentang bagaimana membangun kreatif desain dan layout dari sebuah aplikasi hingga menarik bagi user atau pengguna.

“Bidang UI/UX desain ini banyak pekerjaannya yang bisa dilakukan secara remote, jadi kita harapkan dari sini lahir juga freelance yang ahli di bidang UI/UX desainer,” ujar Dias.

Selanjutnya diberikan materi tentang CSS dan HTML. Terakhir diberikan materi tentang no code, yakni metode pengembangan aplikasi yang memungkinkan pengguna untuk membuat aplikasi tanpa perlu menulis kode secara manual. 

“Ini tren baru yang kita coba adaptasi dalam Jagoan Digital. Pemograman no code berguna bagi bisnis start up, yang ingin mengembangkan aplikasi dengan cepat dan efisien tanpa memerlukan tim IT yang besar,” terang Dias.

Setelah mengikuti sesi offline, nantinya akan dipilih peserta lima terbaik yang akan mendapatkan hadiah insentif total Rp. 25 juta rupiah dan berhak mengikuti program internship untuk mendalami pemrogaman secara lebih mendalam.

“Akan ada ahli yang secara khusus mendampingi mereka. Nantinya setelah lulus internship peserta akan mendapatkan sertifikat BSSN, yang akan menjadi portofolio sebagai trainer maupun ketika bekerja di dunia professional,” tambah Dias. (***)

*Pemerintah Kabupaten Banyuwangi, @banyuwangikab.go.id

Continue Reading

Kabupaten

PT. SPHC Bangun 20 Jamban Untuk Keluarga Kurang Mampu di Blora

Published

on

Apresiasi Bupati Blora, Dr. H. Arief Rohman, S.IP., M.Si. kepada PT Sarana Patra Hulu Cepu (SPHC) yang telah membangun MCK/jamban yang layak dan sehat bagi 20 warga beberapa desa di Blora (Foto : @www.blorakab.go.id)

Blora, goindonesia.co – Bupati Blora, Dr. H. Arief Rohman, S.IP., M.Si., mengapresiasi dukungan dari PT Sarana Patra Hulu Cepu (SPHC) yang telah membangun MCK/jamban yang layak dan sehat bagi 20 warga beberapa desa di Blora.

Disampaikan perwakilan PT. SPHC, Martinus Triyanto, bantuan jamban sehat diberikan kepada 20 warga yang tersebar di 4 desa. Masing-masing Desa Sumberagung, Desa Temulus, Desa Nglebak, dan Desa Nglebur. Pihaknya berharap, adanya bantuan tersebut dapat dimanfaatkan dengan baik oleh penerima manfaat.

Bantuan jamban diserahkan langsung oleh Bupati Arief, bersama dengan PT SPHC dan Hayat Institute, kepada 20 masyarakat penerima manfaat, di Balai Desa Temulus, Rabu (4/9/2024).

“Jamban ini penting, karena ini aktivitas yang dilakukan setiap orang setiap hari, oleh karena itu terima kasih kepada SPHC sudah memberikan program jambanisasi untuk masyarakat,” ungkap Bupati Arief.

Disampaikan, angka kemiskinan di Kabupaten Blora saat ini mulai menurun. Meski demikian, upaya untuk percepatan penghapusan kemiskinan ekstrem di Blora perlu untuk terus dilakukan, dan ini dukungan dari seluruh stakeholder terkait, termasuk dukungan dari sektor swasta, BUMN/BUMD, Forum Kota Sehat dan lainnya. Seperti halnya bantuan jamban sehat melalui CSR PT SPHC.

“Kedepan kita ingin, Blora bisa zero kemiskinan ekstrem, termasuk setiap rumah harus punya jamban. Semoga program ini bisa memberikan kemanfaatan,” imbuhnya.

Selain menyerahkan bantuan, Bupati Arief juga menyerahkan piagam penghargaan kepada PT SPHC dan Hayat Institute, atas dedikasinya dalam membantu pengentasan kemiskinan ekstrem di Kabupaten Blora.

Lebih lanjut dikemukakan Martinus Triyanto, pemberian bantuan jamban kepada warga Blora tidak berhenti di tahun ini. Melainkan dapat berlanjut di tahun-tahun berikutnya.

“Tidak menutup kemungkinan pasti nanti akan bisa berlanjut di tahun-tahun berikutnya,” paparnya.

Menurutnya, PT.SPHC mendukung upaya pengentasan kemiskinan ekstrem di Jawa Tengah, khususnya di Kabupaten Blora.

“Dengan adanya program pengentasan kemiskinan ekstrim di seluruh Jawa Tengah terutama di Kabupaten Blora. Kami dari PT SPHC InsyaAllah akan siap mensupport, karena titik dari pekerjaan kami ada di wilayah Cepu. Untuk kedepan bisa akan lebih membantu mengentaskan kemiskinan di Kabupaten Blora,” pungkas Martinus.

Diketahui, angka kemiskinan ekstrem di Kabupaten Blora tahun 2023 turun. Sebelumnya, di tahun 2022, kemiskinan ekstrem di angka 2,76%, dan menjadi 0,23% di tahun 2023.

Tentunya capaian tersebut tak terlepas pula dari dukungan berbagai stakeholder.

Salah satu penerima bantuan adalah, Nurdi, warga Desa Nglebak, mengucapkan terimakasih adanya bantuan jamban dari PT SPHC.

Diceritakan Nur, sebelum memperoleh bantuan jamban sehat dirinya sering menumpang di jamban milik tetangga.

“Alhamdulillah senang diberi bantuan jamban ini. Dulu saya mengungsi di tetangga,” terangnya. (***)

*Dinas Komunikasi dan Informasi Kabupaten Blora

Continue Reading

Kabupaten

Tingkatkan Pendapatan Pelaku Usaha Mikro, Bupati Ipuk Terus Salurkan Bantuan Usaha

Published

on

Penerima usaha mikro, Milawati saat bertemu Bupati Ipuk di kegiatan Bunga Desa (Bupati Ngantor Di Desa) di Desa Purwodadi, Kecamatan Gambiran (Foto : @banyuwangikab.go.id)

Banyuwangi, goindonesia.co – Dalam upaya meningkatkan pendapatan para pelaku usaha mikro, Pemkab Banyuwangi merancang berbagai program bantuan usaha mikro. Bupati Banyuwangi Ipuk Fiestiandani menggulirkan berbagai program pemberdayaan dengan memperbanyak penerima bantuan penguatan ekonomi bagi rumah tangga miskin (RTM). 

Seperti program Kanggo Riko, yang merupakan pemberian bantuan alat usaha kepada pelaku usaha mikro. 

Salah satu penerima bantuan tersebut adalah Milawati. Perempuan yang tinggal di Dusun Tempurejo, Desa Purwodadi, Kecamatan Gambiran Banyuwangi ini adalah penjaja cilok keliling bersama suaminya. 

“Awalnya saya dan suami jualan tahu dan tempe keliling. Namun hasilnya tidak terlalu baik, kalau boleh dibilang tidak berhasil. Akhirnya ada orang baik yang kasih ide disuruh jualan cilok sambil saya dipinjami rombong,” tutur Milawati.

Tepat di awal tahun kemarin, Milawati memulai usaha ciloknya. Ternyata ciloknya mulai dikenal sama orang-orang karena rasanya yang dinilai lezat. Dia pun bersama suami mulai jualan mangkal di sekolah dan musola desa agar mudah dicari orang. 

Tak lama. Milawati mendapatkan bantuan Kanggo Riko, senilai Rp 2,5 juta. Bantuan tersebut digunakan untuk membeli rombong cilok dan menambah modal usahanya. 

“Terima kasih Ibu. Cilok kami banyak disukai orang. Dan alhamdulillah, hasilnya bisa untuk biaya pendidikan anak. Bisa bayar biaya wisuda, bisa untuk beli kebutuhan sekolah. Semoga dilancarkan usaha kami,” tutur Milawati saat bertemu Bupati Ipuk di kegiatan Bunga Desa (Bupati Ngantor Di Desa) di Desa Purwodadi, Kecamatan Gambiran, Rabu (4/9/2024). 

Dirintis sejak 2018, program Kanggo Riko ini telah dinikmati 6.898 KK. Khusus tahun ini, ditargetkan 1.890 penerima Kanggo Riko.

“Ini satu dari berbagai program upaya pengentasan kemiskinan. Untuk program ini, prioritasnya diperuntukkan bagi ibu-ibu hebat yang menjadi tulang punggung keluarga,” kata Ipuk.

Para penerima mendapatkan Rp2,5 juta, disesuaikan dengan kebutuhan usahanya. Mereka didorong untuk mengembangkan usaha rumahan yang bisa meningkatkan pendapatan hariannya. 

Mulai tahun ini para penerima program Kanggo Riko juga mendapatkan bantuan premi jaminan sosial BPJS Ketenagakerjaan selama 6 bulan. Mereka didaftarkan untuk program jaminan kematian dan jaminan kecelakaan kerja. 

Selain Kanggo Riko, sejak 2021 Bupati Ipuk juga menggagas program Warung Naik Kelas (Wenak). Program pemberian bantuan alat usaha tersebut telah disalurkan pada 1.364 pelaku usaha mikro.

Program Wenak menyasar para pelaku usaha skala mikro yang masuk dalam data keluarga kurang mampu. Penerima program berasal dari usulan desa/kelurahan yang kemudian diverifikasi oleh Dinas Koperasi Usaha Mikro dan Perdagangan setempat.

Para penerima manfaat program wenak mendapatkan bantuan modal usaha senilai Rp 1 juta per orang. Bantuan bisa dimanfaatkan untuk meng-upgrade peralatan usaha ataupun menambah modal untuk meningkatkan usahanya. (***)

*Pemerintah Kabupaten Banyuwangi, @banyuwangikab.go.id

Continue Reading

Trending