Bencana longsor di Kampung Sirnagalih, Desa Talagajaya, Kecamatan Banjarwangi, Kabupaten Garut (Foto : @www.garutkab.go.id)
Banjarwangi – Sekretaris Daerah (Sekda) Kabupaten Garut, Nurdin Yana, meninjau langsung lokasi bencana longsor di Kampung Sirnagalih, Desa Talagajaya, Kecamatan Banjarwangi, Kabupaten Garut, Jum’at (26/04/2024).
Atas nama Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Garut, ia menyampaikan turut berdukacita atas kejadian bencana yang terjadi di Kampung Sirnagalih, Desa Talagajaya, Kecamatan Banjarwangi ini, dan ia meyakini masyarakat akan mampu mengatasi cobaan ini.
Nurdin pun turut berbelasungkawa atas meninggalnya 3 warga akibat bencana tersebut. Ia mendoakan almarhum-almarhumah meninggal dunia dalam keadaan husnul khatimah dan diterima oleh Allah SWT.
Di sela-sela peninjauannya, Sekda Nurdin Yana, menerangkan, longsoran diduga diakibatkan adanya pergerakan tanah di area atas di lokasi kejadian akibat intensitas hujan yang cukup tinggi. Pihaknya kini sedang menunggu hasil kajian dari Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG) terkait kelayakan lokasi kejadian, karena menurutnya, ada sekitar 16 rumah yang memang terancam, dan jika dianggap tidak layak ditempati, maka mau tidak mau harus dilakukan relokasi agar tidak terjadi hal-hal yang tidak diinginkan.
Atas hal tersebut, ia meminta kepada kepala desa untuk mencari lokasi relokasi yang aman.
“Oleh sebab itu biar nanti pengecekannya langsung, maka alternatif solusi lokasi yang akan kita (jadikan) relokasi itu tahu persis sudah dimana sehingga nanti akan (sekalian) dicek (dan) dipantau oleh teman-teman dari PVMBG,” ucapnya.
Nurdin mengingatkan kepada masyarakat untuk senantiasa waspada dan berhati-hati, karena Kabupaten Garut merupakan daerah yang memiliki potensi bencana yang cukup tinggi, khususnya di wilayah selatan yang kondisinya relatif tidak datar sehingga dimungkinkan terjadinya bencana longsor.
Nurdin juga mengungkapkan bahwa pihaknya melalui dinas terkait terus berupaya dan melakukan treatment untuk menguatkan mitigasi bencana masyarakat, agar masyarakat memahami dan memiliki ilmu terkait kebencanaan, sehingga diharapkan ketika bencana terjadi minimal masyarakat bisa menyelematkan diri sendiri.
“(Himbauannya) Hati-hati, ikuti apa yang diperintahkan oleh teman-teman partisan kita, relawan bencana terkait dengan mitigasi bencana, sehingga (diharapkan) mereka (masyarakat) bisa hati-hati, bisa siap siaga, kemudian bisa menyelamatkan (dan) hadir di keluarganya serta tetangganya,” tandasnya. (***)
*Pemerintah Kabupaten Garut